- Ainul yang juga menjabat sebagai Ketua PW GP Ansor DKI Jakarta itu menjadi sorotan publik usai videonya ramai diperbincangkan.
- Aksi itu digelar buntut dari salah satu tayangan program Trans7 yang dinilai menyinggung pesantren dan ulama.
- Ainul menilai pihak Trans7 telah menghina ulama dan kiai Nahdlatul Ulama (NU) melalui siarannya.
Suara.com - Gubernur Jakarta Pramono Anung memilih bungkam soal video viral yang memperlihatkan Komisaris PT Transjakarta, Ainul Yakin, ikut berorasi dalam aksi demonstrasi di depan Kantor Trans7 beberapa waktu lalu.
Ainul yang juga menjabat sebagai Ketua PW GP Ansor DKI Jakarta itu menjadi sorotan publik usai videonya ramai diperbincangkan di media sosial.
Awalnya saat meninjau acara Race Expo Jakarta Running Festival, Pramono menjawab sejumlah pertanyaan awak media. Namun, ketika ditanya soal Ainul yang ikut demo di Trans 7, Pramono enggan menjawab.
"Untuk pertanyaan kedua, itu enggak ada hubungannya dengan Jakarta Running Festival," kata Pramono ketika ditanya soal masalah itu di kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Kamis (23/10/2025).
Sikap Pramono tersebut muncul di tengah meningkatnya perhatian publik terhadap peran pejabat BUMD yang ikut dalam kegiatan politik atau aksi massa.
Ainul diketahui merupakan salah satu komisaris di Transjakarta, perusahaan transportasi milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Dalam video berdurasi 2 menit 20 detik yang beredar luas di media sosial, Ainul terlihat berorasi di depan massa aksi. Aksi itu digelar buntut dari salah satu tayangan program Trans7 yang dinilai menyinggung pesantren dan ulama.
“Salah satu tugas Ansor dan Banser adalah menjaga kiai, ulama, dan pondok pesantren. Apabila ada kiai, ulama kita dihina, maka Ansor dan Banser akan menjadi karya terdepan,” ujar Ainul dalam orasinya.
Ia menilai pihak Trans7 telah menghina ulama dan kiai Nahdlatul Ulama (NU) melalui siarannya. Dalam orasi itu pula, Ainul melontarkan pernyataan keras yang dianggap bernada ancaman.
Baca Juga: Polemik Dana Pemprov yang 'Parkir': Mengapa Jabar Bantah, DKI 'Jujur', dan BI Buka Data?
“Kalian ada karena adanya Nahdlatul Ulama. Jangan sampai kader-kader Banser menggorok leher kalian... Halal darah kalian apabila kalian mengolok-olok ulama Nahdlatul Ulama,” ujarnya.
Respons Transjakarta
Menanggapi polemik tersebut, PT Transjakarta memastikan bahwa orasi Ainul sama sekali tidak mewakili sikap perusahaan. Pernyataan Ainul disebut sebagai pandangan pribadi dan bukan bagian dari kebijakan resmi BUMD tersebut.
“Sebagai BUMD Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, PT Transjakarta berkomitmen untuk menjaga netralitas, profesionalitas, serta menjunjung tinggi nilai-nilai etika, toleransi, dan kebhinekaan dalam setiap aspek kegiatan dan komunikasi publiknya,” kata Komisaris Utama Transjakarta, Letjen TNI (Purn) Untung Budiharto, dalam keterangannya, Senin (20/10/2025).
Untung menyebut pihaknya akan mengambil langkah internal untuk melakukan klarifikasi terkait pernyataan tersebut. Dewan Komisaris bersama Direksi akan menelusuri kejadian itu demi memastikan seluruh jajaran mematuhi prinsip tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance).
“Langkah ini diambil guna memastikan seluruh jajaran senantiasa mematuhi prinsip tata kelola perusahaan yang baik, serta menjaga marwah kelembagaan,” ujarnya.
Berita Terkait
-
Gubernur Pramono Anung Ingin 'Boyong' IKJ dari Cikini ke Kota Tua, Begini Reaksi Kampus
-
Pramono Sediakan APAR, Kebakaran di Jakarta Bakal Lebih Sigap Ditangani
-
Terungkap! Alasan Sebenarnya APBD DKI Jakarta Numpuk Rp14,6 Triliun! Bukan Deposito, Tapi...?
-
Pramono Anung Tegaskan Santri Bukan Sekadar Simbol Religi, tapi Motor Peradaban Jakarta
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- 3 Rekomendasi Mobil Keluarga 9 Seater: Kabin Lega, Irit BBM, Harga Mulai Rp63 Juta
Pilihan
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
-
KDM Sebut Dana Pemda Jabar di Giro, Menkeu Purbaya: Lebih Rugi, BPK Nanti Periksa!
-
Mees Hilgers 'Banting Pintu', Bos FC Twente: Selesai Sudah!
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
Terkini
-
Amnesty Sebut RUU KKS Batasi Kebebasan Berekspresi: Indonesia Bisa Jatuh ke Level Berbahaya!
-
Sekolah Rakyat Libatkan TNI-Polri: Solusi Disiplin atau Justru... ? Ini Kata Mensos!
-
'Sentilan' Keras DPR ke KPU: Bisa Naik Pesawat Biasa, Kenapa Harus Pakai Private Jet?
-
Terkuak di Sidang, Asal Narkotika Ammar Zoni dkk di Rutan Salemba dari Sosok Andre, Begini Alurnya!
-
Fakta Baru Kasus Suami Bakar Istri di Jatinegara: Pelaku Ternyata Residivis Pengeroyokan Anggota TNI
-
Menguak Asal-usul Air Mineral Aqua, yang Disorot Imbas Konten Gubernur Jabar Dedi Mulyadi
-
Duit Pemda Rp234 Triliun 'Nganggur' di Bank, DPR Turun Tangan: Minta Kemendagri Jadi Wasit
-
Komika Obi Mesakh Protes Pelayanan Publik di Bekasi: Masa Ngurus KTP Hilang Kuota Sehari 10 Sih
-
'Bisikan' Adik Bikin Panas, Aksi Sadis Residivis di Jaktim Bakar Istrinya Hidup-hidup
-
Promo SPayLater Bayar QRIS, Nikmati Diskon Hemat Serba Seribu!