- Presiden Prabowo dan Ketua MPR RRT Wang Huning bertemu di Istana Merdeka membahas kelahiran anak panda.
- Prabowo menyampaikan kelahiran anak panda yang lahir dari induk panda pinjaman sepuluh tahun lalu.
- Prabowo memberi nama anak panda tersebut Satrio Wiratama, yang kemudian disambut ucapan selamat dari Wang Huning.
Suara.com - Tawa Presiden Prabowo Subianto dan Ketua MPR Republik Rakyat Tiongkok (RTT) Wang Huning pecah di Istana Merdeka, Jakarta, saat berbicara tentang panda dalam pertemuan, siang ini.
Pembicaraan itu terjadi di sela kunjungan Wang Huning ke Istana Merdeka. Membuka pembahasan tentang panda ialah Prabowo.
Kepala negara melalui penerjemah, memberi tahu Wang Huning tentang laporan mengenai kelahiran anak panda. Ia memberikan secarik kertas berisikan informasi serta gambar mengenai kelahiran anak panda.
Prabowo kemudian menunjukan foto-foto induk panda dan anak panda yang dicetak dalam tiga bingkai.
"Jadi panda (induk) ini diberi 10 tahun yang lalu. Baru kemarin melahirkan satu bayi," kata Prabowo kepada Wang, Kamis (4/12/2025).
Mendengar kabar kelahiran hewan endemik dari Negara Tirai Bambu, Wang Huning, menyampaikan selamat.
"Gong xi, gong xi (selamat, selamat)," ucap Wang Huning.
Wang Huning mengatakan kelahiran anak panda bukan merupakan hal yang mudah.
Prabowo lalu bercerita bahwa induk panda terus menjaga anaknya, tidak mau melepaskan dan membiarkan diambil.
Baca Juga: Ratusan Nyawa Melayang, Mengapa Status Bencana Nasional Masih Menggantung?
"Ibunya, nggak boleh (anaknya) kita ambil. Dipegang terus sama ibunya," kata Prabowo.
"Itu sangat kecil sekali," ujaw Wang Huning mengomentari ujuran anak panda yang baru lahir.
Kepada Wang Huning, Prabowo bercerita ia turut andil dalam memberikan nama untuk anak panda yang baru lahir.
"Tamab Safari minta saya kasih nama. Saya kasih nama Satrio Wiratama," kata Prabowo.
"Artinya: pejuang, mulia, yang berani, dan berbudi luhur. Itu nama panjang. Tiap hari kita akan panggil Rio," sambung Prabowo.
Mengetahui makna di balik nama Satrio Wiratama, Wang Huning berkelakar tentang bayi panda tersebut.
Berita Terkait
-
Bertemu Luhut di Istana, Prabowo Setuju Bikin 'Bank Harta Karun' Hayati, Apa Fungsinya?
-
Ketua MPR Ungkap Alasan Pemerintah Belum Naikkan Status Bencana di Sumatera
-
Luhut Menghadap Prabowo di Istana, Ini Tiga Hal yang Dilaporkan
-
IESR: Pernyataan Hashim Soal Fosil Bertentangan dengan Komitmen Energi Prabowo
-
Ratusan Nyawa Melayang, Mengapa Status Bencana Nasional Masih Menggantung?
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Nggak Perlu Jutaan! Ini 5 Sepatu Lari Terbaik Versi Dokter Tirta untuk Pemula
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- 5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
Pilihan
-
5 HP Memori 512 GB Paling Murah Desember 2025: Ideal untuk Gamer dan Content Creator Pemula
-
Roblox Ditunjuk Jadi Pemungut PPN Baru, Penerimaan Pajak Digital Tembus Rp43,75 T
-
Bank Indonesia Ambil Kendali Awasi Pasar Uang dan Valuta Asing, Ini Fungsinya
-
Geger Isu Patrick Kluivert Dipecat Karena Warna Kulit?
-
Parah! SEA Games 2025 Baru Dimulai, Timnas Vietnam U-22 Sudah Menang Kontroversial
Terkini
-
Bantahan Keras Jimly untuk Luhut: Bandara IMIP Ancam Kedaulatan, Pintu Masuk TKA Ilegal
-
Pakar Ungkap Sebab Cuaca Ekstrem di Sumatera, Apa Itu?
-
Solidaritas untuk Perantau Sumatra: Dari Seniman Gamping hingga Polda DIY Turun Tangan
-
Jelang Natal 2025, 2 Ribu Paket Sembako Dibagikan Buat Pasukan Pelangi di Jakarta Barat
-
Luhut Bantah Keras! Tegaskan Tak Punya Kaitan Apapun dengan PT Toba Pulp Lestari
-
Menteri PPPA: Perempuan Alami Trauma Lebih Berat Usai Banjir Sumatra
-
Bertemu Luhut di Istana, Prabowo Setuju Bikin 'Bank Harta Karun' Hayati, Apa Fungsinya?
-
Tipu Lowongan Kerja Transjakarta, Pria 51 Tahun Raup Rp40 Juta dari 18 Korban
-
SPBU Banda Aceh Diawasi Ketat, Polisi Waspadai Penimbunan BBM hingga Antrean Panjang Pasca Bencana
-
Update Banjir Bandang Nagan Raya Aceh: 1.807 Rumah Warga Rusak, Ini Data Rincinya