- Raja Juli Antoni klaim Karhutla 2025 turun signifikan menjadi 213 ribu hektare berkat kolaborasi nasional.
- Kepemimpinan tegas Presiden Prabowo dan penegakan hukum Polri dinilai berperan besar menekan Karhutla.
- Kapolri sebut 83 tersangka pembakar lahan diamankan, dan satgas gabungan diperkuat di seluruh daerah.
Suara.com - Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni menyatakan bahwa angka kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) pada tahun pertama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto berhasil ditekan secara signifikan.
Keberhasilan ini disebut hasil dari kepemimpinan presiden yang tegas serta kolaborasi lintas lembaga, termasuk dukungan penuh dari Polri dalam penegakan hukum.
Capaian itu disampaikan Antoni usai audiensi terkait Karhutla dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (24/10/2025).
Antoni menjelaskan, luas lahan terbakar di tahun 2025 turun menjadi 213 ribu hektare, dari sebelumnya 376 ribu hektare pada 2024.
"Pertama, saya kira karena ada kepemimpinan yang decesive dari Pak Presiden Prabowo Subianto. Pak Kapolri juga tahu sendiri bahwa Pak Presiden pernah dua kali memimpin ratas khusus tentang Karhutla dan beliau berbicara sangat detail sekali," ungkap Antoni.
Selain faktor kepemimpinan presiden, Antoni menyebut tiga elemen utama lain yang berkontribusi terhadap penurunan Karhutla.
Pertama, koordinasi lintas sektor antara pemerintah pusat, daerah, TNI, dan Polri yang semakin solid.
Kedua, penegakan hukum yang efektif sehingga memberi efek jera bagi pelaku pembakaran lahan.
“Di beberapa tempat efek jera karena penegakan hukum yang cukup baik dan efektif dari pihak kepolisian mengakibatkan orang yang nakal, angkanya dapat ditekan dengan baik,” katanya.
Baca Juga: Polisi Gencar Pasang Plang Peringatan di Hutan Riau: Karhutla Musuh Bersama!
Antoni juga menyoroti kontribusi masyarakat, termasuk Masyarakat Peduli Api, Pramuka, serta komunitas lokal yang aktif membantu pencegahan dan pemadaman di lapangan.
“Ini yang juga turut mengakibatkan sekali lagi Karhutla di tahun pertama kepimpinan Pak Prabowo Subianto ini dapat diturunkan dari 376 ribu hektare pada tahun 2024 menjadi 213 ribu hektare pada tahun 2025," bebernya.
Penegakan Hukum dan Pencegahan Diperkuat
Sementara itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan bahwa Polri kini memperkuat strategi pencegahan dan penegakan hukum untuk menekan kebakaran hutan.
Ia menyebut terjadi peningkatan jumlah tersangka kasus Karhutla sepanjang 2025 dibanding tahun sebelumnya.
Di tahun 2025 ini, kata Listyo, kurang lebih ada 83 orang ditetapkan tersangka karena kedapatan secara sengaja membakar hutan dan lahan. Sementara di tahun 2024 ada 47 tersangka.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Pemain Keturunan Jerman Ogah Kembali ke Indonesia, Bongkar 2 Faktor
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
DPR Usul Presiden Bentuk Kementerian Bencana: Jadi Ada Dirjen Longsor, Dirjen Banjir
-
Pemerintah Pulangkan 2 WN Belanda Terpidana Kasus Narkotika Hukuman Mati dan Seumur Hidup
-
Aksi 4 Ekor Gajah di Pidie Jaya, Jadi 'Kuli Panggul' Sekaligus Penyembuh Trauma
-
Legislator DPR Desak Revisi UU ITE: Sikat Buzzer Destruktif Tanpa Perlu Laporan Publik!
-
Lawatan ke Islamabad, 6 Jet Tempur Sambut Kedatangan Prabowo di Langit Pakistan
-
Kemensos Wisuda 133 Masyarakat yang Dianggap Naik Kelas Ekonomi, Tak Lagi Dapat Bansos Tahun Depan
-
27 Sampel Kayu Jadi Kunci: Bareskrim Sisir Hulu Sungai Garoga, Jejak PT TBS Terendus di Banjir Sumut
-
Kerugian Negara Ditaksir Rp2,1 T, Nadiem Cs Segera Jalani Persidangan
-
Gebrakan KemenHAM di Musrenbang 2025: Pembangunan Wajib Berbasis HAM, Tak Cuma Kejar Angka
-
LBH PBNU 'Sentil' Gus Nadir: Marwah Apa Jika Syuriah Cacat Prosedur dan Abaikan Kiai Sepuh?