News / Metropolitan
Rabu, 10 Desember 2025 | 21:42 WIB
Petugas Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta Selatan membantu mengevakuasi korban dari kebakaran Pondok Pesantren (Ponpes) Al Mawaddah Ciganjur di Jalan Sadar Raya, Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu (10/12/2025). ANTARA/Luthfia Miranda Putri.
Baca 10 detik
  • Kebakaran hebat terjadi di Ponpes Al Mawaddah Ciganjur, Jakarta Selatan, pada Rabu (10/12/2025) siang diduga akibat kompor.
  • Sebanyak 23 santri dilaporkan sesak napas saat mencoba memadamkan api yang berasal dari gudang lantai dasar.
  • Sebanyak 66 personel pemadam dikerahkan dan api berhasil dilokalisir serta dipadamkan sepenuhnya pada pukul 15.30 WIB.

Suara.com - Insiden kebakaran hebat melanda Pondok Pesantren (Ponpes) Al Mawaddah Ciganjur yang berlokasi di Jalan Sadar Raya, Jagakarsa, Jakarta Selatan, pada Rabu (10/12/2025) siang. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengungkap sumber api yang melalap bagian bangunan pesantren tersebut.

Penyebab kebakaran yang terjadi sekitar pukul 14.29 WIB itu diduga kuat berasal dari aktivitas di dapur.

"Dugaan penyebab kebakaran karena kompor," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Isnawa Adji kepada wartawan di Jakarta, Rabu.

Peristiwa ini sontak membuat panik dan mengakibatkan puluhan santri harus dilarikan ke rumah sakit. Isnawa Adji merinci, sebanyak 23 santri dilaporkan mengalami sesak napas akibat menghirup asap tebal.

Para korban langsung dievakuasi untuk mendapatkan penanganan medis. Sebanyak 14 santri dirujuk ke Rumah Sakit Umum Andhika, sementara sembilan santri lainnya dibawa ke Rumah Sakit Ali Sibroh Malisi.

Api diketahui pertama kali muncul dari sebuah gudang yang berada di lantai dasar bangunan pesantren.

Besarnya api membuat puluhan santri ikut turun tangan berusaha memadamkannya sebelum petugas datang. Aksi heroik inilah yang justru membuat mereka menjadi korban.

Kapolsek Jagakarsa Kompol Nurma Dewi menjelaskan bahwa para santri mengalami sesak napas bukan karena terjebak, melainkan karena partisipasi aktif mereka dalam upaya pemadaman awal.

“Soalnya mereka ikut ngebantuin (memadamkan api) di sana. Di bawah itu kan gudang, banyak kayu-kayunya,” katanya sebagaimana dilansir Antara.

Baca Juga: Kebakaran Gudang Pesantren Al Mawaddah Padam, 23 Korban Sesak Napas Dirawat di Rumah Sakit

Gudang yang terbakar berisi material yang mudah terbakar seperti kayu, sehingga menimbulkan asap pekat yang berbahaya saat dihirup.

Sebanyak 66 personel dari Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan dikerahkan ke lokasi untuk menjinakkan si jago merah. Petugas berhasil melokalisir api sehingga tidak merambat lebih luas.

Hingga kini, pihak berwenang masih melakukan pendataan untuk menaksir total kerugian materiil akibat insiden tersebut.

"Estimasi kerugian masih dalam pendataan," ucap Isnawa.

Pada pukul 15.30 WIB, situasi di lokasi kebakaran dilaporkan sudah sepenuhnya dapat ditangani oleh petugas dan telah memasuki tahap pendinginan untuk memastikan tidak ada lagi titik api yang bisa menyala kembali.

Load More