- Polri prediksi 2,9 juta kendaraan akan keluar Jakarta saat libur Nataru.
- Skema rekayasa lalu lintas seperti contraflow dan one way telah disiapkan.
- Kepadatan diprediksi terjadi di jalur wisata seperti Puncak, Malang, dan Bali.
Suara.com - Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Agus Suryonugroho, memprediksi akan ada 2,9 juta kendaraan yang keluar dari Jakarta selama periode libur Natal 2025 dan Tahun Baru atau Nataru 2026. Angka ini menunjukkan peningkatan volume lalu lintas sebesar 12,2 persen dibandingkan hari normal.
Hal tersebut disampaikan Agus dalam rapat kerja bersama Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Kamis (27/11/2025).
"Kami laporkan proyeksi volume lalu lintas keluar Jabodetabek saat Nataru adalah 2.915.318 kendaraan," ujar Agus.
Ia merinci, angka tersebut naik 12,2 persen dibandingkan lalu lintas normal, dan naik tipis 0,9 persen dibandingkan periode Nataru tahun sebelumnya. Meski terjadi peningkatan, Agus menilai lonjakan ini masih lebih terkendali dibandingkan arus mudik Lebaran.
Siapkan Skema Rekayasa Lalu Lintas
Meskipun lonjakan tidak seekstrem Lebaran, Kakorlantas menegaskan bahwa pihaknya tetap menyiapkan skema rekayasa lalu lintas, mulai dari contraflow hingga one way (satu arah).
"Penerapannya akan diputuskan berdasarkan kondisi real-time yang dipantau melalui Command Center di KM 29," jelas Agus.
Selain arus keluar Jakarta, Kakorlantas juga menyoroti sejumlah titik rawan kepadatan di daerah tujuan wisata dan jalur arteri. Beberapa wilayah yang menjadi atensi utama antara lain kawasan Gadog (Puncak), Simpang Mengkreng (Jawa Timur), Batu (Malang), hingga Canggu (Bali).
"Para Direktur Lalu Lintas di daerah sudah sangat menguasai situasi dan telah mempersiapkan cara bertindak yang tepat," tegasnya.
Baca Juga: 12 Rekomendasi Skincare dan Makeup, Cocok untuk Hadiah Natal
Dalam paparannya, Agus merinci proyeksi distribusi kendaraan yang keluar dari Jabodetabek sebagai berikut:
- Arah Cikupa/Merak: 888.000 kendaraan
- Arah Trans Jawa: 960.000 kendaraan
- Arah Bandung: 672.000 kendaraan
Ia menekankan pentingnya perhitungan lalu lintas (*traffic accounting*) yang akurat untuk menjaga keseimbangan beban antara jalan tol dan jalur arteri saat rekayasa lalu lintas diberlakukan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Sports Station, Mulai Rp100 Ribuan
- Petugas Haji Dibayar Berapa? Ini Kisaran Gaji dan Jadwal Rekrutmen 2026
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
Pilihan
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
-
Hasil Liga Champions: Kalahkan Bayern Muenchen, Arsenal Kokoh di Puncak Klasemen
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
Terkini
-
Kebakaran Dahsyat di Hong Kong: 2 WNI Tewas, Ratusan Orang Masih Hilang
-
Saat Damkar Sleman Jadi Pelarian Warga untuk Segala Masalah: Dari Ular hingga Urusan Hati
-
Menteri PANRB Jumpa Menko Infrawil: Bahas Pelayanan Publik Sampai Program Prioritas Presiden
-
Jokowi Dituding Resmikan Bandara 'Siluman' IMIP, PSI Meradang: Itu Fitnah, Jangan Manipulasi Fakta!
-
KPK Jelaskan Asal Usul Kasus ASDP yang Terdakwanya Direhabilitasi Presiden
-
Resmi! 86 Anak Korban Ledakan SMAN 72 Jakarta Ajukan Permohonan Pelindungan ke LPSK
-
Viral Petugas Dipecat Gara-gara Tumbler Penumpang, Ini Klarifikasi KAI Commuter
-
Duduk Perkara Kasus ASDP Berujung Rehabilitasi Prabowo, Kenapa KPK Bersikukuh Ira Puspadewi Korupsi?
-
Pimpinan Komisi III DPR Usulkan Jabatan Kakorlantas Polri Diisi Jenderal Bintang 3, Ini Maksudnya
-
Presiden Prabowo Terima Kunjungan Ratu Maxima, Bahas Inklusi Keuangan dan Judi Online