- Sejumlah proyek pembangunan di Ibu Kota terancam ditunda pelaksanaannya pada tahun depan karena pemangkasan dana transfer.
- Proyek lain yang berpotensi tertunda adalah pembangunan gedung pemerintah daerah di sejumlah lokasi.
- Pemprov DKI tetap mempertahankan sejumlah program prioritas dan program unggulan di antaranya adalah subsidi pangan.
Suara.com - Pemangkasan dana transfer ke daerah (TKD) dari pemerintah pusat ke Jakarta sebesar Rp15 triliun membuat sejumlah proyek pembangunan di Ibu Kota terancam ditunda pelaksanaannya pada tahun depan.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Atika Nur Rahmania mengungkapkan, proyek yang berpotensi tertunda sebagian besar berasal dari alokasi APBD 2026 yang difokuskan untuk infrastruktur fisik.
"Pada prinsipnya kita harus fokuskan belanja pada core service dan high impact program atau pelayanan pelayanan dasar dan program yang memiliki impact of manfaat yang besar," kata Atika kepada wartawan, Kamis (23/10/2025).
Atika menjelaskan, program yang tertunda pelaksanaannya tahun depan di antaranya pembangunan Rumah Susun Rorotan IX tahap 2, pembangunan GOR Cendrawasih dan Kemakmuran, pembangunan Stadion Sepak Bola Taman Sari, serta Pembangunan Gelanggang Remaja Jagakarsa.
Kemudian, proyek lain yang berpotensi tertunda adalah pembangunan gedung pemerintah daerah di sejumlah lokasi, pengurangan jumlah puskesmas yang direhab dari 12 menjadi 5 lokasi, pengurangan rehab sekolah dari 22 menjadi 5 lokasi dan 1 rehab sekolah cagar budaya, hingga peningkatan breakwater Pelabuhan Muara Angke.
"Itu pilihan terhadap mana yang ditunda itu sesuai audit inspektorat yang saat ini berjalan pada realisasi kegiatan 2024-2025 menjadi salah satu dasar pertimbangan penundaan kegiatan dalam RAPBD 2026," jelas Atika.
Di sisi lain, Pemprov DKI tetap mempertahankan sejumlah program prioritas dan program unggulan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung. Beberapa di antaranya adalah subsidi pangan kepada 19,8 juta paket selama tahun 2026, lalu kenaikan dana operasional RT-RW serta kader dasawisma.
"Penerima KJP tetap dipertahankan 707 ribu orang dan KJMU 27.000 orang, optimalisasi operasional RDF Rorotan dan TPST Bantargebang tetap dilaksanakan, peningkatan kualitas permukiman di 25 lokasi, pembangunan lapangan multifungsi 1 lokasi, pembangunan RTH di 11 lokasi," ujar Atika.
Selain itu, pembangunan RSUD Cakung tetap akan dilaksanakan pada tahun depan, disusul pembangunan infrastruktur pengendalian banjir, pemberian subsidi transportasi, termasuk pembangunan rehab gedung pemda di 4 lokasi yang sudah masuk ke dalam proyek multiyears dan sulit untuk dihentikan.
Baca Juga: Dasco Ungkap 4 Isu yang Dibahas Pertemuan Tertutup dengan Seskab dan Tiga Menteri Prabowo
"Kemudian pembangunan Flyover (Latumeten) dan penyusunan dokumen perencanaan griya kecamatan yang akan kita lakukan mix use menjadi rumah susun," kata dia.
Sebelumnya, Pemprov DKI telah merencanakan APBD Jakarta tahun depan dengan nominal sebesar Rp95,35 triliun. Namun, setelah adanya pemangkasan dana transfer ke daerah dari Rp27,5 triliun menjadi Rp11 triliun, maka proyeksi APBD DKI tahun depan turun menjadi Rp81,28 triliun.
Angka ini menurun 59,47 persen dibandingkan tahun 2025, sehingga Pemprov DKI perlu melakukan penyesuaian prioritas anggaran dengan menunda sejumlah proyek yang dinilai belum mendesak dan tetap menjaga program yang berdampak langsung bagi masyarakat.
Berita Terkait
-
Wajar Kepala Daerah Ngamuk, Ini Sederet Masalah jika TKD Dipotong Kemenkeu
-
DPR Sebut Penolakan Pemotongan TKD Wajar, Tapi Daerah Masih Punya Jalan Menuju Kemandirian Fiskal
-
18 Gubernur Protes TKD Dipangkas, Mendagri Tito: Faktanya Banyak Pemborosan!
-
Dasco Ungkap 4 Isu yang Dibahas Pertemuan Tertutup dengan Seskab dan Tiga Menteri Prabowo
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Pemain Keturunan Jerman Ogah Kembali ke Indonesia, Bongkar 2 Faktor
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
DPR Usul Presiden Bentuk Kementerian Bencana: Jadi Ada Dirjen Longsor, Dirjen Banjir
-
Pemerintah Pulangkan 2 WN Belanda Terpidana Kasus Narkotika Hukuman Mati dan Seumur Hidup
-
Aksi 4 Ekor Gajah di Pidie Jaya, Jadi 'Kuli Panggul' Sekaligus Penyembuh Trauma
-
Legislator DPR Desak Revisi UU ITE: Sikat Buzzer Destruktif Tanpa Perlu Laporan Publik!
-
Lawatan ke Islamabad, 6 Jet Tempur Sambut Kedatangan Prabowo di Langit Pakistan
-
Kemensos Wisuda 133 Masyarakat yang Dianggap Naik Kelas Ekonomi, Tak Lagi Dapat Bansos Tahun Depan
-
27 Sampel Kayu Jadi Kunci: Bareskrim Sisir Hulu Sungai Garoga, Jejak PT TBS Terendus di Banjir Sumut
-
Kerugian Negara Ditaksir Rp2,1 T, Nadiem Cs Segera Jalani Persidangan
-
Gebrakan KemenHAM di Musrenbang 2025: Pembangunan Wajib Berbasis HAM, Tak Cuma Kejar Angka
-
LBH PBNU 'Sentil' Gus Nadir: Marwah Apa Jika Syuriah Cacat Prosedur dan Abaikan Kiai Sepuh?