- Program Kopdeskel Merah Putih menjadi motor ekonomi baru di desa dan daerah.
- Pemberdayaan ekonomi rakyat menjadi fokus utama, bukan sekadar pembangunan fisik.
- Pendataan aset daerah menjadi kunci sukses realisasi program.
Suara.com - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian memastikan program Koperasi Desa dan Kelurahan (Kopdeskel) Merah Putih akan menjadi penggerak ekonomi baru di tingkat desa dan daerah.
Pemerintah telah menyiapkan anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp210 triliun yang akan disalurkan ke daerah paling lambat Februari 2026.
Menurut Tito, dana jumbo tersebut bukan sekadar proyek pembangunan koperasi rakyat, tetapi akan memberi dampak langsung pada ekonomi daerah melalui peningkatan aktivitas belanja sejak awal tahun.
“Biasanya awal tahun belanja daerah lamban karena dana belum turun dan kegiatan baru dilelang. Dengan Rp210 triliun yang cair di awal, ekonomi daerah bisa langsung bergerak,” ujar Tito dalam keterangan resminya, Senin (1/11/2025).
Padat Karya dan Efek Berganda
Dana capex itu akan digunakan untuk membangun gerai dan fasilitas Kopdeskel Merah Putih di seluruh Indonesia.
Pembangunan dilakukan dengan sistem padat karya, memanfaatkan tenaga kerja dan sumber daya lokal agar manfaatnya langsung dirasakan masyarakat.
“Program ini memberi efek berganda, terutama bagi daerah yang masih menyesuaikan diri dengan pengalihan Transfer ke Daerah (TKD) dan masih mengandalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD),” kata Tito.
Ia menambahkan, keberadaan Kopdeskel Merah Putih akan mendorong pertumbuhan ekonomi di tingkat desa dan kelurahan, sekaligus membantu kepala daerah mencapai indikator kinerja utama (KPI) seperti penurunan kemiskinan, pengangguran, dan gini ratio, serta pengendalian inflasi.
Baca Juga: Makna Arahan Mendagri Tito Karnavian Soal Dukungan Pemda Terhadap PSN
Lawan Tengkulak dan Rentenir
Lebih jauh, Tito menegaskan bahwa Kopdeskel Merah Putih juga dirancang untuk mengurangi ketergantungan masyarakat pada tengkulak dan rentenir, memperkuat ketahanan pangan, dan membuka peluang usaha lokal secara merata.
“Ini bukan hanya soal pembangunan fisik, tapi juga pemberdayaan ekonomi masyarakat desa. Kepala daerah akan diuntungkan karena dampaknya langsung ke kesejahteraan warga,” tegasnya.
Tantangan: Pendataan Aset Daerah
Untuk merealisasikan program ini, Kemendagri meminta seluruh pemerintah daerah segera mendata aset lahan atau bangunan yang bisa digunakan untuk pembangunan Kopdeskel Merah Putih.
Hingga kini, dari 75.266 desa, baru 5.339 desa (7%) yang memiliki data aset, dan dari 514 kabupaten/kota, hanya 15 daerah (3%) yang telah melaporkan. Tito menegaskan pendataan aset menjadi syarat utama pencairan dana Rp210 triliun tersebut.
Berita Terkait
-
Makna Arahan Mendagri Tito Karnavian Soal Dukungan Pemda Terhadap PSN
-
Mendagri Tito Minta Pemda Segera Lakukan Sinkronisasi Program, Agar Tak Boros Anggaran
-
Mendagri Tito Karnavian Buka-bukaan, Ini Biang Kerok Ekonomi 2 Daerah Amblas!
-
Harga Telur Naik Gara-gara MBG, Mendagri Tito: Artinya Positif
-
Teka-Teki Penundaan Rakor Sekda Terungkap! Tito Karnavian Beberkan 2 Alasan Utama
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Boni Hargens: 5 Logical Fallacies di Argumentasi Komite Reformasi Polri Terkait Perpol 10/2025