- Gubernur Pramono bereaksi keras terhadap insiden kekerasan kelompok penagih utang di Kalibata pada Kamis (11/12).
- Peristiwa berdarah akibat sengketa utang piutang itu menyebabkan dua penagih utang tewas dan perusakan fasilitas umum.
- Pemerintah memastikan telah meminta aparat kepolisian mengusut tuntas kasus premanisme tersebut demi stabilitas ibu kota.
Suara.com - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, bereaksi keras terhadap insiden berdarah yang melibatkan kelompok penagih utang atau "mata elang" di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan, pada Kamis (11/12).
Pramono menegaskan tidak akan menoleransi aksi premanisme yang berujung pada kekerasan dan perusakan fasilitas umum.
Ia memastikan telah berkomunikasi langsung dengan pihak berwajib untuk mengusut tuntas kasus ini.
"Saya sudah berkoordinasi dengan aparat kepolisian, dan saya sudah meminta untuk ditegakkan hukum," tegas Pramono di Balai Kota DKI Jakarta, Sabtu (13/12/2025).
Pramono menyayangkan insiden yang bermula dari persoalan utang piutang ini harus berakhir dengan konflik kekerasan.
Menurutnya, pembiaran terhadap benih-benih konflik semacam ini hanya akan menjadi bom waktu bagi stabilitas Ibu Kota.
"Awalnya memang kelihatannya kecil, ada mata elang yang menagih kepada kelompok tertentu, kemudian terjadi kekerasan dan saling balas-membalas. Kalau dibiarkan, ini menjadi beban bagi Pemerintah DKI Jakarta," jelasnya.
Gubernur memastikan pemerintah memberikan dukungan penuh kepada kepolisian agar penegakan hukum berjalan transparan dan situasi segera kondusif.
Ia menekankan bahwa Jakarta harus menjadi ruang aman bagi aktivitas sosial maupun ekonomi warganya.
Baca Juga: Pengeroyok Sudah Ditangkap! Polisi Usut Aksi Balas Dendam Matel yang Rusak Kios Pedagang Kalibata
"Saya tidak mau kejadian seperti ini terulang kembali di Jakarta. Maka untuk itu, saya memberikan keleluasaan sepenuhnya kepada aparat penegak hukum. Ini menjadi tugas aparat, biarkan mereka menyelesaikan terlebih dahulu sesuai dengan aturan yang berlaku," ujar Pramono.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak main hakim sendiri dan segera melapor jika melihat indikasi premanisme di lingkungan mereka.
Kronologi Penagihan Berujung Maut
Peristiwa nahas ini bermula dari sengketa penarikan sepeda motor pada Kamis (11/12) malam. Pihak kepolisian mengungkapkan bahwa bentrokan dipicu oleh masalah tunggakan utang.
Niat hati menagih, dua orang "mata elang" berinisial MET dan NAT justru menjadi sasaran amuk massa hingga tewas di tempat.
Situasi makin mencekam ketika massa yang tak terkendali juga membakar kios, warung, serta kendaraan bermotor di lokasi kejadian.
Berita Terkait
-
Perwira Polri Ingatkan Debt Collector Tak Boleh Tarik Paksa Tanpa Putusan Pengadilan!
-
6 Anggota Yanma Polri Jadi Pelaku Pengeroyokan Matel di Kalibata, Komisi III DPR: Harus Diproses!
-
Pengeroyok Sudah Ditangkap! Polisi Usut Aksi Balas Dendam Matel yang Rusak Kios Pedagang Kalibata
-
Terkuak! Motor Anggota Polri Nunggak Cicilan Jadi Pemicu Pengeroyokan Maut 2 Matel di Kalibata
-
Sidang Etik 6 Anggota Yanma Pengeroyok Matel di Kalibata Digelar Pekan Depan, Bakal Dipecat?
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
-
Pengguna PLTS Atap Meningkat 18 Kali Lipat, PLN Buka Kouta Baru untuk 2026
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
-
Jadi Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia, John Herdman Punya Kesamaan Taktik dengan STY
Terkini
-
Noel Siap Jalani Sidang Kasus K3, Penampilan Peci dan Sorban Jadi Sorotan
-
Sikapi Pembunuhan Anak Kadernya di Cilegon, DPP PKS Desak Polisi Usut Tuntas dan Transparan
-
PKS Kutuk Keras Pembunuhan Sadis Anak Kadernya di Cilegon: Setiap Anak Punya Hak Hidup!
-
Babak Baru Kasus Pembunuhan Kacab Bank BUMN, 15 Tersangka Segera Disidang!
-
KPK Tangkap Jaksa di Banten, Sinyal Keras Perang Korupsi Antar Aparat?
-
DPR Minta Penanganan Luar Biasa untuk Bencana Aceh, Bendera Putih Jadi Alarm Keras
-
Ayah Korban Diperiksa, Misteri Kematian Bocah 9 Tahun di Rumah Mewah Cilegon Masih Gelap?
-
Gubernur Bobby Nasution Jamin Stok Pangan Aman Jelang Nataru
-
KPK Konfirmasi: Ada Jaksa yang Ditangkap Saat OTT di Wilayah Tangerang
-
Pramono Anung Tantang Gen Z Jakarta Atasi Macet dan Sampah, Hadiahnya Jalan-Jalan ke New York