News / Nasional
Sabtu, 01 November 2025 | 18:13 WIB
Ketua Umum Relawan Pro-Jokowi atau Projo, Budi Arie Setiadi, memberi sinyal kuat akan bergabung dengan Partai Gerindra. (Suara.com/M. Yasir)
Baca 10 detik
  • Budi Arie mengatakan kemungkinan Jokowi tetap menjabat atau tidak sebagai dewan penasihat Projo bergantung dinamika ke depan.
  • Budi Arie mengatakan akan “memperkuat partai yang dipimpin Presiden Prabowo.”
  • Projo juga berencana mengganti logo yang selama ini menampilkan wajah Jokowi.

Suara.com - Ketua Umum Relawan Pro-Jokowi atau Projo, Budi Arie Setiadi, mengungkap kemungkinan Presiden ke-7 RI Joko Widodo tidak akan lagi menjabat sebagai dewan penasihat.

Hal ini ia sampaikan di tengah rencana besar transformasi Projo yang kini berkomitmen mendukung pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Budi Arie mengatakan kemungkinan Jokowi tetap menjabat atau tidak sebagai dewan penasihat Projo bergantung dinamika ke depan.

“Ya, kita lihat dinamikanya,” kata Budi Arie saat diwawancarai usai pembukaan Kongres ke-III Projo di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Sabtu (1/11/2025).

Spekulasi bahwa posisi Jokowi dalam struktur Projo berpotensi berubah, muncul seiring langkah Budi Arie yang kekinian juga telah memberi sinyal bakal bergabung dengan Partai Gerindra.

Dalam pidatonya saat pembukaan kongres, Budi Arie mengatakan akan “memperkuat partai yang dipimpin Presiden Prabowo.”

“Kami akan memperkuat seluruh agenda politik Presiden dengan memperkuat partai politik pimpinan Presiden,” ucapnya di hadapan ribuan relawan.

Selain arah politik, Projo juga berencana mengganti logo yang selama ini menampilkan wajah Jokowi.

Mantan Presiden RI Joko Widodo menyapa relawan Projo dalam tayangan video pada pembukaan Kongres III Projo di Jakarta, Sabtu (1/11/2025). (ANTARA/Fath Putra Mulya)

Menurut Budi Arie perubahan ini bukan bentuk menjauh dari Jokowi, melainkan bagian dari proses transformasi organisasi.

Baca Juga: Wapres Gibran Undi Doorprize di Acara Mancing, Ray Rangkuti Ketawa Ngakak: Aku Gak Bisa Lagi Ngomong

Ia, bahkan menyebut Jokowi, telah sepakat dengan langkah tersebut.

“Kita harus mentransformasikan Projo karena tugas Projo mengawal pemerintahan Pak Jokowi sudah selesai, dan sekarang kita menghadapi tantangan baru,” katanya.

Meski mengubah logo, Budi Arie menegaskan tidak akan mengubah nama Projo. Terlebih ia menjelaskan, kata “Projo” sejatinya bukanlah singkatan dari “Pro Jokowi”, melainkan berasal dari bahasa Sanskerta dan Jawa Kawi yang berarti “negeri” dan “rakyat”.

“Projo itu artinya negeri dan rakyat. Jadi kaum Projo adalah kaum yang mencintai negara dan rakyatnya,” jelasnya.

Load More