- Muhammad Kerry Adrianto, anak pengusaha Riza Chalid, didakwa dalam kasus korupsi Pertamina dengan total kerugian negara mencapai Rp285,18 triliun dan diduga memperkaya diri sendiri sebesar Rp3,07 triliun
- Jaksa mengungkap Kerry menggunakan uang hasil korupsi sebesar Rp176,3 miliar untuk membiayai kegiatan bermain golf di Thailand bersama sejumlah pejabat tinggi Pertamina
- Modus korupsi dilakukan melalui dua skema utama: pengaturan tender sewa kapal dengan memanipulasi syarat agar hanya perusahaannya yang menang, dan pengaturan sewa terminal BBM yang melibatkan peran dan reputasi ayahnya, Riza Chalid
Suara.com - Sidang perdana kasus korupsi tata kelola minyak mentah di PT Pertamina yang merugikan negara hingga Rp285,18 triliun mengungkap fakta-fakta mencengangkan. Muhammad Kerry Adrianto Riza, putra dari pengusaha minyak kawakan Mohammad Riza Chalid, duduk di kursi pesakitan Pengadilan Tipikor Jakarta dengan dakwaan fantastis, memperkaya diri sendiri sebesar Rp3,07 triliun.
Namun, yang lebih menyita perhatian publik adalah detail penggunaan uang haram tersebut. Jaksa Penuntut Umum (JPU) dari Kejaksaan Agung membeberkan bagaimana Kerry menggunakan dana sebesar Rp176,3 miliar yang berasal dari pembayaran sewa Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Merak untuk foya-foya.
Uang tersebut diduga dipakai untuk membiayai kegiatan bermain golf di Thailand bersama sejumlah pejabat tinggi Pertamina.
"Terdakwa Muhamad Kerry Adriato Riza dan Gading Ramadhan Joedo menggunakan uang sebesar Rp176.390.287.697,24 yang berasal dari pembayaran sewa Terminal BBM Merak yang antara lain digunakan untuk kegiatan Golf di Thailand," ungkap jaksa dalam sidang pembacaan dakwaan, Senin (13/10/2025).
Dalam rombongan golf mewah itu, tercatat nama-nama petinggi dari pihak Kerry maupun Pertamina. Dari lingkar Kerry, ada Direktur Utama PT Orbit Terminal Merak, Gading Ramadhan Joedo, dan Komisaris PT Navigator Khatulistiwa, Dimas Werhaspati.
Sementara dari pihak Pertamina, turut serta Direktur Utama PT Pertamina International Shipping, Yoki Firnandi, dan Direktur Kilang Pertamina Internasional, Sani Dinar Saifuddin.
Modus Canggih Atur Tender dan Sewa Kapal
Dalam dakwaannya, JPU merinci peran sentral Kerry dalam mengatur dua skema utama korupsi. Pertama, dari pengaturan pengadaan sewa tiga unit kapal Suezmax milik PT Jenggala Maritim Nusantara (JMN).
Modusnya adalah dengan menambahkan kalimat "kebutuhan 'pengangkutan domestik'" dalam dokumen tender.
Baca Juga: Jaksa Ungkap Anak Riza Chalid Foya-foya Rp176 M Uang Sewa BBM Pertamina Buat Main Golf di Thailand
"Terdakwa Agus Purwono dan Sani Dinar Saifuddin atas permintaan Dimas Werhaspati dan Muhammad Kerry Adrianto Riza melakukan pengaturan sewa kapal Suezmax milik PT JMN dengan cara menambahkan kalimat kebutuhan 'pengangkutan domestik' ... dengan maksud agar dalam proses pengadaan tersebut kapal asing tidak dapat mengikuti tender," jelas jaksa.
Taktik ini memastikan hanya kapal milik PT JMN yang bisa disewa oleh PT Pertamina International Shipping (PT PIS).
