- Kemenag dan LPDP menyediakan dana riset melalui MoRA The Air Funds hingga Rp 2 miliar untuk bidang sains dan Rp 500 juta untuk bidang sosial humaniora bagi dosen PTK
- Pendaftaran dibuka mulai 23 Oktober hingga 7 November 2025 melalui aplikasi resmi eRISPRO-LPDP
- Selain riset, tersedia juga program Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) untuk pembiayaan studi S1, S2, dan S3 di dalam dan luar negeri
Suara.com - Kabar gembira bagi para dosen di lingkungan Perguruan Tinggi Keagamaan (PTK). Kementerian Agama (Kemenag) bersama Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) kembali membuka peluang emas melalui program beasiswa dan riset Indonesia Bangkit bertajuk MoRA The Air Funds, dengan alokasi dana yang fantastis.
Pusat Pembiayaan Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan (Puspenma) Kemenag secara aktif mendorong para akademisi untuk tidak melewatkan kesempatan ini. Program riset ini dirancang untuk mendanai penelitian-penelitian strategis, baik di bidang keagamaan maupun sains, dengan anggaran yang sangat besar.
Kepala Puspenma, Ruchman Basori, mengajak seluruh dosen untuk berpartisipasi aktif dalam program ini.
“Para dosen kita ajak ikut ambil bagian dalam riset MoRA The Air Funds dengan anggaran dari mulai 500 juta hingga 2 miliar dan layanan Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) Kementerian Agama,” ujar Ruchman dikutip dari keterangannya, Minggu (26/10/2025).
Program ini merupakan buah kolaborasi strategis antara Kemenag dan LPDP yang telah berjalan selama tiga tahun (2024–2026). Setiap tahunnya, digelontorkan total anggaran sebesar Rp50 miliar untuk mendukung riset kolaboratif serta pembiayaan pendidikan tinggi bagi insan PTK.
Secara spesifik, program riset ini terbagi menjadi dua kategori utama. Pertama, untuk bidang sains dan teknologi, para dosen berkesempatan mendapatkan pendanaan hingga maksimal Rp2 miliar. Kedua, untuk bidang sosial humaniora, ekonomi, lingkungan, serta kebijakan agama dan pendidikan, tersedia dana masing-masing hingga Rp500 juta.
Ruchman menegaskan bahwa riset bukan lagi sekadar kewajiban individu, melainkan tradisi yang harus dibangun untuk kemajuan institusi.
“Riset harus menjadi tradisi para dosen, karena bukan semata-mata kepentingan individu para dosen tetapi juga kepentingan pengembangan PTK dan Kementerian Agama," tegas Ruchman.
Bagi para dosen yang berminat, pendaftaran riset ini telah dibuka sejak 23 Oktober dan akan berakhir pada 7 November 2025. Proses pendaftaran dilakukan secara daring melalui aplikasi eRISPRO-LPDP.
Baca Juga: Kemenag Minta Dosen PTK Manfaatkan Beasiswa Riset LPDP, Pembiayaan Hingga Rp 2 Miliar
Selain dana riset, Kemenag juga menyediakan jalur beasiswa melalui program Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) untuk jenjang studi S1, S2, dan S3, baik untuk perguruan tinggi di dalam maupun luar negeri.
“Pembiayaan BIB dilakukan dengan skema pembiayaan dana abadi Pendidikan yang dikelola oleh LPDP, karenanya para dosen, Tendik, mahasiswa dan alumni bisa memanfaatkannya dengan baik,” jelasnya.
Berita Terkait
-
Kemenag Minta Dosen PTK Manfaatkan Beasiswa Riset LPDP, Pembiayaan Hingga Rp 2 Miliar
-
Kemenag Bentuk Satgas Tangani Kekerasan, Perkuat Komitmen Wujudkan Pesantren Ramah Anak
-
Pemerintah Siapkan Beasiswa Khusus Siswa SMK yang Ingin Kerja di Luar Negeri, Termasuk Pakai LPDP
-
KPK Ungkap Peran Tersangka dari Korupsi Kemenag: Keluarkan Diskresi Pembagian Kuota Haji!
-
Skandal Haji 2024: KPK Bongkar Pembagian Kuota Ilegal, 300 PIHK Diperiksa!
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Perkuat Ekosistem Bisnis, BNI dan Anak Usaha Dorong Daya Saing UMKM di wondr JRF Expo
-
Lewat Bank Sampah, Warga Kini Terbiasa Daur Ulang Sampah di Sungai Cisadane
-
Tragis! Lexus Ringsek Tertimpa Pohon Tumbang di Pondok Indah, Pengemudi Tewas
-
Atap Arena Padel di Meruya Roboh Saat Final Kompetisi, Yura Yunita Pulang Lebih Awal
-
Hadiri Konferensi Damai di Vatikan, Menag Soroti Warisan Kemanusiaan Paus Fransiskus
-
Nyaris Jadi Korban! Nenek 66 Tahun Ceritakan Kengerian Saat Atap Arena Padel Ambruk di Depan Mata
-
PLN Hadirkan Terang di Klaten, Wujudkan Harapan Baru Warga di HLN ke-80
-
Geger KTT ASEAN: Prabowo Dipanggil Jokowi, TV Pemerintah Malaysia Langsung Minta Maaf
-
88 Tas Mewah Sandra Dewi Cuma Akal-akalan Harvey Moeis, Bukan Endorsement?
-
Geger Mark-Up Whoosh, Mahfud MD Siap Dipanggil KPK: Saya Akan Datang