- Longsor terjadi di Dusun Tarukan dan Cibuyut, Majenang, Cilacap, pada Kamis, 13 November 2025, setelah hujan deras menimbun pemukiman warga setempat.
- Hingga Jumat siang, musibah ini telah mengakibatkan tiga warga meninggal dunia, tiga lainnya luka, dan 20 jiwa masih dalam proses pencarian intensif.
- Dampak kerusakan meliputi delapan rumah roboh, satu rusak, serta 46 jiwa dari 17 KK terdampak, mendorong Pemprov Jateng fokus pada evakuasi dan penanganan darurat.
Suara.com - Bencana longsor yang terjadi di Dusun Tarukan dan Dusun Cibuyut, Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, pada Kamis, 13 November 2025 menimpa pemukiman warga setempat. Bahkan, memakan korban jiwa.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah bersama pihak terkait, terjun ke lapangan sejak malam kejadian.
Petugas gabungan bahu-membahu mengerahkan bantuan untuk mengevakuasi para korban yang tertimbun. Pencarian hingga Jumat terus dilakukan.
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menyatakan prihatin dan duka mendalam atas musibah longsor di Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, yang memakan korban jiwa.
“Kami menyampaikan bela sungkawa dan keprihatinan yang mendalam atas musibah tanah longsor di Majenang, Cilacap. Saat ini tiga korban telah ditemukan meninggal dunia dan 20 warga masih dalam pencarian,” ungkap Ahmad Luthfi, Jumat, 14 November 2025.
Gubernur mengatakan, Pemprov Jateng memberikan perhatian penuh atas musibah longsor di Cilacap. Bersama pihak terkait, Pemprov memfokuskan pada pencarian korban yang belum ditemukan.
“Saat ini personel maupun peralatan dan logistik dari Pemprov Jateng sudah diturunkan di sana. Kita bahu membahu melakukan penanganan dan proses evaluasi bersama jajaran pemerintah Kabupaten Cilacap, TNI dan Polri,” ucap Luthfi.
Luthfi mengatakan, Pemprov Jateng saat ini difokuskan pada upaya penanganan kedaruratan bencana. Pemprov juga sudah berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan pemerintah daerah, TNI, Polri serta pihak-pihak terkait, dalam penanganan evaluasi korban maupun warga terdampak.
Hingga Jumat (14/11/2025) pukul 11.00, tiga warga ditemukan meninggal dunia dan 20 orang masih dalam pencarian.
Baca Juga: Banjir dan Tanah Longsor di Puncak Bogor, 3 Orang Meninggal Dunia
Sebagai informasi, longsor terjadi sekitar pukul 21.00 WIB, setelah hujan deras dengan intensitas tinggi mengguyur kawasan tersebut. Material longsor menimbun permukiman dan menyebabkan penurunan tanah sedalam 2 meter serta retakan sepanjang 25 meter.
Kepala Badan Penanggulangan Daerah (BPBD) Jawa Tengah, Bergas Catursasi Penanggulangan, mengatakan, total ada 46 jiwa dari 17 kepala keluarga (KK) yang terdampak musibah.
“Saat ini kami fokus pada pencarian korban yang hilang dan tertimbun longsoran tanah. Kita upayakan terus sampai korban ditemukan,” ungkapnya.
Dijelaskan, hingga Jumat siang, korban yang ditemukan meninggal berjumlah tiga orang. Tiga warga yang ditemukan meninggal dunia bernama Julia Lestari (20), Maya Dwi Lestari (15), dan Yuni (45). Semua berasal dari Dusun Tarukan.
Sebanyak 20 warga masih dinyatakan hilang. Warga yang belum ditemukan 6 orang dari Dusun Tarukan dan 14 orang dari Dusun Cibuyut. Nama-nama korban sudah diidentifikasi dan masuk daftar pencarian tim gabungan.
Adapun korban luka berjumlah tiga orang atas nama Maya, Haryanto, dan Andi. Mereka telah dibawa ke RSUD Majenang untuk penanganan medis.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Mensesneg: 24 Perusahaan Pemegang HPH dan HTI Diaudit Kementerian Kehutanan
-
Antisipasi Cuaca Ekstrem Saat Perayaan Malam Tahun Baru 2026, Pemprov DKI Lakukan Ini
-
KPK Ungkap Alasan Hentikan Penyidikan Kasus Tambang Nikel Konawe Utara
-
Lebih 'Merdeka' di Balai Kota, Pramono Anung Blak-blakan: Jujur, Enak Jadi Gubernur
-
Fraksi Partai Nasdem Dukung Pilkada Lewat DPRD: Sesuai Konstitusi dan Pancasila
-
DPR Desak KPK Jelaskan Penghentian Penyelidikan Kasus Aswad Sulaiman Secara Transparan
-
Hadapi Tantangan Geografis, Pendidikan dan Kesejahteraan Anak di Maluku Utara Jadi Fokus Eiger
-
AMAN Catat Konflik 202 Ribu Hektare Wilayah Adat Bengkulu Sepanjang 2025
-
Harapan Publik Tinggi, KPK Tegaskan Penghentian Kasus Aswad Sulaiman Berbasis Alat Bukti
-
Rentetan Kecelakaan Kerja di Galangan PT ASL Shipyard Kembali Terjadi, Polisi Turun Tangan