- Sri Sultan Hamengku Buwono X menegaskan pemberantasan korupsi bersumber dari pengendalian diri dan integritas pribadi pejabat.
- Integritas pejabat teruji pada ruang kecil, pertarungan terbesar adalah melawan diri sendiri, bukan sistem pengawasan.
- Skor SPI DIY 79,4 tahun 2025 dinilai Sultan masih perlu ditingkatkan meskipun KPK mengumumkan skor nasional 72,32.
Suara.com - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X, menilai bahwa pemberantasan korupsi tidak hanya bergantung pada regulasi atau pengawasan. Namun berakar pada upaya seseorang mengendalikan dirinya sendiri.
Menurut Sultan, integritas seorang pejabat diuji justru dalam ruang-ruang kecil yang tidak terlihat publik.
"Saya kira menjadi pejabat dengan konteks antikorupsi itu sesuatu yang proporsional karena itu menyangkut integritas maupun martabat seseorang," kata Sultan kepada awak media, di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Selasa (9/12/2025).
Sultan bilang siapa pun bisa tergoda menyimpang ketika berhadapan dengan kepentingan pribadi maupun tekanan pekerjaan. Bagi Sultan, pertarungan terbesar seorang pejabat justru bukanlah dengan sistem melainkan dengan dirinya sendiri.
"Itu, tapi bagaimanapun melakukan korupsi itu ya pertempuran yang paling besar itu ya ada pada dirinya sendiri," tandasnya.
Disampaikan Sultan, banyak pejabat yang justru melakukan korupsi meski kehidupannya sudah berkecukupan. Ia menilai, tindakan itu menunjukkan buruknya niat sejak awal.
Dalam pandangannya, pencegahan korupsi hanya bisa efektif bila seseorang mampu mengelola keinginan dan 'rasa' dalam diri. Sultan mengatakan pengendalian rasa lebih sulit dibohongi dibanding pikiran.
"Pikiran itu bisa berbohong. Tapi kalau rasa, enggak mungkin akan berbohong," ucapnya.
Tak lupa Sultan menyoroti skor Survei Penilaian Integritas (SPI) 2025 di DIY yang dinilai masih bisa lebih baik. Meskipun meningkat, Sultan belum puas dengan pencapaian tersebut.
Baca Juga: Kerugian Negara Ditaksir Rp2,1 T, Nadiem Cs Segera Jalani Persidangan
"Biarpun saya belum merasa puas dengan 79,4. Kenapa enggak bisa 80, 81, 82? misalnya begitu," tandasnya.
Di sisi lain, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Setyo Budiyanto, berharap momentum peringatan Hakordia di Yogyakarta dapat mendorong praktik antikorupsi hingga ke seluruh daerah.
Soal skor SPI, Setyo bilang beragam di setiap kementerian dan lembaga bahkan daerah di Indonesia.
"Kalau didalami angka itu, ada beberapa kementerian, lembaga, pemerintah yang kemudian angkanya mendekati 80, bahkan sudah di atas 80. Tetapi sebaliknya, ada juga yang angkanya di bawah 70," ungkap Setyo.
Dalam kesempatan ini KPK mengumumkan skor Survei Penilaian Integritas (SPI) 2025 secara nasional yang mencapai 72,32 poin, atau meningkat dari SPI 2024 yang tercatat 71,53 poin.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Pemain Keturunan Jerman Ogah Kembali ke Indonesia, Bongkar 2 Faktor
Pilihan
-
Emiten Adik Prabowo Bakal Pasang Jaringan Internet Sepanjang Rel KAI di Sumatra
-
7 Sepatu Lari Lokal untuk Mengatasi Cedera dan Pegal Kaki di Bawah 500 Ribu
-
Klaim Listrik di Aceh Pulih 93 Persen, PLN Minta Maaf: Kami Sampaikan Informasi Tidak Akurat!
-
TikTok Hadirkan Fitur Shared Feed untuk Tingkatkan Interaksi Pengguna
-
Harga Pangan Nasional Kompak Turun, Cabai Turun setelah Berhari-hari Melonjak
Terkini
-
BREAKING NEWS! Kebakaran Hebat di Cempaka Baru Jakpus, 7 Orang Tewas
-
Sinyal Kuat PAN: Pilkada Lewat DPRD Opsi Serius, Sebut Demokrasi Langsung Banyak Mudaratnya
-
Akademisi UGM Kritik Keras Kebijakan Pangan Prabowo-Gibran: Hukum dan HAM Diabaikan
-
PAN 'Tolak Halus' Ide Koalisi Permanen: Kami Sudah Tiga Kali Setia dengan Prabowo
-
FIAN Indonesia Nilai Setahun Pemerintahan Prabowo Gibran, Hak Atas Pangan Belum Jadi Prioritas
-
Belum Kering Luka Banjir, Gempa Magnitudo 5,4 Guncang Aceh Siang Ini
-
Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
-
Korban Dugaan Ilegal Akses Akun Mirae Asset Bertambah, Kerugian Klaim Capai Rp 200 Miliar
-
VP Sekretaris SKK Migas Tewas, Sepeda Melaju 30-40 Km/Jam Sebelum Hantam Bus TransJakarta
-
Bakal Jadi Kado Akhir Tahun? Ketua KPK Buka Suara soal Tersangka Korupsi Kuota Haji