News / Nasional
Selasa, 04 November 2025 | 13:31 WIB
Ketua DPP PDI Perjuangan, Said Abdullah. (Suara.com/Bagaskara)
Baca 10 detik
  • Said menegaskan bahwa Gerindra bukanlah tempat berkumpulnya para kriminal atau orang-orang yang tersangkut masalah pidana.
  • Menurutnya  jika ada anggapan seperti itu akan menimbulkan kemarahan dari internal Partai Gerindra.
  • Gerindra, sama seperti PDIP, merupakan partai yang ingin menjadi wadah bagi orang-orang yang mampu memberikan pemikiran.

Suara.com - Ketua DPP PDI Perjuangan, Said Abdullah, menepis spekulasi yang mengaitkan merapatnya Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi ke Prabowo Subianto dan Partai Gerindra sebagai upaya mencari "posisi aman" dari kasus judi online (judol) sebelumnya.

Said menegaskan bahwa Gerindra bukanlah tempat berkumpulnya para kriminal atau orang-orang yang tersangkut masalah pidana.

"Saya tidak melihat dari sisi itu. Karena bagi Gerindra itu bukan tempat kumpulannya para kriminal. Gerindra itu bukan tempat kumpulannya orang yang kena-kena perlindungan pidana," ujar Said di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/11/2025).

Ia bahkan khawatir jika ada anggapan seperti itu akan menimbulkan kemarahan dari internal Partai Gerindra.

"Mungkin kawan-kawan Gerindra akan marah juga kalau digituin. Saya pikir bukan itu. Ini murni logika politiknya Budi Arie saja," kata dia.

Ia menambahkan, bahwa jauh dari pemikirannya untuk mengaitkan Gerindra sebagai tempat bernaung bagi individu yang bermasalah hukum.

Ketua Umum Projo 2025–2030, Budi Arie Setiadi. (Suara.com/Novian)

"Jauh pikiran gua bahwa Gerindra itu tempat bernaung orang-orang dalam tanda kutip ya. Kita tidak bisa langsung menjudge orang. Dalam tanda kutip ada sangkut pidana kemudian lari ke Gerindra," katanya.

Menurut Said, Gerindra, sama seperti PDI Perjuangan, merupakan partai yang ingin menjadi wadah bagi orang-orang yang mampu memberikan pemikiran hebat untuk kemajuan bangsa.

"Pasti Gerindra juga tidak mau. Gerindra itu bukan ingin jadi partai sama dengan PD Perjuangan. Partai itu tempat berkumpulnya orang-orang yang mampu memberikan pemikiran-pemikiran yang hebat untuk kemajuan bangsa," pungkasnya.

Baca Juga: Dari Logo Jokowi ke Gerindra: 5 Fakta Manuver Politik 'Tingkat Dewa' Ketum Projo Budi Arie

Load More