- Wamensos Agus Jabo meninjau langsung kondisi darurat bencana banjir bandang di Kabupaten Aceh Tamiang pekan lalu.
- Awalnya terdapat kerusakan parah seperti jalan terisolir, ketiadaan listrik, dan terbatasnya stok air bersih serta BBM.
- Kondisi mulai membaik, memudahkan distribusi bantuan dan penyaluran 6.000 porsi makanan harian bagi pengungsi.
Suara.com - Wakil Menteri Sosial Agus Jabo mengungkapkan kondisi darurat di Provinsi Aceh yang terdampak bencana banjir bandang saat berkunjung langsung ke lokasi pekan lalu. Kabupaten Aceh Tamiang jadi salah satu daerah yang ia kunjungi.
Agus mengatakan, ia melihat sendiri kondisi di daerah tersebut rusak parah, mulai dari akses jalan terisolir, tidak ada listrik hingga fasilitas umum yang ikut mati.
"Di sana kemarin waktu saya bersama tim dari Kementerian Sosial bersama kementerian yang lain memang kondisinya masih cukup parah, belum ada listrik, kemudian stok air bersih juga berkurang, BBM juga terbatas," cerita Agus kepada wartawan usai acara Fun Walk Hari Disabilitas Internasional di Jakarta, Minguu (7/12/2025).
Agus mengatakan, ia dan tim sempat harus menunggu berjam-jam untuk mendapatkan BBM. Kondisi itu terjadi karena banyak pom bensim di Aceh Tamiang yang rusak akibat bencana. Pada saat itu hanya tersisa satu pom bensin yang beroperasi.
"Bersama rombongan kehabisan bensin, tapi kemudian sekitar empat jam, lima jam kami mendapatkan BBM dan bisa lanjut ke daerah," katanya.
Menurutnya, kondisi di Aceh saat ini sudah membaik, termasuk juga fasilitas layanan BBM yang mulai kembali dibuka. Situasi itu, kata Agus, berdampak pada penyaluran bantuan yang bisa lebih cepat diberikan kepada para pengungsi.
"Kendala BBM mungkin sudah mulai terantisipasi karena akses untuk distribusi ke daerah-daerah terdampak bencana sudah mulai kondusif," pungkasnya.
Diketahui, kabupaten Aceh Tamiang termasuk salah satu titik yang sempat terisolir akibat terputuskan akses darat. Setelah dilakukan pembersihan dengan alat berat, akses menuju daerah itu baru terbuka setelah satu minggu pascabencana, pada Rabu (3/12) lalu.
Begitu akses terbuka, Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) bersama Wamensos Agus Jabo langsung berkunjung ke Aceh Tamiang pada hari itu.
Baca Juga: Gelar Panggung Musikal di Sarinah, Aktivis Sebut Banjir Sumatera Tragedi Ekologis
Kemensos membuat dapur darurat untuk para pengungsi dengan menyuplai kebutuhan makan pagi, siang, dan malam bagi para korban. Dalam sehari total ada 6.000 porsi makanan yang disediakan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Rp80 Jutaan: Dari Si Paling Awet Sampai yang Paling Nyaman
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
Pilihan
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
Terkini
-
Prabowo Berangkat Menuju Aceh Pagi Ini: Kita Buktikan Reaksi Pemerintah Cepat
-
Ustaz Adi Hidayat: Elit Politik Stop Atraksi, Mohon Perhatian Tulus untuk Korban Bencana
-
Komunitas Disabilitas Galang Donasi Rp 200 Juta untuk Korban Banjir dan Longsor di Sumatra
-
Pramono Anung Dorong Event Lari Jadi Cara Baru Menjelajahi Jakarta
-
Pemerintah Tolak Bantuan Asing, Gubernur Aceh Khawatir Korban Bencana Meninggal Kelaparan
-
Update Korban Bencana Sumatera: 916 Meninggal Dunia, Ratusan Orang Hilang
-
Ahli Cornell University Kagum Gereja Jadi 'Benteng' Masyarakat Adat di Konflik Panas Bumi Manggarai
-
Kemendagri Angkat Bicara Tanggapi Bupati Aceh Selatan Bepergian ke Luar Negeri di Tengah Bencana
-
Jalan Lintas Pidie Jaya - Bireuen Aceh Kembali Lumpuh Diterjang Banjir Minggu Dini Hari
-
Feminist Jakarta Serukan Negara Tanggung Jawab Atas Femisida dan Kerusakan Lingkungan