- Gus Elham Yahya adalah pendakwah muda dari keluarga pesantren terpandang di Kediri, merupakan putra dan cucu dari pimpinan Pondok Pesantren Al Ikhlas
- Namanya menjadi viral akibat video "kokop pipi" yang memicu pro dan kontra
- Meskipun terkenal, Gus Elham memilih untuk fokus berdakwah dan mengabdi di kampung halamannya di Kediri, bahkan mendirikan pesantren cabang dan majelis taklim sendiri
Suara.com - Nama Gus Elham Yahya mendadak viral dan menjadi buah bibir di jagat maya. Pemicunya adalah serangkaian video yang memperlihatkan aksinya mencium pipi seorang anak kecil perempuan, bahkan hingga memasukkan sebagian pipi anak tersebut ke dalam mulutnya, sebuah gestur yang kemudian populer dengan istilah dalam bahasa Jawa "dikokop".
Tindakan pendakwah muda asal Kediri ini sontak membelah opini publik. Sebagian melontarkan kritik tajam karena dianggap tidak lazim, sementara yang lain membelanya dengan dalih bahwa itu adalah wujud ekspresi kasih sayang yang tulus terhadap anak-anak.
Terlepas dari kontroversi yang menyelimutinya, Gus Elham Yahya telah lama dikenal sebagai figur pendakwah muda yang memiliki basis massa kuat, terutama di kalangan generasi milenial dan Gen Z. Ia berhasil memikat hati para jamaahnya dengan pendekatan dakwah yang santai, kekinian, dan jauh dari kesan kaku.
Darah Biru dari Keluarga Pesantren
Gelar "Gus" yang tersemat di depan namanya bukanlah tanpa alasan. Ia adalah putra dari pasangan KH. Luqman Arifin Dhofir dan Hj. Ernisa Zulfa Al Hafidz, yang merupakan pengasuh Pondok Pesantren Al Ikhlas 1 Kediri. Pria bernama lengkap Muhammad Elham Yahya Luqman ini lahir di Tarokan, Kediri, Jawa Timur, pada 8 Juli 2001.
Garis keturunannya juga mengakar kuat pada ulama besar. Gus Elham merupakan cucu dari KH. Mudhofir Ilyas, seorang ulama ternama Jawa Timur sekaligus pendiri Pondok Pesantren Al Ikhlas Kaliboto.
Tumbuh besar dalam lingkungan religius yang kental dengan tradisi keilmuan Islam membentuk karakternya sejak dini. Gelar "Gus" sendiri merupakan panggilan kehormatan bagi putra seorang kiai di lingkungan pesantren Jawa, sebagai penanda harapan agar ia mampu meneruskan perjuangan dakwah keluarganya.
Jejak Pendidikan dan Metode Dakwah Unik
Pendidikan Gus Elham tak pernah jauh dari lingkungan pesantren. Setelah menamatkan sekolah dasar, ia melanjutkan pendidikannya di Pondok Pesantren Lirboyo, salah satu pesantren paling berpengaruh di Kediri, yang juga merupakan almamater bagi ayah dan kakeknya. Di sinilah dasar keilmuan agama dan semangat dakwahnya ditempa.
Baca Juga: PBNU Kecam Keras Gus Elham Cium Anak Perempuan: Cederai Martabat Manusia dan Nodai Dakwah
Gaya dakwahnya menjadi daya tarik utama. Alih-alih berceramah dari atas mimbar, Gus Elham sering memilih pendekatan yang lebih personal dan membumi. Ia kerap menggelar kajian dengan format duduk bersama, berbincang santai sambil menikmati kopi, dan bahkan meluangkan waktu untuk mendengarkan curahan hati para jamaahnya satu per satu.
Tidak hanya di dunia nyata, pengaruhnya juga terasa kuat di media sosial, di mana ia memiliki ribuan pengikut setia. Setiap Kamis dan Sabtu malam, pondoknya rutin menggelar pengajian yang selalu dipadati oleh ribuan jamaah.
Mengabdi di Tanah Kelahiran
Meskipun popularitasnya meroket dan undangan untuk berceramah datang dari berbagai daerah, Gus Elham menunjukkan komitmennya untuk mengabdi di kampung halamannya. Ia meyakini bahwa tanah kelahirannyalah yang telah membentuk dirinya, sehingga menjadi prioritasnya untuk berkontribusi bagi masyarakat setempat.
Sikap ini ia buktikan saat Ramadhan 2024 lalu, ketika ia menolak sejumlah tawaran ceramah di luar kota demi fokus mengajar para santri di pondoknya. Baginya, dakwah sejati tidak hanya melalui lisan di atas panggung, tetapi juga lewat pendampingan dan keteladanan langsung kepada para murid.
Sebagai wujud pengabdiannya, Gus Elham mendirikan Pondok Pesantren Al Ikhlas 2 di Desa Kaliboto, Tarokan, yang merupakan cabang dari pondok yang diasuh ayahnya. Selain itu, sejak September 2023, ia juga menginisiasi Majelis Taklim Ibadallah (MT Ibadallah) sebagai wadah baru bagi para pemuda untuk mendalami ajaran agama.
Berita Terkait
-
PBNU Kecam Keras Gus Elham Cium Anak Perempuan: Cederai Martabat Manusia dan Nodai Dakwah
-
Buntut Video Viral Cium Anak-anak Saat Dakwah, Gus Elham Yahya Akhirnya Buka Suara dan Minta Maaf
-
Elham Yahya Dikecam karena Cium Anak Perempuan, Publik Minta Ditindak!
-
Wamenag Muhammad Syafi'i Soroti Kasus Gus Elham Yahya Cium Anak Kecil: Harus Dihentikan!
-
Dikecam karena Cium Anak Kecil, Gus Elham Yahya Sempat Tanggapi Tudingan Pelecehan
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
800 Polantas Bakal Dikerahkan Blokade Sudirman-Thamrin di Malam Tahun Baru 2026
-
Kapuspen TNI: Pembubaran Massa di Aceh Persuasif dan Sesuai Hukum
-
Jangan Terjebak, Ini Skema Rekayasa Lalin Total di Sudirman-Thamrin Saat Malam Tahun Baru 2026
-
Viral Dosen UIM Makassar, Ludahi Kasir Perempuan Gegara Tak Terima Ditegur Serobot Antrean
-
Jadi Wilayah Paling Terdampak, Bantuan Akhirnya Tembus Dusun Pantai Tinjau Aceh Tamiang
-
Elite PBNU Sepakat Damai, Gus Ipul: Di NU Biasa Awalnya Gegeran, Akhirnya Gergeran
-
Ragunan Penuh Ribuan Pengunjung, Kapolda: 151 Polisi Disiagakan, Copet Nihil
-
Tolak UMP 2026, Buruh Bakal Gugat ke PTUN dan Kepung Istana
-
Kecelakan Hari Ini: Motor Kebut Tabrak Viar Pedagang Tahu Bulat di Kalimalang, Satu Pemuda Tewas
-
Buruh Tolak Keras UMP Jakarta 2026: Masa Gaji Bank di Sudirman Kalah dari Pabrik Panci Karawang