- Korban awalnya tengah berjaga di depan sebuah warung kopi dan melihat dua kelompok remaja saling berpapasan.
- Suasana seketika memanas saat kedua kelompok itu saling berteriak menantang.
- Upaya A mendamaikan keributan justru dibalas dengan aksi brutal.
Suara.com - Niat baik seorang juru parkir di kawasan Pulogebang, Jakarta Timur, justru berakhir petaka. Pria berinisial A itu harus dilarikan ke rumah sakit setelah disiram air keras oleh orang tak dikenal, karena berusaha melerai tawuran antar kelompok remaja.
Kasubid Penmas Humas Polda Metro Jaya AKBP Reonald Simanjuntak menyebut peristiwa tragis ini terjadi pada Senin (20/10/2024).
"Pelaku masih dalam penyelidikan pihak kepolisian," kata Reonald saat dikonfirmasi, Selasa (21/10/2025).
Berdasar hasil penyelidikan diketahui, korban awalnya tengah berjaga di depan sebuah warung kopi dan melihat dua kelompok remaja saling berpapasan.
Satu kelompok berisi enam orang dengan tiga motor, sementara kelompok lainnya datang dari arah berlawanan dengan kekuatan sepuluh orang menggunakan lima motor.
Kemudian suasana seketika memanas saat kedua kelompok itu saling berteriak menantang. Melihat situasi yang berpotensi ricuh, korban A yang panik spontan berusaha menenangkan mereka.
“Korban berteriak agar para remaja bubar dan tidak membuat keributan,” ujar Reonald.
Namun, upaya A mendamaikan keributan justru dibalas dengan aksi brutal. Seorang remaja tiba-tiba turun dari motor dan tanpa ragu menyiramkan cairan yang diduga air keras ke tubuh korban.
Para pelaku kemudian langsung tancap gas melarikan diri, meninggalkan korban yang kesakitan.
Baca Juga: Bukan Bjorka Asli! Polisi Bekuk Pemuda Minahasa Usai yang Klaim 4,9 Juta Data Nasabah Bank
Akibat serangan itu, korban langsung dilarikan warga ke rumah sakit. Polisi kini telah memeriksa sejumlah saksi dan tengah memburu para pelaku yang diduga terlibat dalam aksi tawuran tersebut.
“Kasus sudah ditangani oleh Polsek Cakung, dan saat ini tim masih melakukan pengejaran terhadap para pelaku,” pungkasnya.
Berita Terkait
-
Bau Busuk Ungkap ke Temuan Mengerikan di Bekasi: Kerangka Bayi Terkubur Berselimut Sweater!
-
Kematian Diplomat Arya Daru: Polisi Akan Buka Semua Bukti CCTV ke Keluarga
-
Bantah Makam Arya Daru Diacak-acak Orang Tak Dikenal, Polisi: Itu Amblas Faktor Alam!
-
Demi Buktikan Bukan Pembunuhan, Polisi akan 'Buka-bukaan' 20 CCTV ke Keluarga Arya Daru
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Seharga NMax yang Jarang Rewel
- Here We Go! Peter Bosz: Saya Mau Jadi Pelatih Timnas yang Pernah Dilatih Kluivert
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
Pilihan
-
Dana Korupsi Rp13 T Dialokasikan untuk Beasiswa, Purbaya: Disalurkan Tahun Depan
-
Kebijakan Sri Mulyani Kandas di Tangan Purbaya: Pajak Pedagang Online Ditunda
-
Harga Emas Hari Ini Turun Lagi! Antam di Pegadaian Jadi Rp 2.657.000, UBS Stabil
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
Terkini
-
Tak Diperiksa di Kejaksaan Agung, Ini Alasan Nadiem Makarim Diperiksa di Kejari Jakarta Selatan
-
Janji Bongkar Tiang Monorel Mangkrak Tahun Depan, Pramono Colek KPK, Mengapa?
-
Begini Cara 'Mafia Tanah' Mainkan Proyek Tol Sumatera Hingga Negara Rugi Lebih dari Rp205 Miliar
-
Mafia Kakap Siap-siap Terciduk, Menkeu Purbaya Sudah Kantongi Nama? Siapa Target Berikutnya?
-
KPK Pamerkan Kasus Noel dalam 1 Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran
-
Kasus Pembunuhan Kacab Bank: Sambangi Polda Metro Jaya, Keluarga Korban Bawa Bukti Baru
-
Sandra Dewi Keberatan Harta Disita Kejagung, Hasil Keringat Sendiri atau Uang Panas Korupsi Timah?
-
Nasib Eko Patrio dan Uya Kuya di DPR RI Masih Menggantung, Waketum PAN Bilang Begini
-
Polisi Usut Kasus Keracunan Massal di NTB: Siswa Mendadak Muntah hingga Mual usai Santap MBG
-
Prabowo di Depan Tumpukan Uang Rp13 Triliun: Renovasi 8.000 Sekolah, Jangan Zalimi Rakyat Kecil