- Kuasa hukum sebut Nadiem Makarim tidak terlibat dalam dugaan korupsi Google Cloud.
- Penggunaan Google Cloud disebut sebagai ranah operasional, bukan kebijakan sang menteri.
- Nadiem telah jadi tersangka di Kejagung untuk kasus pengadaan laptop Chromebook.
Suara.com - Kuasa hukum mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim, Dodi S. Abdulkadir, angkat bicara mengenai penyelidikan dugaan korupsi terkait penggunaan Google Cloud di kementerian tersebut yang kini ditangani oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.
Dodi menegaskan bahwa kebijakan teknis terkait penggunaan Google Cloud merupakan ranah operasional yang dilaksanakan oleh Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin), bukan di tingkat menteri.
“Pak Nadiem telah menjelaskan bahwa terkait penggunaan Google Cloud tersebut merupakan ranah pelaksana operasional di Pusdatin. Sehingga tidak ada keterlibatan Pak Nadiem sebagai menteri saat itu,” kata Dodi saat dikonfirmasi, Jumat (21/11/2025).
Ia berharap kliennya mendapatkan perlakuan hukum yang adil dan tidak dilibatkan dalam perbuatan yang tidak dilakukannya. Dodi juga menambahkan, hingga kini pihaknya belum menerima panggilan pemeriksaan lanjutan dari KPK.
"Tentunya beliau dapat memahami jika KPK tidak melanjutkan perihal ini, karena memang tidak ada perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh beliau," ujarnya.
Tersangka di Kasus Lain
Penyelidikan KPK ini diketahui beririsan dengan kasus dugaan korupsi pengadaan laptop berbasis Chromebook yang saat ini ditangani oleh Kejaksaan Agung (Kejagung).
Dalam kasus di Kejagung tersebut, Nadiem Makarim telah ditetapkan sebagai tersangka. Selain Nadiem, penyidik Kejagung juga menjerat empat orang lainnya, termasuk Direktur SD Kemendikbudristek Sri Wahyuningsih, Direktur SMP Mulyatsyah, serta dua konsultan, Juris Tan dan Ibrahim Arif.
Dodi menjelaskan bahwa pengadaan laptop tersebut merupakan bagian dari program pemerintah untuk transformasi pendidikan selama pandemi Covid-19.
Baca Juga: Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Kemenpar Dukung Pesta Diskon Nasional 2025: Potongan Harga 20-80 Persen!
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026