- Pemprov DKI lanjutkan uji coba RDF Rorotan dengan kapasitas 1.000 ton demi kurangi keluhan bau.
- Pramono Anung tegaskan RDF aman di kapasitas rendah, sementara kapasitas tinggi picu bau sampah.
- Pemprov perbaiki sistem angkut dan ganti truk lama agar air lindi tak mencemari jalan.
Suara.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memutuskan untuk melanjutkan uji coba fasilitas pengolahan sampah Refuse Derived Fuel (RDF) di Rorotan, Jakarta Utara.
Padahal sebelumnya pengoperasian pengolahan sampah tersebut menuai penolakan dari sebagian warga sekitar karena munculnya bau tak sedap yang mengganggu aktivitas harian.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menegaskan bahwa uji coba atau commissioning RDF Rorotan akan tetap berlanjut.
Namun, ia menekankan dengan melakukan penyesuaian kapasitas pengolahan agar tidak menimbulkan kembali keluhan bau seperti sebelumnya.
"Saya tadi sudah memutuskan sekarang ini yang paling penting kapasitasnya 1.000 dulu. Memang tidak peak maksimum," kata Pramono di Balai Kota, Kamis (6/11/2025).
Menurut Pramono, RDF Rorotan telah menjalani uji coba selama hampir satu bulan dengan variasi kapasitas pengolahan antara 100 ton hingga 2.500 ton per hari.
Berdasarkan hasil evaluasi teknis dan pemantauan lingkungan, kapasitas 1.000 ton per hari dinilai paling stabil dan tidak menimbulkan gangguan bau.
"Memang RDF ini sudah uji coba, commissioning hampir satu bulan inilah. Dari mulai 100, 200, 300, 600, 1.000. Sebenarnya ketika RDF dengan kapasitas sampah yang input-nya itu 1.000, enggak ada masalah apa-apa dan itu sudah berlangsung beberapa hari," ujar Pramono.
Namun, saat kapasitas uji coba ditingkatkan hingga 2.000–2.500 ton, muncul kembali bau tak sedap di area sekitar.
Baca Juga: Warga Protes Bau Tak Sedap, Pemprov DKI Hentikan Sementara Uji Coba RDF Rorotan
Pramono menjelaskan bahwa faktor cuaca dan kondisi sampah yang basah menjadi penyebab utama gangguan tersebut.
"Yang pertama, sampahnya sendiri kena hujan sehingga prosesnya menjadi sempat ada bakteri," jelasnya.
Selain faktor cuaca, Pramono juga menyoroti kendala teknis dalam pengangkutan sampah menuju fasilitas RDF.
Beberapa armada truk yang digunakan masih merupakan unit lama sehingga air lindi (leachate) menetes di jalan, memperkuat sumber bau di sekitar lokasi.
"Yang kedua, yang paling penting ini, ketika transportasi menggunakan truk compact, yang digunakan sebagian truknya itu truk lama sehingga air lindinya jatuh-jatuh, menimbulkan bau, dan sebagainya, dan sebagainya," tambahnya.
Sebagai langkah mitigasi, Pemprov DKI Jakarta akan membatasi kapasitas operasional RDF Rorotan hanya 1.000 ton per hari selama masa uji coba lanjutan berlangsung.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
Terkini
-
Wagub Babel Hellyana Resmi Jadi Tersangka Ijazah Palsu
-
Eksklusif! Jejak Mafia Tambang Emas Cigudeg: Dari Rayuan Hingga Dugaan Setoran ke Oknum Aparat
-
Gibran Bagi-bagi Kado Natal di Bitung, Ratusan Anak Riuh
-
Si Jago Merah Ngamuk di Grogol Petamburan, 100 Petugas Damkar Berjibaku Padamkan Api
-
Modus 'Orang Dalam' Korupsi BPJS, Komisi 25 Persen dari 340 Pasien Hantu
-
WFA Akhir Tahun, Jurus Sakti Urai Macet atau Kebijakan Salah Sasaran?
-
Kejati Jakarta Tetapkan 2 Pegawai BPJS Ketenagakerjaan Jadi Tersangka Tindak Pidana Klaim Fiktif JKK
-
Sempat Kabur dan Nyaris Celakai Petugas KPK, Kasi Datun HSU Kini Pakai Rompi Oranye
-
Jadi Pemasok MBG, Perajin Tempe di Madiun Raup Omzet Jutaan Rupiah per Hari
-
Cegah Kematian Gajah Sumatera Akibat EEHV, Kemenhut Gandeng Vantara dari India