- Wacana penolaka gelar pahlawan bagi Soeharto turut digaungkan oleh LBH Pers.
- Soeharto dinilai memiliki rekam kelam terhadap kebebasan pers.
- Upaya pembredelan terhadap media di era Soeharto berkuasa turut diungkit.
Suara.com - Wacana pemerintahan Presiden Prabowo Subianto untuk memberikan gelar pahlawan kepada Presiden Ke-2 RI, Soeharto dianggap telah mengabaikan gaya represi masa orde baru (Orba) membungkam kebebasan pers. Pasalnya, selama 32 menjadi presiden, Soeharto dianggap telah mengontrol ketat media.
“Banyak media dibungkam, aktivis ditangkap, dan hukum digunakan untuk menekan media. Itu fakta sejarah yang tidak bisa dihapus,” ujar Direktur LBH Pers Mustafa Layong dalam konferensi pers dikutip pada Sabtu (8/11/2025).
Mustafa pun membeberkan sederet media massa seperti Tempo yang sempat dibredel di era Soeharto berkuasa. Untuk membungkam kebebeasn pers, pemerintahan Soeharto kala itu menggunakan aturan Surat Izin Usaha Penerbitan Pers (SIUPP).
“Tempo, Detik, Editor, dan banyak media lainnya diberedel. Undang-undang pers waktu itu memberi cengkeraman penuh kepada pemerintah,” bebernya.
Lebih lanjut, upaya pemerintahan Prabowo memberikan gelar pahlawan kepada Soeharto dianggap bertentangan dengan semangat Reformasi 1998 yang telah menggulingkan rezim otoriter Soeharto. Pasalnya, gerakan Reformasi juga memperjuangkan kebebasan pers dan penghapusan kontrol negara terhadap media.
“Bagaimana mungkin orang yang membungkam pers dijadikan pahlawan? Itu sama saja menampar perjuangan jurnalis dan masyarakat sipil yang berkorban untuk kebebasan,” ujarnya.
Lantaran memiliki segudang jejak kelam, adanya usulan gelar pahlawan kepada Soeharto bisa membahayakan kehidupan demokrasi di Indonesia.
“Kalau Soeharto disebut pahlawan, nanti mengkritiknya bisa dianggap menghina pahlawan nasional. Ini berbahaya bagi demokrasi dan kebebasan pers,” ujarnya.
Diketahui, Kementerian Sosial mengusulkan 40 nama tokoh untuk mendapatkan gelar pahlawan nasional. Soeharto menjadi salah satu dari tokoh yang diusulkan menerima gelar pahlawan. Namun, gelombang penolakan terhadap gelar pahlawan bagi Soeharto menuai protes keras, dari kalangan aktivis, akademisi, hingga tokoh-tokoh ormas terbesar seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU).
Baca Juga: Pahlawan Nasional Kontroversial: Marsinah dan Soeharto Disandingkan, Agenda Politik di Balik Layar?
Berita Terkait
-
Ungkap Banyak Kiai Ditahan saat Orba, Tokoh Muda NU: Sangat Aneh Kita Memuja Soeharto
-
Gerindra Dukung Soeharto dan Gus Dur Jadi Pahlawan Nasional: Keduanya Pemimpin Berhasil
-
Justru Setuju, Jokowi Santai Usulan Gelar Pahlawan Soeharto Tuai Protes: Pro-Kontra Biasa
-
Muhammadiyah Tolak Keras Gelar Pahlawan, Gus Mus Ungkit 'Dosa' Soeharto ke Kiai Ponpes
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
-
Gagal di Sea Games 2025, Legenda Timnas Agung Setyabudi Sebut Era Indra Sjafri Telah Berakhir
Terkini
-
KemenHAM: Pelanggaran HAM oleh Perusahaan Paling Banyak Terjadi di Sektor Lahan
-
Pemerintah Terbitkan PP, Wahyuni Sabran: Perpol 10/2025 Kini Punya Benteng Hukum
-
Komisi III DPR Soroti OTT Jaksa, Dorong Penguatan Pengawasan
-
Perpres Baru Bisnis dan HAM Masih Menunggu Teken Menko Airlangga
-
Rawan Roboh Selama Cuaca Ekstrem, Satpol PP DKI Jakarta Tertibkan 16 Reklame Berbahaya
-
Demo di Balai Kota, Buruh Jakarta Tagih Janji 'Manusiakan Pekerja' Lewat UMP Rp5,8 Juta
-
Rocky Gerung Sebut Kritik Netizen Sebagai Alarm Demokrasi untuk Presiden Prabowo
-
Tetap Jalan Saat Libur Sekolah, Begini Skema Pembagian MBG Menurut BGN
-
KPK Buka Peluang Periksa Istri Ridwan Kamil dan Aura Kasih di Kasus BJB: Semua Kemungkinan Terbuka
-
Kontribusi Beton Precast untuk Pemerataan Pembangunan di Indonesia