Suara.com - Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) yang diselenggarakan BPJS Kesehatan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) merupakan peran utama bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang mengidap penyakit kronis, seperti Diabetes Melitus (DM). Di Banyuwangi, manfaat terbesar komunitas PROLANIS dirasa memberikan dukungan emosional dan praktis bagi para penderita.
Hal ini diungkapkan oleh Asmawiyah (57), seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) asli Banyuwangi, yang telah didiagnosis menderita Diabetes Melitus sejak tahun 2022 dan aktif mengikuti Grup Prolanis di Puskesmas Sobo.
“Saya merasa senang sekali mendapatkan dukungan dari Prolanis. Di sini, kami tidak hanya mendapatkan fasilitas pemeriksaan, tapi yang paling berharga adalah dukungan moral. Sesama penderita DM, kami sering curhat, sering sharing menu makanan, jenis olahraga yang aman, serta saling mendukung dan mengingatkan batasan makanan. Yang tidak boleh dimakan, ya tidak dilanggar,” tutur Asmawiyah pada Jumat (14/11).
Menurutnya, pemeriksaan check up rutin yang dilakukan minimal enam bulan sekali sangat membantu peserta JKN untuk mengevaluasi kondisi kesehatan mereka secara berkala. Kegiatan Prolanis di Puskesmas Sobo tidak hanya sebatas check up, setiap bulan diadakan senam yang diikuti penyuluhan dari dokter dengan berbagai materi kesehatan yang relevan.
“Di sini kami saling mengingatkan untuk mengurangi gula, dan rutin minum obat tepat waktu. Kunci untuk hidup sehat dan panjang umur bagi penderita DM adalah disiplin, dan Prolanis menciptakan lingkungan yang disiplin itu,” tambah Asmawiyah.
Asmawiyah secara khusus mengajak para penderita DM yang belum bergabung di grup Prolanis di FKTP masing-masing untuk segera mendaftar. Ia memperingatkan agar penderita tidak melakukan penilaian diri sendiri (self-assessment), seperti merasa gula sudah normal lantas menghentikan minum obat.
“Itu harus disadari, minum obat harus rutin, dosisnya mungkin berubah-ubah sesuai anjuran dokter, tapi jangan sampai berhenti sendiri. Bila ingin sehat, ingin panjang umur, ikutlah Prolanis. Kita di sini banyak teman, bisa bertukar pikiran, bertukar cerita, dan kita banyak tahu tentang penyakit DM itu sendiri,” tegasnya.
Asmawiyah menutup ceritanya dengan pesan optimis. Menurutnya semakin sering penderita penyakit kronis berkumpul dan berdiskusi, pemahaman mereka akan penyakit akan meningkat, dan kepatuhan pengobatan akan semakin baik.
“Semakin sering kumpul di Prolanis, InsyaAllah kita sehat bersama. Program JKN tidak hanya membayar biaya pengobatan, tapi juga membangun komunitas sehat untuk kami,” tutup Asmawiyah. ***
Baca Juga: Stop Diet Ketat! Ini 3 Rahasia Metabolisme Kuat ala Pakar Kesehatan yang Jarang Diketahui
Berita Terkait
-
Stop Diet Ketat! Ini 3 Rahasia Metabolisme Kuat ala Pakar Kesehatan yang Jarang Diketahui
-
Bukan Cuma Soal Diet, Ini 7 Langkah Simpel Biar Pola Makan Jadi Lebih Sehat
-
Tiru Negara ASEAN, Kemenkeu Bidik Tarif Cukai Minuman Manis Rp1.700/Liter
-
Usia 20-an Kena Diabetes? Cek Kebiasaanmu Sekarang Juga!
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
Terpopuler
- 7 Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Sports Station, Mulai Rp100 Ribuan
- Petugas Haji Dibayar Berapa? Ini Kisaran Gaji dan Jadwal Rekrutmen 2026
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Shio Paling Beruntung Besok 25 November 2025, Cuan Mengalir Deras
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
Terkini
-
Tak Cukup Dipublikasikan, Laporan Investigasi Butuh Engagement Agar Berdampak
-
Surat Edaran Terbit, Sebut Gus Yahya Bukan Lagi Ketua Umum PBNU Mulai 26 November 2025
-
Tak Hadir di Audiensi, Keluarga Arya Daru Minta Gelar Perkara Khusus Lewat Kuasa Hukum
-
Gus Yahya Staquf Diberhentikan dari Ketua NU, Siapa Penggantinya?
-
Kuasa Hukum Nadiem Makarim: Kasus Kliennya Mirip Polemik Tom Lembong dan Ira Puspadewi
-
1.131 Aktivis Dikriminalisasi, ICEL dan Koalisi Sipil Desak Kapolri Terbitkan Perkap Anti-SLAPP
-
Kemajuan yang Membebani: Ketika Perempuan Jadi Korban Pertama Pembangunan
-
Kapan Bahasa Portugis Diajarkan di Sekolah? Ini Jawaban Mendikdasmen
-
Geram Legislator Senayan Soal Bandara PT IMIP Beroperasi Tanpa Libatkan Negara: Kedaulatan Terancam!
-
Wamenkes Dante: Sistem Rujukan BPJS Tak Lagi Berjenjang, Pembayaran Klaim Disesuaikan Kompetensi RS