- Sekitar 52 persen responden menyebut mutu makanan, bahan baku, dan cara pengolahan perlu ditingkatkan.
- Banyak anak mengeluh kalau penyaluran MBG sering terlambat dari jadwal makan mereka seharusnya.
- Sementara di Aceh, Jawa Tengah, dan Sulawesi Tengah, anak-anak lebih banyak menyoroti masalah jadwal penyaluran.
Suara.com - Rasa dan kualitas makanan menjadi aspek yang paling banyak dikeluhkan anak-anak penerima manfaat Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Survei Wahana Visi Indonesia (WVI) bersama Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mencatat, sekitar 52 persen responden menyebut mutu makanan, bahan baku, dan cara pengolahan perlu ditingkatkan.
"Anak mengeluh kualitas makanan yang diterima, mulai dari mutu, bahan baku, serta cara mengolah yang perlu ditingkatkan," kata peneliti WVI dalam konferensi pers di Kantor KPAI, Jakarta, Rabu (12/11/2025).
Dalam survei tersebut, anak-anak juga mengeluhkan penggunaan wadah berbahan plastik serta waktu distribusi makanan yang tidak sesuai jam makan.
Selain itu, 33,5 persen anak mengeluhkan variasi menu yang monoton, disusul 22,1 persen yang mengkritik jadwal penyaluran makanan yang kerap tidak tepat waktu.
Banyak anak mengeluh kalau penyaluran MBG sering terlambat dari jadwal makan mereka seharusnya.
"Misalnya MBG diantarkan jam 2 siang, padahal mereka jam 12 sudah makan siang. Atau bahkan diantarkan pada saat jam 9, di mana mereka sudah sarapan di rumah," ucap WVI.
Berdasarkan sebaran wilayah, keluhan soal rasa dan kualitas paling banyak disampaikan oleh responden di Yogyakarta, Jakarta, Jawa Barat, Kalimantan Barat, NTB, dan NTT.
Sementara di Aceh, Jawa Tengah, dan Sulawesi Tengah, anak-anak lebih banyak menyoroti masalah jadwal penyaluran.
Baca Juga: Ledakan SMAN 72, KPAI: Komdigi Perlu Awasi Ketat Konten Negatif Medsos!
Secara keseluruhan, KPAI juga WVI menilai masih adanya celah perbaikan dalam implementasi program MBG, terutama pada aspek mutu makanan agar manfaat gizi yang diharapkan dapat benar-benar dirasakan oleh anak-anak di berbagai daerah.
Survei tersebut dilakukan secara daring pada 11 Juli hingga 1 Agustus 2025, menjangkau responden di 12 provinsi, dengan dominasi dari Jawa Barat.
Dari total 2.241 responden, hanya 1.624 data yang memenuhi kriteria analisis.
Dari jumlah itu, 58,7 persen merupakan perempuan dan 41,3 persen laki-laki, dengan mayoritas berasal dari siswa kelas 4–6 SD dan 7–9 SMP, diikuti siswa kelas 1–3 SD, serta paling sedikit dari tingkat SMA atau sederajat.
Berita Terkait
-
Anak-anak Nilai Program Makan Bergizi Gratis Bikin Hemat Uang Jajan
-
Misteri Keracunan MBG di Bandung Barat Terkuak: BGN Pastikan Bukan Air, Ini Biang Keladinya
-
Kondisi Terduga Pelaku Ledakan SMA 72 Jakarta Membaik Usai Operasi, Polisi Fokus Pemulihan
-
Ledakan SMAN 72, KPAI: Komdigi Perlu Awasi Ketat Konten Negatif Medsos!
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
800 Polantas Bakal Dikerahkan Blokade Sudirman-Thamrin di Malam Tahun Baru 2026
-
Kapuspen TNI: Pembubaran Massa di Aceh Persuasif dan Sesuai Hukum
-
Jangan Terjebak, Ini Skema Rekayasa Lalin Total di Sudirman-Thamrin Saat Malam Tahun Baru 2026
-
Viral Dosen UIM Makassar, Ludahi Kasir Perempuan Gegara Tak Terima Ditegur Serobot Antrean
-
Jadi Wilayah Paling Terdampak, Bantuan Akhirnya Tembus Dusun Pantai Tinjau Aceh Tamiang
-
Elite PBNU Sepakat Damai, Gus Ipul: Di NU Biasa Awalnya Gegeran, Akhirnya Gergeran
-
Ragunan Penuh Ribuan Pengunjung, Kapolda: 151 Polisi Disiagakan, Copet Nihil
-
Tolak UMP 2026, Buruh Bakal Gugat ke PTUN dan Kepung Istana
-
Kecelakan Hari Ini: Motor Kebut Tabrak Viar Pedagang Tahu Bulat di Kalimalang, Satu Pemuda Tewas
-
Buruh Tolak Keras UMP Jakarta 2026: Masa Gaji Bank di Sudirman Kalah dari Pabrik Panci Karawang