- Budi Arie Setiadi resmi kembali memimpin Projo setelah terpilih secara aklamasi dalam Kongres ke-III di Jakarta.
- Ia mengungkapkan rencana besar untuk mentransformasi organisasi, termasuk mengganti logo Projo agar tidak lagi terkesan sebagai kultus individu.
- Selain itu, Budi memberi sinyal bahwa arah politik Projo kini akan sejalan dengan pemerintahan Prabowo-Gibran, bahkan membuka kemungkinan bergabung dengan Partai Gerindra.
Suara.com - Budi Arie Setiadi kembali menjadi Ketua Umum Relawan Pro-Jokowi atau Projo. Keputusan tersebut ditetapkna secara aklamasi dalam Kongres ke-III Projo.
Freddy Damanik selaku ketua pimpinan sidang pleno membacakan hasil keputusan sidang.
"Hasil kesepakatan bersama atau aklamasi seluruh peserta seluruh Kongres Projo ke-III memutuskan menetapkan Budi Arie Setiadi sebagai Ketum DPP Projo periode 2025 sampai 2030 dan sebagai Ketua Formatur mengatur kepengurusan DPP Projo," kata Freddy di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Minggu (2/11/2025).
Freddy lantas menanyakan kepada peserta kongres Projo perihal keputusan menetapkan Budi Arie sebagai Ketua Umum.
"Sepakat ya? Sepakat?" tanya Freddy yang disepakati peserta kongrs sembari memberikan tepuk tangan.
Sebelumnya, Budi Arie Setiadi mengisyaratkan akan ada perubahan besar dalam tubuh organisasi relawan yang selama ini identik dengan Presiden ke-7 RI Joko Widodo.
Salah satunya, Projo berencana mengganti logo yang selama ini menampilkan wajah Jokowi.
Budi Arie menjelaskan, perubahan logo menjadi bagian dari langkah transformasi organisasi untuk menyesuaikan arah politik baru Projo yang kini mendukung pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
“Projo akan melakukan transformasi organisasi. Salah satunya kemungkinan merubah logo Projo supaya tidak terkesan kultus individu,” ujar Budi usai pembukaan Kongres ke-III Projo di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Sabtu (1/11/2025).
Baca Juga: Merapat ke Prabowo, Budi Arie Bicara Kemungkinan Jokowi Tak Lagi Jadi Dewan Penasihat Projo!
Ketika ditanya apakah logo baru itu berarti tidak lagi menampilkan wajah Jokowi, Budi menjawab singkat.
"Iya, kemungkinan,” katanya.
Meski begitu, ia menegaskan nama Projo belum akan berubah. Ia juga menjelaskan, kata “Projo” sejatinya bukanlah singkatan dari “Pro Jokowi”, melainkan berasal dari bahasa Sanskerta dan Jawa Kawi yang berarti “negeri” dan “rakyat”.
“Projo itu artinya negeri dan rakyat. Jadi kaum Projo adalah kaum yang mencintai negara dan rakyatnya,” jelasnya.
Gabung Partai Gerindra
Langkah ini menandai babak baru bagi organisasi relawan yang sejak awal berdiri menjadi garda pendukung Jokowi. Dalam Kongres ke-III kali ini, arah politik Projo tampak bergeser seiring dengan sinyal kuat Budi Arie akan bergabung ke Partai Gerindra.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 7 Sunscreen Mengandung Niacinamide untuk Mengurangi Flek Hitam, Semua di Bawah Rp60 Ribu
Pilihan
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
-
Harga Emas Turun Hari ini: Emas Galeri di Pegadaian Rp 2,3 Jutaan, Antam 'Kosong'
Terkini
-
Anak Menteri Keuangan Yudo Sadewa Kembali Viral, Kali Ini Diduga Sindir Gibran Lewat Postingan Satir
-
Investment Outlook 2025 Redefining Value: Investment Strategy in the Age of Innovation
-
Ini Cerita Aqsa Syauqi Peraih DPD Award 2025 Kategori Pembangunan Sosial & Kesehatan
-
Dihadang Sopir Angkot, Layanan Mikrotrans PulogadungKampung Rambutan Disetop Sementara
-
Amstrong sembiring: Jelang Akhir Tahun 2025 Negeri Ini Jadi Lautan Persoalan Hukum
-
Wacana Tarif Transjakarta Naik, DPRD Sebut Warga Jakarta Sudah Mampu Bayar Lebih dari Rp 3.500
-
Ritual Persembahan Berujung Petaka, 9 Umat Tewas Terinjak-injak di Kuil India
-
Gelar Pangeran Andrew Dicabut Gegara Pelecehan Seksual, Keluarga Giuffre Beri Respon Sinis
-
Pengamat: Jaksa Hanya Melaksanakan Penetapan Hakim di Kasus Nenny Karawang
-
Gagal Dimakzulkan, Bupati Pati Sudewo Ajak Lawan Politik Bersatu: Tidak Boleh Euforia