- DPR RI, melalui Sugiat Santoso, melayangkan peringatan keras kepada Kemenkeu agar tidak memangkas alokasi Dana Transfer ke Daerah (TKD).
- Daerah terdampak bencana seperti Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh memerlukan penyaluran TKD secara penuh untuk pemulihan.
- Sugiat Santoso mendesak Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menjamin pemenuhan 100% TKD, bahkan mempertimbangkan penambahan alokasi.
Suara.com - Peringatan keras dilayangkan dari Senayan ke Kementerian Keuangan (Kemenkeu) di tengah upaya penanganan bencana dahsyat yang melanda sebagian wilayah Sumatera.
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI mewanti-wanti pemerintah pusat untuk tidak sekali-kali menyentuh apalagi memangkas alokasi dana transfer ke daerah (TKD) bagi provinsi-provinsi yang kini berstatus sebagai daerah bencana.
Seruan ini disuarakan dengan lantang oleh Wakil Ketua Komisi XIII DPR RI, Sugiat Santoso, yang menegaskan bahwa penyaluran Anggaran TKD secara penuh adalah harga mati.
Menurutnya, hanya dengan anggaran yang utuh, daerah-daerah terdampak seperti Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh bisa bernapas dan memulai upaya pemulihan secara maksimal pasca diterjang banjir bandang dan tanah longsor.
"Saya berharap dalam konteks daerah-daerah yang statusnya dianggap sebagai daerah bencana, transfer keuangan daerahnya jangan dikurangi," kata Sugiat saat ditemui di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (3/12/2025).
Logika di balik desakan ini sangat mendasar. Sugiat membeberkan sebuah fakta krusial bahwa dalam kondisi normal sekalipun, anggaran TKD yang telah ditetapkan seringkali masih terasa pas-pasan, bahkan kurang, untuk memenuhi seluruh kebutuhan pembangunan dan pelayanan publik di masing-masing daerah.
Kondisi ini sontak menjadi jauh lebih kritis ketika daerah harus menanggung beban tambahan untuk memperbaiki infrastruktur vital yang hancur lebur akibat bencana.
"Ini normal saja mereka yang sekarang saja, eksistensi sekarang saja mereka sangat kekurangan. Apalagi ditambah dengan bencana," tegasnya.
Politisi Partai Gerindra ini menekankan bahwa prioritas utama saat ini adalah bagaimana Sumatera Utara (Sumut), Sumatera Barat (Sumbar), dan Aceh bisa segera bangkit.
Baca Juga: Sultan Dorong Sinergi Kepala Daerah dan Menkeu Atasi Isu TKD Mengendap di Bank
Ketiga provinsi tersebut kini sangat bergantung pada ketersediaan biaya untuk memulihkan kembali denyut kehidupan dan perekonomian wilayahnya. Skala kerusakan yang ditimbulkan bencana kali ini pun tidak main-main.
Sugiat mengungkapkan, laporan dari lapangan menunjukkan kerusakan yang masif dan meluas. Ratusan jembatan yang menjadi urat nadi konektivitas antar wilayah dilaporkan terputus total.
Belum lagi berbagai infrastruktur penting lainnya yang rusak parah, melumpuhkan aktivitas warga dan pemerintah daerah. Menghadapi kehancuran sebesar ini, mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) saja adalah hal yang mustahil.
"Itu kan perlu penanganan dari pusat. Kan tidak mungkin kabupaten/kota atau provinsi yang membangun itu kembali. Karena mereka tidak punya anggaran, apalagi dengan situasi TKD mereka dikurangi," jelasnya, menggarisbawahi ketergantungan daerah pada uluran tangan pemerintah pusat.
Oleh karena itu, ia secara spesifik mengingatkan kembali jajaran Kementerian Keuangan di bawah komando Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa agar tidak membuat kebijakan yang justru kontraproduktif dengan semangat pemulihan bencana.
Alih-alih dipangkas, Sugiat justru mendorong pemerintah pusat untuk mempertimbangkan penambahan alokasi dana bagi daerah-daerah yang sedang berduka tersebut.
Berita Terkait
-
Purbaya Ungkap Tiap Akhir Tahun Ada Rp 100 Triliun Uang Nganggur di Pemda
-
Purbaya Gregetan Soal Belanja Pemda, Ekonomi 2025 Bisa Rontok
-
Pemangkasan TKD Diprotes Gubernur, Sultan Sebut Itu Bentuk Kepedulian dan Tanggung Jawab Politik
-
Wajar Kepala Daerah Ngamuk, Ini Sederet Masalah jika TKD Dipotong Kemenkeu
-
Komisi XIII DPR Dorong Kasus Konflik TPL di Danau Toba Dibawa ke Pansus Agraria
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- Nggak Perlu Jutaan! Ini 5 Sepatu Lari Terbaik Versi Dokter Tirta untuk Pemula
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- 5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
Pilihan
-
Parah! SEA Games 2025 Baru Dimulai, Timnas Vietnam U-22 Sudah Menang Kontroversial
-
Adu Gaji Giovanni van Bronckhorst vs John Heitinga, Mana yang Pas untuk Kantong PSSI?
-
5 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Kebutuhan Produktivitas dan Gaming
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah Terbaru Desember 2025, Pilihan Wajib Gamer Berat dan Multitasker Ekstrem
-
Tak Sampai Satu Bulan, Bank Jakarta Klaim Salurkan 100 Persen Dana dari Menkeu Purbaya
Terkini
-
Percepat Penanganan, Mendagri Ajak Pemda Bantu Daerah Terdampak Bencana
-
Puan Maharani Soal Bantuan Bencana Dilempar dari Heli: Jaga Martabat Korban
-
Gubernur Papua Tengah Meki Nawipa Gelontorkan Rp90 Miliar, 26 Ribu Siswa Kini Sekolah Gratis!
-
Mensos Ingatkan Instansi Pemerintah dan Swasta Harus Beri Kesempatan Kerja untuk Disabilitas
-
Pentingnya Pembangunan Berbasis Aglomerasi untuk Gerakkan Ekonomi Kawasan
-
Banjir Sumatra Penuh Kayu Gelondongan, DPR Panggil Menhut Besok, Buka Peluang Bentuk Pansus
-
Dua Karyawan PT WKM Dituntut 3,5 Tahun Bui Buntut Sengketa Lahan Tambang di Maluku Utara
-
Pastikan Tak Ada Lagi Warga Ditahan Terkait Penjarahan di Sumut, Kapolri: Mereka Hanya Butuh Makanan
-
Pemda Tak Kuat Atasi Banjir Sumatra, DPR Dorong Pusat Ambil Alih Lewat Status Bencana Nasional
-
Jakarta Disebut Sebagai Kota Terpadat di Dunia, Bagaimana Agar Tetap Nyaman Dihuni?