- Peredaran narkoba makin ngeri karena melibatkan anak-anak sebagai pengedar
- Dari pengungkapan 38.934 kasus narkoba yang dirilis Bareskrim Polri, sebanyak 150 anak dikut ditangkap
- Ada keterlibatan anak-anak dalam peredaran narkoba dianggap sudah menjadi alarm keras.
Suara.com - Peredaran narkoba di Tanah Air ternyata makin ngeri karena kekinian melibatkan anak-anak sebagai pengedar. Pasalnya, ada sebanyak 150 anak yang ikut tertangkap dari 38.934 kasus narkoba yang telah dirilis Bareskrim Polri.
Menanggapi itu, mantan Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Sunanto alias Cak Nanto menyebut jika adanya keterlibatan anak-anak dalam jaringan peredaran narkoba menjadi peringatan keras. Menurutnya, banyak kasus narkoba yang akhirnya terungkap menunjukkan komitmen Polri untuk memerangi bahaya narkoba kepada generasi bangsa.
"Artinya, selain penindakan, negara juga perlu memperkuat sistem pencegahan dan rehabilitasi. Apalagi, ketika ditemukan ada 150 anak yang menjadi tersangka, ini adalah alarm keras bahwa narkoba sudah menembus ruang sosial paling rentan, generasi muda," ujarnya ditulis pada Kamis (23/10/2025).
Meski demikian, dia menilai jika pemerintah masih punya kesempatan untuk memperbaiki masalah narkoba yang kini sudah menyasar anak-anak muda. Menurutnya, peran sekolah, pesantren hingga kampus mesti diperkuat untuk mencegah peredaran narkoba.
Kemudian, kepolisian juga harus terus memperkuat kolaborasi lintas sektor di antaranya dengan BNN, Kemenkes, Kemensos, hingga masyarakat sipil. Selain itu, katanya, pengawasan peredaran barang dan transaksi digital harus diperkuat dengan teknologi dan kerja intelijen terpadu.
"Pendekatan kemanusiaan bagi pengguna dan anak yang terlibat. Anak-anak bukan musuh negara, mereka korban sistem. Harus ada program rehabilitasi, bukan sekadar pemenjaraan," ucap Cak Nanto.
Lebih jauh, Cak Nanto menyebut Polri harus lebih tegas kepada bandar-bandar narkoba. Selain itu, transparansi penanganan perkara juga penting agar publik melihat keadilan tidak tebang pilih.
"Penegakan hukum yang konsisten akan menumbuhkan kepercayaan publik dan memperkuat moral aparat di lapangan. Perang melawan narkoba bukan hanya tugas polisi, tapi tanggung jawab seluruh bangsa. Karena yang kita lindungi bukan sekadar hukum, tapi masa depan anak-anak Indonesia," ungkapnya.
Sebelumnya, Direktur Tindak Pidana Narkoba (Dirtipidnarkoba) Bareskrim Polri, Brigjen Eko Hadi Santoso, mengungkapkan bahwa para bandar narkoba sengaja menjadikan anak di bawah umur sebagai kurir karena dianggap lebih mudah lolos dari jerat pidana. Hal itu terungkap dari 150 anak yang terlibat peredaran narkoba.
Baca Juga: Heboh usai Disidak Dedi Mulyadi, Eks Pimpinan KPK Sindir Iklan Aqua: Fakta atau Fiksi?
“Pinter orang ya. Pakai kurir anak-anak, iya nggak? Supaya gampang lepas, pidana anak,” ujar Eko di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Rabu (22/10/2025).
Meski begitu, Eko menegaskan bahwa aparat penegak hukum tetap memproses setiap kasus sesuai Undang-Undang Perlindungan Anak.
Ia memastikan pemberian diskresi hukum tetap dilakukan dengan mempertimbangkan kepentingan terbaik bagi anak.
Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri, Komjen Syahardiantono, menyayangkan keterlibatan anak-anak dalam peredaran narkoba yang kini makin meluas.
Ia menilai fenomena ini sebagai sinyal bahaya bagi masa depan generasi muda.
“Anak-anak juga pelakunya, ini sangat miris. Kalau ini kita lanjutkan, tentunya sangat membahayakan kita semua,” kata Syahardiantono.
Berita Terkait
-
Heboh usai Disidak Dedi Mulyadi, Eks Pimpinan KPK Sindir Iklan Aqua: Fakta atau Fiksi?
-
Usai Ancam Pecat Anak Buah jika Ngibul soal Dana Ngendap, KDM: Saya jadi Gak Enak Nih
-
Data BI Patahkan Tudingan Purbaya soal Dana Nganggur Rp4,1 T, KDM: Jangan Ada Lagi Pernyataan Keliru
-
Siswi SD di Cilincing Jakut Tewas usai Dirudapaksa ABG, Ibu Korban Mendadak Meninggal
-
Dicari Warga Sekampung Gegara Cabuli Anak Tetangga, Kakek di Cakung Ngumpet di Kandang Ayam
Terpopuler
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
- 7 Rekomendasi Sabun Cuci Muka dengan Niacinamide untuk Mencerahkan Kulit Kusam
- John Heitingga: Timnas Indonesia Punya Pemain Luar Biasa
Pilihan
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
Terkini
-
Penting! Tanggul di Utara Jakarta Saat Ini Bukan Giant Sea Wall, Ini Kata Pemprov DKI
-
Ramalan Ahok Soal Banjir Sampai Monas Meleset, Ini Kata Pramono Anung
-
Prabowo Minta Bupati Aceh Selatan Dicopot Karena Umroh saat Bencana, Ini Mekanismenya
-
Hadapi Cuaca Ekstrem, Gubernur Lampung Instruksikan Kepala Daerah Perkuat Mitigasi Bencana
-
Pesan Anies Baswedan untuk Relawan Muda: Demokrasi Tumbuh dari Warga yang Mau Turun Tangan
-
Tanpa Senjata Api, Ribuan Personel Gabungan Amankan Aksi Unjuk Rasa Apdesi di Istana
-
WN China Direktur PT PMT Jadi Tersangka Kasus Radiasi Cikande, Sempat 'Kabur' ke Luar Negeri
-
UMP Jakarta 2026: Tarik Ulur Antara Buruh dan Pengusaha
-
Pesantren Krapyak Dorong Musyawarah, Tegaskan Dukungan pada Kepemimpinan Gus Yahya
-
Bantah Dukung Pleno PBNU, Ponpes Krapyak Tegaskan Dukungan Penuh pada Kepemimpinan Gus Yahya