-
Praktik monopoli sewa kios oleh segelintir pedagang di Pasar Barito terbongkar.
-
Satu pedagang besar kuasai hingga 15 kios untuk disewakan kembali.
-
Solusinya, pedagang hewan akan direlokasi ke Sentra Fauna Lenteng Agung.
Suara.com - Praktik lancung yang terjadi di Pasar Barito, Jakarta Selatan (Jaksel) dibongkar Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Sejumlah pedagang besar di pasar tersebut diduga memonopoli sewa kios yang kemudian menyewakannya kembali kepada pedagang-pedagang kecil.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah (PPKUKM) DKI Jakarta, Elisabeth Ratu Rante Allo, memaparkan hasil penelusuran yang mengejutkan.
Sebanyak 58,9 persen atau 93 dari total 158 kios di pasar tersebut ternyata tidak lagi dikelola oleh penyewa resmi yang terdaftar.
"Ternyata ada satu pedagang bisa menguasai 10 sampai 15 kios, untuk kemudian mereka sewakan kepada pedagang kecil," ujar Ratu dalam keterangannya, Senin (20/10/2025).
Mirisnya, ketidakjujuran ini ditemukan hampir di seluruh blok pasar. Di Blok JS25, yang menjadi pusat perdagangan hewan, 68,2 persen kios (58 dari 85) hanya dikuasai oleh 17 pedagang.
"Di blok kios inilah ada satu pedagang yang menguasi 15 kios untuk kemudian dia sewakan kepada pihak kedua, seolah kios ini milik pribadi," ungkapnya.
Kondisi serupa terjadi di Blok JS26 (zona buah), di mana 88,9 persen kios dikelola oleh enam pedagang, dan di Blok JS30 (area kuliner), di mana 50 persen kios dikuasai oleh enam orang.
Praktik ini jelas merugikan pedagang kecil yang seharusnya bisa mendapatkan hak sewa langsung dari pemerintah.
"Hal ini perlu diluruskan, karena penyalahgunaan izin sewa kios ini jelas merugikan para pedagang kecil. Yang semestinya bisa berkontrak langsung dengan PPKUKM, jadi harus berkontrak dengan mereka yang memonopoli hak sewa kios," ungkap Ratu.
Baca Juga: Pramono Anung Akui Relokasi Pedagang Pasar Barito Tak Berjalan Mulus: Tak Mungkin Semua Senang
Sebagai langkah pembenahan total, Pemprov DKI berencana merelokasi seluruh aktivitas perdagangan hewan ke Sentra Fauna Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
Lokasi baru ini disiapkan untuk menjadi pusat perdagangan hewan yang lebih tertib, modern, dan adil.
"Sentra Fauna Lenteng Agung kami desain agar menjadi rumah baru bagi para pedagang. Di sana lebih bersih, aman, dan nyaman bagi pengunjung maupun hewan peliharaan," tuturnya.
Untuk mendorong perpindahan ini, Pemprov DKI telah menyiapkan serangkaian insentif menarik bagi para pedagang, termasuk:
- Bebas sewa kios selama enam bulan pertama.
- Kemudahan perizinan usaha.
- Pendampingan manajemen dan akses pembiayaan.
Ratu menegaskan bahwa langkah ini bukan sekadar pemindahan lokasi, melainkan sebuah upaya reformasi tata kelola pasar secara menyeluruh.
"Kami berkomitmen menciptakan ekosistem dagang yang sehat. Jadi mari kita bangun Sentra Fauna Lenteng Agung bersama-sama," katanya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
-
6 HP Tahan Air Paling Murah Desember 2025: Cocok untuk Pekerja Lapangan dan Petualang
Terkini
-
Menhut Raja Juli Rahasiakan 12 Perusahaan 'Biang Kerok' Banjir Sumatra, Alasannya?
-
ICW Soroti Pemulihan Korupsi yang Seret: Rp 330 Triliun Bocor, Hanya 4,84 Persen yang Kembali
-
Boni Hargens Kritik Keras Komite Reformasi Polri, Terjebak dalam Paralisis Analisis
-
Heboh 250 Warga Satu Desa Tewas Saat Banjir Aceh, Bupati Armia: Itu Informasi Sesat!
-
SLHS Belum Beres, BGN Ancam Suspend Dapur MBG di Banyumas
-
DPR Sentil Pejabat Panggul Beras Bantuan: Gak Perlu Pencitraan, Serahkan Langsung!
-
Investigasi Banjir Sumatra: Bahlil Fokus Telusuri Tambang di Aceh dan Sumut
-
Catatan AJI: Masih Banyak Jurnalis Digaji Pas-pasan, Tanpa Jaminan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
-
Geram Titiek Soeharto Truk Angkut Kayu Saat Bencana: Tindak Tegas, Bintang Berapa pun Belakangnya
-
Aplikasi AI Sebut Jokowi Bukan Alumnus UGM, Kampus Buka Suara