- Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi menepis isu bahwa Projo telah berpisah dengan Jokowi dan menegaskan hubungan mereka tetap baik.
- Ia mengungkap rencana mengganti logo Projo sebagai bagian dari transformasi organisasi agar tidak terkesan kultus individu.
- Selain itu, Budi juga memberi isyarat bahwa arah politik Projo kini sejalan dengan pemerintahan Prabowo–Gibran dan kemungkinan akan bergabung dengan Partai Gerindra.
Suara.com - Ketua Umum Relawan Pro-Jokowi atau Jokowi Budi Arie Setiadi menegaskan hubungan antara Projo dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi berjalan baik, tidak ada putus hubungan.
Hal ini ditegaskan Budi menanggapi pemberitaan yang ia nilai terkesan melakukna framing terhadap hubungan Projo dan Jokowi.
"Saya ingin menjelaskan kepada teman-teman media sekalian karena dari perkembangan berita ini seolah-olah disampaikan terkesan Projo putus hubungan dengan Pak Jokowi. Jangan di-framing," kata Budi dalam sambutannya usai terpilih menjadi Ketum Projo periode 2025-2030 di Kongres ke-III Projo di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Minggu (2/11/2025).
Budo menegaskan bahwa keberadaan Projo justru karena Jokowi. Mantan Menteri Kominfo ini meminta media tidak melakukan adu domba melalui framing seolah Projo dan Jokowi putus hubungan.
"Projo ini lahir karena ada Pak Jokowi. Tolong kepada semua media jangan mengadu domba sesama anak bangsa. Projo ini lahir dari semangat perlunya lahirnya pemimpin rakyat yang ada yang bernama Bapak Joko Widodo, jadi Projo itu sejatinya lahir karena ada seorang pemimpin rakyat yang harus lahir dari kandungan rakyat itu sendiri yang bernama Bapak Joko Widodo," kata Budi.
Ia mengatakan sejarah Projo adalah sejarah Jokowi yang dimulai sejak 2014 sampia 2024. Ia berujar kelahiran Projo karena ada keperluan buat bangsa tentangperlunya pemimpin rakyat.
"Jadi sejarah Projo adalah sejarahnya Bapak Jokowi sampai 10 tahun berlangsung dari 2014 sampai 2024 karena saya mendapat berita Dari berbagai media kok ada bilang Projo pisah dari Bapak Jokowi? Ini luar biasa sekali framing adu dombanya," kata Budi.
Sebelumnya, Budi Arie Setiadi mengisyaratkan akan ada perubahan besar dalam tubuh organisasi relawan yang selama ini identik dengan Presiden ke-7 RI Joko Widodo.
Salah satunya, Projo berencana mengganti logo yang selama ini menampilkan wajah Jokowi.
Baca Juga: Roy Suryo di Ujung Tanduk? Polda Gelar Perkara Ijazah Jokowi, Projo: Dia akan Tersangka
Budi Arie menjelaskan, perubahan logo menjadi bagian dari langkah transformasi organisasi untuk menyesuaikan arah politik baru Projo yang kini mendukung pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
“Projo akan melakukan transformasi organisasi. Salah satunya kemungkinan merubah logo Projo supaya tidak terkesan kultus individu,” ujar Budi usai pembukaan Kongres ke-III Projo di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Sabtu (1/11/2025).
Ketika ditanya apakah logo baru itu berarti tidak lagi menampilkan wajah Jokowi, Budi menjawab singkat.
"Iya, kemungkinan,” katanya.
Meski begitu, ia menegaskan nama Projo belum akan berubah. Ia juga menjelaskan, kata “Projo” sejatinya bukanlah singkatan dari “Pro Jokowi”, melainkan berasal dari bahasa Sanskerta dan Jawa Kawi yang berarti “negeri” dan “rakyat”.
“Projo itu artinya negeri dan rakyat. Jadi kaum Projo adalah kaum yang mencintai negara dan rakyatnya,” jelasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- Sabrina Chairunnisa Ingin Sepenuhnya Jadi IRT, tapi Syaratnya Tak Bisa Dipenuhi Deddy Corbuzier
Pilihan
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
-
Harga Emas Turun Hari ini: Emas Galeri di Pegadaian Rp 2,3 Jutaan, Antam 'Kosong'
Terkini
-
Budi Arie Hubungi Jokowi, Ungkap Rencana Ganti Logo Projo Lewat Sayembara
-
Delapan Tanggul di Jaksel Roboh dan Longsor, Pemprov DKI Gerak Cepat Lakukan Perbaikan
-
Partai Ummat Kritik Pramono Anung, Sebut Kebijakan Jakarta Tak Berpihak Wong Cilik
-
BMKG: Puncak Musim Hujan Dimulai November, Berlangsung Lebih Lama hingga Februari 2026
-
Lewat Aklamasi, Budi Arie Lanjut Pimpin Projo 2025-2030
-
Anak Menteri Keuangan Yudo Sadewa Kembali Viral, Kali Ini Diduga Sindir Gibran Lewat Postingan Satir
-
Investment Outlook 2025 Redefining Value: Investment Strategy in the Age of Innovation
-
Ini Cerita Aqsa Syauqi Peraih DPD Award 2025 Kategori Pembangunan Sosial & Kesehatan
-
Dihadang Sopir Angkot, Layanan Mikrotrans PulogadungKampung Rambutan Disetop Sementara
-
Amstrong sembiring: Jelang Akhir Tahun 2025 Negeri Ini Jadi Lautan Persoalan Hukum