- Menteri Natalius Pigai menegaskan pembangunan nasional harus berlandaskan prinsip HAM, tidak hanya fokus pada pertumbuhan ekonomi.
- Musrenbang HAM 2025 di Jakarta bertujuan menyelaraskan arah pembangunan nasional dengan nilai dan perlindungan hak asasi manusia.
- Forum ini ditargetkan menghasilkan Rencana Tindak Lanjut untuk disampaikan sebagai praktik baik pembangunan HAM ke PBB.
Suara.com - Menteri Hak Asasi Manusia Natalius Pigai menegaskan bahwa seluruh program pembangunan nasional harus berlandaskan prinsip-prinsip HAM. Ia menekankan, pembangunan Indonesia tidak boleh hanya mengejar pertumbuhan ekonomi, tetapi juga harus memastikan perlindungan terhadap martabat dan hak warga negara.
“Harapan kita menuju Indonesia Emas 2045 yaitu setiap program pembangunan harus menjamin kualitas hidup, kesejahteraan, dan perlindungan HAM masyarakat. Itulah makna pembangunan HAM yang teknokratis,” kata Pigai saat Musyawarah Perencanaan Pembangunan HAM (Musrenbang HAM) 2025 di Jakarta, Senin (8/12/2025).
Pigai menyampaikan bahwa Musrenbang HAM merupakan forum strategis yang memastikan arah pembangunan nasional selaras dengan nilai HAM.
Fungsinya juga sebagai forum nasional untuk memastikan prioritas pembangunan HAM bisa diterjemahkan menjadi program dan kegiatan konkret yang dikembangkan secara bertahap.
Dia juga menargetkan Musrenbang HAM 2025 bisa melahirkan rekomendasi berupa Rencana Tindak Lanjut (RTL) bagi kementerian/lembaga.
“Dokumen ini akan disampaikan kepada PBB di Jenewa sebagai contoh praktik baik pembangunan HAM yang teknokratis,” tuturnya.
Senada dengan Pigai, Wakil Menteri HAM Mugiyanto juga menyebut kalau Musrenbang HAM sebagai forum kolaboratif antara pemerintah pusat dan daerah, pelaku usaha, akademisi, hingga masyarakat sipil, untuk memastikan arah pembangunan berjalan sesuai prinsip keadilan dan kesetaraan.
“Forum ini menghimpun pemerintah pusat dan daerah, dunia usaha, akademisi, hingga masyarakat sipil untuk memastikan pembangunan nasional menghadirkan keadilan dan kesetaraan sesuai prinsip-prinsip HAM,” ucap Mugiyanto.
Ia menambahkan, Musrenbang HAM 2025 akan merumuskan program prioritas HAM tahun 2026 yang akan memperkuat ekosistem penghormatan dan perlindungan HAM di tingkat nasional maupun daerah.
Baca Juga: RKUHAP Resmi Disahkan DPR, Amnesty International: Penanda Mundurnya Perlindungan HAM
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 9 Sepatu Lokal Senyaman Skechers Ori, Harga Miring Kualitas Juara Berani Diadu
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 Desember: Raih Pemain 115, Koin, dan 1.000 Rank Up
Pilihan
-
Penipuan Pencairan Dana Hibah SAL, BSI: Itu Hoaks
-
9 Mobil Bekas Paling Lega dan Nyaman untuk Mengantar dan Jemput Anak Sekolah
-
Belum Sebulan Diluncurkan, Penjualan Toyota Veloz Hybrid Tembus 700 Unit
-
Kekayaan dan Gaji Endipat Wijaya, Anggota DPR Nyinyir Donasi Warga untuk Sumatra
-
Emiten Adik Prabowo Bakal Pasang Jaringan Internet Sepanjang Rel KAI di Sumatra
Terkini
-
Kebakaran Gedung Terra Drone Telan 22 Nyawa, Kemensos Bergerak Cepat Lakukan Asesmen Korban
-
DPR Dorong Status Bencana Nasional, Kesehatan Pengungsi Aceh Kian Memprihatinkan
-
Hasto PDIP: Bencana Alam Tak Lepas dari Korupsi SDA dan Mafia Kekuasaan
-
Kemensos Siapkan Santunan Rp 15 Juta untuk Korban Meninggal Bencana Sumatra, Kapan Cair?
-
Gempa M 4,7 Guncang Sumbar, BMKG Ungkap Sudah Terjadi 16 Kali Sepekan
-
Sidang Perkara Tata Kelola Minyak, Kerry Riza Bantah Intervensi Penyewaan Kapal Oleh Pertamina
-
Kurangi Risiko Bencana Hidrometeorologi, KLH Dukung Penanaman Pohon di Hulu Puncak
-
Penasihat DWP Kemendagri Tri Tito Karnavian Tegaskan Kualitas Manusia Indonesia: Mulai dari Keluarga
-
Trotoar 'Maut' di Tugu Yogyakarta, Pedestrian Jogja Belum Ramah Difabel
-
Menunjuk Hidung Menteri di Balik Bencana Sumatra, Siapa Paling Bertanggung Jawab?