Dari skema sewa kapal ini saja, Kerry didakwa memperkaya diri dan rekannya melalui PT JMN sebesar 9,86 juta dolar AS (setara Rp162,69 miliar) dan Rp1,07 miliar.
Skema kedua, yang nilainya jauh lebih besar, adalah dari kegiatan sewa tangki BBM di Merak. Di sini, Kerry bersama ayahnya, Mohammad Riza Chalid, diduga meraup keuntungan fantastis hingga Rp2,91 triliun.
Peran Riza Chalid disebut sebagai "personal guarantee" dalam pengajuan kredit ke bank untuk akuisisi terminal BBM tersebut.
Bantahan Kuasa Hukum dan Reputasi Ayah
Berita Terkait
-
Jaksa Ungkap Anak Riza Chalid Foya-foya Rp176 M Uang Sewa BBM Pertamina Buat Main Golf di Thailand
-
Sakit Pneumonia, Anak Riza Chalid Terdakwa Korupsi Rp285 T Minta Pindah ke Rutan Salemba
-
Skandal Rp 285 Triliun: Anak Riza Chalid Diduga Kantongi Rp3,07 T dari Korupsi Minyak
-
Jejak Korupsi SPBU Ditelusuri, KPK dan BPK Periksa Eks Petinggi Pertamina
-
Anak Riza Chalid Hadapi Sidang Korupsi Pertamina, Pengacara Bantah Keterlibatan Kliennya
Terpopuler
- 6 Sepatu Adidas Diskon 60 Persen di Sports Station, Ada Adidas Stan Smith
- Kronologi Lengkap Petugas KAI Diduga Dipecat Gara-Gara Tumbler Penumpang Hilang
- 5 Moisturizer dengan Alpha Arbutin untuk Memudarkan Flek Hitam, Cocok Dipakai Usia 40-an
- 15 Merek Ban Mobil Terbaik 2025 Sesuai Kategori Dompet Karyawan hingga Pejabat
- 10 Mobil Terbaik untuk Pemula yang Paling Irit dan Mudah Dikendalikan
Pilihan
-
KGPH Mangkubumi Akui Minta Maaf ke Tedjowulan Soal Pengukuhan PB XIV Sebelum 40 Hari
-
Haruskan Kasus Tumbler Hilang Berakhir dengan Pemecatan Pegawai?
-
BRI Sabet Penghargaan Bergengsi di BI Awards 2025
-
Viral Tumbler Tuku di Jagat Maya, Berapa Sebenarnya Harganya? Ini Daftar Lengkapnya
-
Tidak Ada Nasi di Rumah, Ibu di Makassar Mau Lempar Anak ke Kanal
Terkini
-
Antrean Bansos Mengular, Gus Ipul 'Semprot' PT Pos: Lansia-Disabilitas Jangan Ikut Berdesakan
-
Prabowo Jawab Desakan Status Bencana Nasional: Kita Monitor Terus, Bantuan Tak Akan Putus
-
Rajiv Desak Polisi Bongkar Dalang Perusakan Kebun Teh Pangalengan: Jangan Cuma Pelaku Lapangan
-
KPK Akui Lakukan Eksekusi Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Sesaat Sebelum Dibebaskan
-
Dongkrak Pengembangan UMKM, Kebijakan Memakai Sarung Batik di Pemprov Jateng Menuai Apresiasi
-
Gerak Cepat Athari Gauthi Ardi Terobos Banjir Sumbar, Ribuan Bantuan Disiapkan
-
Prabowo Murka Lihat Siswa Seberangi Sungai, Bentuk Satgas Darurat dan Colek Menkeu
-
Krisis Air Bersih di Pesisir Jakarta, Benarkah Pipa PAM Jaya Jadi Solusi?
-
Panas Kisruh Elite PBNU, Benarkah Soal Bohir Tambang?
-
Gus Ipul Bantah Siap Jadi Plh Ketum PBNU, Sebut Banyak yang Lebih Layak