- Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus, mendesak pemerintah realistis terkait penanganan bencana Sumatra dengan membuka diri terhadap bantuan internasional.
- Lasarus menekankan bahwa menunda bantuan internasional demi gengsi dapat berakibat fatal bagi puluhan ribu korban yang kritis.
- Skala bencana masif menimbulkan kesulitan mobilisasi alat berat di medan sulit, melampaui kapasitas penanganan mandiri pemerintah.
Suara.com - Sebuah desakan datang dari pimpinan Parlemen di tengah upaya penanganan bencana dahsyat yang melumpuhkan sebagian wilayah Sumatra. Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus, meminta pemerintah untuk menanggalkan gengsi dan bersikap realistis dengan kondisi di lapangan.
Jika memang sudah di luar batas kemampuan, ia meminta pemerintah untuk tidak malu membuka pintu bagi bantuan internasional terkait bencana banjir Sumatra.
Menurutnya, pertaruhan saat ini terlalu besar: nyawa puluhan ribu korban selamat yang kondisinya kian kritis di tengah isolasi dan keterbatasan logistik.
Menunda bantuan demi menjaga citra kemandirian bangsa dinilai sebagai sebuah kesalahan fatal yang bisa menambah panjang daftar korban jiwa.
Lasarus menegaskan bahwa gengsi sebagai bangsa besar harus dikesampingkan ketika nyawa menjadi taruhan.
"Kalau memang kita nggak mampu, jangan malu minta bantuan negara lain," tegas Lasarus di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (9/12/2025).
Pernyataan lugas itu kembali ia perkuat, seolah ingin memastikan pesannya sampai tanpa keraguan sedikit pun kepada pihak eksekutif.
"Iya dong, nggak perlu malu kita. Memang di luar kemampuan kita," sambungnya.
Kekhawatiran politisi PDI Perjuangan ini bukan tanpa alasan. Ia melukiskan kondisi kritis para penyintas yang berhasil selamat dari terjangan banjir dan longsor, namun kini menghadapi ancaman kematian yang berbeda, kelaparan dan penyakit.
Baca Juga: DPR Desak Kemenhut Ungkap 12 Perusahaan Diduga Pemicu Banjir Sumatra dalam 30 Hari
Tanpa pasokan makanan dan obat-obatan yang cepat dan masif, nyawa mereka berada di ujung tanduk.
"Yang masih hidup, kalau nggak cepat ditangani juga akan mati. Orang dalam kondisi seperti ini pangan nggak ada, obat-obatan terbatas. Orang sehat saja kalau suplai gizinya kurang dalam waktu lama bisa menimbulkan persoalan baru," ujarnya dengan nada prihatin.
Bagi Lasarus, fokus pemerintah saat ini harus tunggal, yaitu menyelamatkan mereka yang masih bisa diselamatkan, dan menghentikan jatuhnya korban lebih lanjut.
"Stop, sampai yang sudah meninggal saja lah. Yang masih hidup ini kita selamatin semua," sambungnya.
Desakan untuk melirik bantuan asing ini muncul setelah Lasarus berdiskusi intensif dengan berbagai mitra kerja Komisi V yang berada di garis depan penanganan bencana, seperti Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dan Basarnas.
Dari laporan mereka, terungkap bahwa skala bencana kali ini menghadirkan tantangan logistik yang luar biasa rumit, terutama dalam hal mobilisasi alat-alat berat.
Berita Terkait
-
DPR Desak Kemenhut Ungkap 12 Perusahaan Diduga Pemicu Banjir Sumatra dalam 30 Hari
-
Pakar IPB Bongkar Fakta Mengerikan di Balik 'Rudal Kayu' Banjir Bandang Sumatera
-
Pelukan Jarak Jauh dari Rantau, 1 Ton Rendang Dimasak untuk Korban Banjir Sumatra
-
Bencana Sumatra Lumpuhkan 52 Daerah, Pemerintah Didesak Segera Aktifkan Transportasi Perintis
-
Dasco Jelaskan Nasib Jabatan Bupati Mirwan MS Secara Ketatanegaraan Demokratis
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Prabowo ke Pengungsi Banjir Aceh: Maaf, Saya Tak Punya Tongkat Nabi Musa, Tapi Rumah Kalian Diganti
-
Dasco Unggah Video Prabowo saat Bikin Kaget WWF karena Sumbangkan Tanah di Aceh
-
Borok Penangkapan Dirut Terra Drone Dibongkar, Pengacara Sebut Polisi Langgar Prosedur Berat
-
Pramono Anung Wanti-wanti Warga Jakarta Imbas Gesekan di Kalibata: Tahan Diri!
-
WALHI Sebut Banjir di Jambi sebagai Bencana Ekologis akibat Pembangunan yang Abai Lingkungan
-
Pramono Anung Bahas Peluang Siswa SDN Kalibaru 01 Cilincing Kembali Sekolah Normal Pekan Depan
-
Cuma Boleh Pegang HP 4 Jam, Siswa Sekolah Rakyat: Bosen Banget, Tapi Jadi Fokus Belajar
-
Legislator DPR Minta Perusak Hutan Penyebab Banjir Sumatra Disanksi Pidana
-
Farhan Minta Warga Tak Terprovokasi Ujaran Kebencian Resbob, Polda Jabar Mulai Profiling Akun Pelaku
-
Banjir Jakarta Hari Ini: Pela Mampang dan Cilandak Terendam 60 Cm, Warga Diimbau Waspada