-
Satgas percepat dekontaminasi Cs-137 di Cikande.
-
Total 91 warga direlokasi dari zona merah.
-
Target pembersihan tuntas paling lambat Desember 2025.
Suara.com - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Cesium-137 (Cs-137) terus bekerja keras di lapangan, mempercepat operasi dekontaminasi di kawasan industri dan permukiman warga di Cikande, Banten.
Langkah tegas ini diambil untuk memutus rantai paparan radioaktif berbahaya, yang mana saat ini total 91 warga telah dievakuasi dan direlokasi sementara dari zona merah permukiman.
Percepatan dekontaminasi ini menjadi prioritas utama. Hal ini ditegaskan oleh Deputi Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) yang juga Ketua Bidang Mitigasi dan Penanganan Kontaminasi Satgas Cs-137, Rasio Ridho Sani, di Jakarta, Senin (27/10/2025).
Beliau mengonfirmasi bahwa sejauh ini, sebanyak 22 pabrik dan 12 titik lokasi lain telah menjalani prosedur dekontaminasi setelah terdeteksi terpapar cemaran radioaktif Cs-137.
Dari 22 pabrik yang disurvei, 21 di antaranya dilaporkan telah berhasil didekontaminasi. Sementara itu, 91 warga yang telah direlokasi berasal dari dua lokasi zona merah permukiman: Kampung Barengkok, Desa Sukatani, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Banten, tepatnya di lokasi F2 dan E.
“Satgas terus melakukan percepatan dekontaminasi. Di samping yang berada di 22 pabrik, dekontaminasi juga dilakukan di 12 lokasi lain yang terdeteksi Cs-137, baik berada di lahan kosong, lapak, maupun permukiman,” jelas Rasio Ridho Sani, dikutip dari Antara.
Perintah percepatan ini datang langsung dari Menteri LH/Kepala BPLH selaku ketua harian satgas, dengan target waktu yang ketat.
“Paling lambat bulan Desember lokasi-lokasi yang terkontaminasi telah aman,” tambahnya. Target akhir tahun ini menunjukkan urgensi pemerintah dalam memulihkan keamanan lingkungan Cikande.
Proses relokasi yang melibatkan warga dilakukan mengikuti Prosedur Keamanan Radiasi yang sangat ketat. Seluruh tahapan dipantau langsung oleh petugas proteksi radiasi (PPR) serta pakar dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten).
Baca Juga: Warga Cikande Tolak Relokasi, Ini Dampak Jangka Panjang Terpapar Radiasi Cesium-137
Demi menjamin keselamatan, sebelum direlokasi, warga dan seluruh barang bawaan mereka diperiksa secara menyeluruh menggunakan survei meter radiasi.
Setelah dinyatakan aman, warga yang direlokasi diwajibkan menjalani pemeriksaan kesehatan di Puskesmas Cikande.
Relokasi sementara dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama di Lokasi F telah tuntas pada 22 Oktober 2025, mencakup 19 keluarga dengan total 63 jiwa.
Operasi ini melibatkan kolaborasi antara Tim Nubika TNI AD, Pemerintah Kabupaten Serang, BRIN, dan Muspika Kecamatan Cikande.
Tahap kedua menyusul pada 26 Oktober 2025, mengevakuasi 28 warga dengan melibatkan KBRN Brimob, BRIN, serta Pemerintah Kabupaten Serang.
Selama proses pembersihan, masyarakat berisiko terpapar melalui debu radioaktif (airborne) yang dapat tersebar melalui udara. Dengan mengosongkan area, petugas lebih mudah melakukan dekontaminasi dan memindahkan material terkontaminasi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Blok M Bangkit Lagi! Gubernur DKI Janjikan Sistem Parkir Satu Pintu, Minta Warga Naik Transum
-
KCIC Siap Bekerja Sama dengan KPK soal Dugaan Mark Up Anggaran Proyek Kereta Cepat Whoosh
-
Mendagri Tito Karnavian Buka-bukaan, Ini Biang Kerok Ekonomi 2 Daerah Amblas!
-
Sidang Kasus Korupsi Pertamina, Karen Agustiawan Ungkap Tekanan 2 Pejabat Soal Tangki Merak
-
Ultimatum Gubernur Pramono: Bongkar Tiang Monorel Mangkrak atau Pemprov DKI Turun Tangan!
-
Drama Grup WA 'Mas Menteri': Najelaa Shihab dan Kubu Nadiem Kompak Bantah, tapi Temuan Jaksa Beda
-
Karen Agustiawan Ungkap Pertemuan Pertama dengan Anak Riza Chalid di Kasus Korupsi Pertamina
-
Website KontraS Diretas! Netizen Murka, Curigai Upaya Pembungkaman Informasi
-
Terungkap di Sidang: Detik-detik Anak Riza Chalid 'Ngotot' Adu Argumen dengan Tim Ahli UI
-
Harga Telur Naik Gara-gara MBG, Mendagri Tito: Artinya Positif