- Rismon Hasiholan, tersangka kasus fitnah ijazah Jokowi, secara terbuka memamerkan buku kontroversial berjudul "Gibran End Game: Wapres Tak Lulus SMA" sesaat sebelum diperiksa di Polda Metro Jaya
- Roy Suryo mengaitkan penetapan delapan tersangka dalam kasus ini dengan rencana penerbitan buku tersebut, menilainya sebagai bentuk kriminalisasi dan bukti adanya kepanikan dari pihak tertentu
- Polda Metro Jaya telah menetapkan delapan orang sebagai tersangka dalam dua klaster berbeda, dengan jeratan pasal dari KUHP dan UU ITE, meskipun belum ada yang ditahan
Suara.com - Suasana di Polda Metro Jaya memanas sesaat sebelum pemeriksaan lanjutan kasus dugaan fitnah ijazah palsu Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi), Kamis (13/11/2025).
Salah satu tersangka, Ahli Digital Forensik Rismon Hasiholan Sianipar, melakukan aksi tak terduga dengan memamerkan sebuah buku yang menyerang Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka.
Tepat di hadapan awak media, sebelum melangkah masuk ke ruang pemeriksaan, Rismon dengan percaya diri mengangkat buku berwarna putih dengan sketsa wajah Gibran di sampulnya.
Judul yang tercetak besar langsung menyita perhatian: “Gibran End Game: Wapres Tak Lulus SMA.”
Dengan gestur dan suara yang berapi-api, Rismon mengklaim buku tersebut adalah hasil investigasi mendalam timnya bersama Roy Suryo.
Penelusuran itu bahkan membawa mereka hingga ke University of Technology Sydney (UTS), Australia, untuk memverifikasi riwayat pendidikan Gibran.
“Kami memang sudah berencana, ada draft kasarnya, bukunya nanti ‘Gibran Endgame’ atau ‘Gibran Black Paper’, terserah. Yang pasti, Wapres Tak Lulus SMA. Data itu kami dapatkan dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah dan temuan faktual yang ditemukan oleh Pak Roy Suryo,” ujar Rismon.
Tak berhenti di situ, Rismon menyatakan telah menitipkan buku tersebut kepada kuasa hukumnya sebagai antisipasi jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan selama proses hukum.
Ia bahkan beramanat agar buku tersebut disebarluaskan secara gratis dalam format digital kepada seluruh masyarakat Indonesia.
Baca Juga: Singgung Angka Sakti Presiden, Roy Suryo Minta Prabowo Selamatkan 8 Tersangka Kasus Ijazah Jokowi
“Ini saya titip kalau mau digandakan secara gratis. Saya titip ke pengacara untuk worst case scenario, siapa tahu terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Difoto, fotokopi semua, atau nanti saya bagikan PDF-nya gratis untuk seluruh rakyat Indonesia,” tegasnya.
Menurut klaim Rismon, buku tersebut membeberkan fakta bahwa Gibran tidak pernah memiliki ijazah setingkat SMA, baik dari dalam maupun luar negeri.
Ia menyebut Gibran hanya menempuh pendidikan hingga kelas 10 di Orchid Park Secondary School, Singapura, sebelum melanjutkan ke program diploma.
“Artinya, Wapres kita ini tak pernah lulus SMA dan tidak punya ijazah SMA,” kata Rismon.
Di lokasi yang sama, Roy Suryo, yang juga diperiksa sebagai tersangka, menyebut penetapan status hukum terhadap dirinya dan tujuh orang lainnya adalah bentuk kriminalisasi.
Ia secara terang-terangan menuding langkah polisi ini berkaitan erat dengan rencana penerbitan buku Gibran Black Paper.
Berita Terkait
-
Singgung Angka Sakti Presiden, Roy Suryo Minta Prabowo Selamatkan 8 Tersangka Kasus Ijazah Jokowi
-
Puluhan Emak-emak Dampingi Roy Suryo Cs di Polda Metro Jaya: You Never Walk Alone!
-
Siap Diperiksa Kasus Ijazah Jokowi, Roy Suryo Cs Yakin Tak Ditahan: Silfester Saja Masih Bebas!
-
Geger Foto Ijazah Jokowi, Roy Suryo Sebut Pria di Dalamnya Bukan Presiden, Tapi Sosok Ini
-
Ini Alasan Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Tulis Nama Teroris di Senjata Mainan
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Rilis Akhir Tahun 2025 Polda Riau: Kejahatan Anjlok, Perang Lawan Perusak Lingkungan Makin Sengit
-
Rekaman Tengah Malam Viral, Bongkar Aktivitas Truk Kayu di Jalan Lintas Medan-Banda Aceh
-
'Beda Luar Biasa', Kuasa Hukum Roy Suryo Bongkar Detail Foto Jokowi di Ijazah SMA Vs Sarjana
-
Kadinsos Samosir Jadi Tersangka Korupsi Bantuan Korban Banjir Bandang, Rugikan Negara Rp 516 Juta!
-
Bakal Demo Dua Hari Berturut-turut di Istana, Buruh Sorot Kebijakan Pramono dan KDM soal UMP 2026
-
Arus Balik Natal 2025: Volume Kendaraan Melonjak, Contraflow Tol Jakarta-Cikampek Mulai Diterapkan!
-
18 Ribu Jiwa Terdampak Banjir Banjar, 14 Kecamatan Terendam di Penghujung Tahun
-
UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,7 Juta Diprotes, Rano Karno: Kalau Buruh Mau Demo, Itu Hak Mereka
-
Eks Pimpinan KPK 'Semprot' Keputusan SP3 Kasus Korupsi Tambang Rp2,7 Triliun: Sangat Aneh!
-
Percepat Penanganan Darurat Pascabencana, Hari Ini Bina Marga akan Tinjau Beutong Ateuh Banggalang