News / Nasional
Kamis, 16 Oktober 2025 | 15:50 WIB
Aksi yang digelar Serikat Petani Indonesia (SPI) di Jalan Medan Merdeka Selatan. (Suara.com/Novian Ardiansyah)
Baca 10 detik
  • Presiden Partai Buruh Said Iqbal ikut turun dalam aksi Serikat Petani Indonesia di Jakarta untuk menuntut pelaksanaan reforma agraria sejati.
  • Ia meminta pemerintah membagikan tanah dua hektare per petani demi mewujudkan swasembada pangan yang berbasis produksi rakyat, bukan sekadar food estate atau korporasi besar.
  • SPI juga menyampaikan enam tuntutan utama kepada pemerintah, termasuk penyelesaian konflik agraria, revisi kebijakan pertanahan, dan pembentukan Dewan Reforma Agraria Nasional.

Suara.com - Presiden Partai Buruh Said Iqbal ikut turun dalam aksi yang digelar Serikat Petani Indonesia (SPI) di Jalan Medan Merdeka Selatan, dekat kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat. Iqbal turut menyuarakan agar pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menerapkan reforma agraria secara sejati.

Iqbal menegaskan reforma agraria sejati harus benar-benar dilaksanakan. Ia menuntut agar pemerintah dapat melakukan retribusi tanah lepada para petani. Menurutnya, masing-masing petani minimal mendapat dua hektare tanah.

Ia menyerukan bahwa swasembada pangan yang kini dicanangkan pemerintah seharusnya melibatkan petani.

"Kita tuju swasembada, kita dukung presiden swasembada tapi yang pasti swasembada itu harus dengan petani yang memiliki tanah berapa hektare?" tanya Iqbal kepada para petani, Kamis (16/10/2025).

"Dua hektare," sahut petani.

Iqbal mengatakan kaum buruh akan berjuang bersama dengan petani. Terlebih buruh juga memiliki tuntutan terhadap RUU Ketenagakerjaan hingga permasalahan upah.

"Reforma agraria sejati, baru kedaulatan pangan kan terbentuk," kata Iqbal.

Menurutnya, cita-cita mewujudkan swasembada pangan jangan hanya melalui food estate atau korporasi besar. Terpenting yang seharusnya menjadi perhatian ialah swasembada pangan melalui hasil produksi para petani dari tanahnya sendiri.

"Bukan dengan food estate, bukan korporasi atau orang kaya yang menyelenggarakan itu. Boleh nggak food estate? Boleh, tapi dua hektare tanah buat petani harus diserahkan," kata Iqbal.

Baca Juga: Politik Pangan Nasional, SPI Ungkap Dugaan Pelemahan Bapanas Demi Impor

Iqbal menegaskan kembali tuntutan para petani agar pemerintah memberikan tanah-tanah yang dikuasao kepada mereka.

"Kan lahan-lahan sawit sudah hampir 3,7 hektare diambil oleh negara dan sudah ada pwraturan presiden, tanah yang dirampas oleh negara dikembalikan kepada petani," kata Iqbal.

Sementara itu, Ketua Umum Serikat Petani Indonesia, Henry Saragih mengatakan aksi yang digelar bersamaan dengan Hari Pangan Sedunia, merupakan aksi lanjutan dari yang sebelumnya mereka lakukan dalam rangka peringatan Hari Tani Nasional, 24 September 2025.

Henry menegaskan kehadiran aksi SPI di dekat Istana untuk menagih tuntutan mereka yang belum ditindaklanjuti. Padahal, dalam aksi sebelumnya, SPI telah melakukan audensi dengan Kementerian Sekretariat Negara.

Serikat Petani Indonesia kembali menuntut agar tanah-tanah objek reforma agraria yang berasal dari tanah perkebunan maupun kehutanan untuk segera dibagikan kepada petani.

"Karenanya pada Hari Pangan Sedunia ini kita mengulang lagi apa yang kita sampaikan ke Presiden Prabowo yang belum ditindaklanjuti sampai hari ini. Kita datang menunut kembali lagi agar reforma agraria dilaksanakan. Karena tidak mungkin petani berproduksi kalau tanah tidak dibagikan ke petani," tuturnya.

Load More