- Kemensos melaksanakan asesmen korban kebakaran Gedung Terra Drone Jakarta Pusat untuk pemberian santunan resmi.
- Kebakaran pada Selasa (9/12) diduga karena korsleting listrik; tercatat 22 meninggal dan 54 selamat.
- Korban selamat dievakuasi melalui atap, sementara banyak korban meninggal diduga akibat kekurangan oksigen.
Suara.com - Kementerian Sosial RI (Kemensos) melakukan asesmen terhadap para korban kebakaran Gedung Perkantoran Terra Drone di Jalan Jenderal Suprapto, Cempaka Baru, Kemayoran, Jakarta Pusat, yang terjadi pada Selasa siang (9/12).
Asesmen dilakukan untuk kebutuhan pemberian santunan kepada korban maupun keluarganya yang terdampak.
“Kemensos akan memastikan asesmen berjalan cepat dan tepat agar para korban dan keluarga mendapat dukungan yang diperlukan,” ujar Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul dalam keterangannya, Selasa (9/12/2025).
Berdasarkan asesmen terbaru di lapangan, kebakaran diduga akibat korsleting listrik yang memicu ledakan di lantai dua, kemudian merambat cepat ke seluruh bangunan tujuh lantai tersebut. Hingga kini, penyebab pasti kebakaran masih dalam penyelidikan kepolisian.
Hingga sore, terdapat 76 korban terdampak, terdiri dari 22 orang meninggal dunia dan 54 orang selamat. Selain itu, 1 orang korban luka berat telah dirujuk ke RS Islam untuk perawatan intensif, sementara korban selamat lainnya menerima layanan medis dari PMI Jakarta Pusat dan Dinas Kesehatan Kecamatan Cempaka Putih.
Berikut Daftar 22 korban meninggal dunia:
- Saiful
- Nisa
- Mirza
- Chintia
- Pariyem
- Apriana
- Ninda
- Reyhan
- Ariel
- Yoga
- Rosdiana
- Novia (Ibu hamil)
- Emilia
- Chandra
- Della
- Assyifa
- Nazel
- Usna
- Sendy
- Siti
- Tasya
- Ervina
Selanjutnya, Kemensos melakukan pendataan lengkap terhadap korban selamat, korban meninggal, serta keluarga dan ahli waris sebagai dasar pemberian santunan duka, layanan dukungan psikososial, juga intervensi perlindungan sosial lainnya.
Sebelumnya, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro menyebutkan bahwa dugaan awal api berasal dari lantai satu. Asap kemudian merambat cepat ke lantai 2, 3, dan seterusnya. Kekurangan oksigen diduga menjadi penyebab utama banyak korban meninggal.
“Banyak yang meninggal karena lemas kehabisan oksigen di atas,” ungkapnya.
Baca Juga: Geram Gedung 6 Lantai Tanpa Jalur Evakuasi, Pramono Anung Beri Peringatan Keras ke Pemilik Usaha
Proses evakuasi ke lantai atas disebut sangat sulit karena tangga menuju rooftop sempit. Menurut Susatyo, rata-rata korban yang selamat adalah mereka yang naik ke atas lalu menyeberang ke gedung sebelah.
Namun banyak korban diduga tidak kuat mencapai rooftop karena sudah lemas sebelum berhasil menyelamatkan diri.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 9 Sepatu Lokal Senyaman Skechers Ori, Harga Miring Kualitas Juara Berani Diadu
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 Desember: Raih Pemain 115, Koin, dan 1.000 Rank Up
Pilihan
-
Penipuan Pencairan Dana Hibah SAL, BSI: Itu Hoaks
-
9 Mobil Bekas Paling Lega dan Nyaman untuk Mengantar dan Jemput Anak Sekolah
-
Belum Sebulan Diluncurkan, Penjualan Toyota Veloz Hybrid Tembus 700 Unit
-
Kekayaan dan Gaji Endipat Wijaya, Anggota DPR Nyinyir Donasi Warga untuk Sumatra
-
Emiten Adik Prabowo Bakal Pasang Jaringan Internet Sepanjang Rel KAI di Sumatra
Terkini
-
DPR Dorong Status Bencana Nasional, Kesehatan Pengungsi Aceh Kian Memprihatinkan
-
Hasto PDIP: Bencana Alam Tak Lepas dari Korupsi SDA dan Mafia Kekuasaan
-
Kemensos Siapkan Santunan Rp 15 Juta untuk Korban Meninggal Bencana Sumatra, Kapan Cair?
-
Gempa M 4,7 Guncang Sumbar, BMKG Ungkap Sudah Terjadi 16 Kali Sepekan
-
Sidang Perkara Tata Kelola Minyak, Kerry Riza Bantah Intervensi Penyewaan Kapal Oleh Pertamina
-
Kurangi Risiko Bencana Hidrometeorologi, KLH Dukung Penanaman Pohon di Hulu Puncak
-
Penasihat DWP Kemendagri Tri Tito Karnavian Tegaskan Kualitas Manusia Indonesia: Mulai dari Keluarga
-
Trotoar 'Maut' di Tugu Yogyakarta, Pedestrian Jogja Belum Ramah Difabel
-
Menunjuk Hidung Menteri di Balik Bencana Sumatra, Siapa Paling Bertanggung Jawab?
-
Tambang Disebut Jadi Biang Kerok Gaduh PBNU, Begini Kata Gus Yahya?