-
UB membebaskan UKT dan biaya hidup 36 mahasiswa terdampak bencana di Sumatera, serta menyalurkan bantuan logistik dan tim medis.
-
Ikatan Alumni UB mendukung misi kemanusiaan kampus melalui penggalangan dana di Jakarta, khususnya untuk layanan kesehatan di Agam.
-
UB memperkuat sinergi dengan alumni untuk kemanusiaan, pengembangan Dana Abadi, bisnis, dan kontribusi akademik di kampus.
Suara.com - Universitas Brawijaya (UB) membebaskan uang kuliah mahasiswa yang terdampak bencana di Sumatera, sekaligus mengirimkan bantuan logistik dan tenaga medis ke wilayah terdampak. Kebijakan tersebut ditempuh untuk memastikan keberlanjutan pendidikan mahasiswa di tengah situasi darurat bencana.
Rektor Universitas Brawijaya Widodo mengatakan, UB telah menyalurkan bantuan logistik dan membuka ruang dukungan jangka pendek maupun menengah bagi mahasiswa yang terdampak langsung. Selain bantuan barang dan dana, UB juga memberikan relaksasi biaya pendidikan.
“Ya, jadi UB kita sudah analisis, sudah cek data. Kemarin memang ada mahasiswa kita yang terdampak langsung. Kita memberikan bantuan sesuai dengan kondisi masing-masing. Termasuk juga pembebasan UKT, termasuk juga tidak hanya pembebasan, tapi living cost (biaya hidup) juga,” ujar Widodo kepada wartawan, Minggu (14/12/2025).
Widodo menjelaskan, berdasarkan pendataan internal, terdapat sedikitnya 36 mahasiswa Universitas Brawijaya yang terdampak langsung bencana di Sumatera. Bahkan, sebagian mahasiswa masih mengalami kendala komunikasi dengan keluarganya di daerah asal.
Ia menambahkan, langkah UB tersebut sejalan dengan rencana pemerintah yang tengah menyusun kebijakan pembebasan biaya kuliah selama satu hingga dua semester bagi mahasiswa terdampak bencana alam.
Selain kebijakan akademik, Widodo menyebut UB juga telah menyalurkan bantuan kemanusiaan dalam bentuk barang dan dana. Hingga kini, bantuan logistik yang dikirimkan mencapai lebih dari 3 ton kebutuhan pokok.
“Dalam bentuk barang, makanan itu kemarin sudah terkumpul lebih dari 3 ton, kita sudah kirim. Kemudian dalam bentuk uang sudah terkumpul lebih dari 200 jutaan. Kemudian juga kita masih terus berhimpun. Demikian juga kita ada project khusus dari Kementerian, itu total pendanaan kira-kira 1 koma sekian miliar (Rupiah),” jelasnya.
Upaya kemanusiaan Universitas Brawijaya tersebut turut diperkuat oleh Ikatan Alumni (IKA) UB melalui kegiatan bertajuk Specta UB Phoria dalam rangka Dies Natalis ke-63 UB. Kegiatan ini digelar selama dua hari di Jakarta.
Ketua Umum IKA UB Mohammad Zainal Fatah menjelaskan, rangkaian acara diawali dengan Temu Alumni di Djakarta Theater, kemudian dilanjutkan dengan Fun Walk di kawasan car free day (CFD) Sudirman, Jakarta.
Baca Juga: Prabowo Panggil Menteri ke Hambalang, Ada Target Soal Pembangunan Hunian Korban Bencana
Menurut Zainal Fatah, kegiatan tersebut tidak semata bersifat perayaan, melainkan dimanfaatkan untuk mengonsolidasikan dukungan alumni terhadap misi kemanusiaan Universitas Brawijaya di wilayah terdampak bencana Sumatera.
“Kegiatan ini kalau lihat namanya seolah-olah kita mau berpesta pora, tapi sebenarnya konten utamanya tadi malam kita ingin menggalang upaya yang lebih solid lagi dari para alumni untuk mendukung apa yang sudah dilakukan oleh Universitas yang mengirimkan misi kemanusiaan,” ujar Zainal Fatah saat acara Fun Walk di Jakarta, Minggu (14/12/2025).
Ia mengatakan, salah satu fokus dukungan alumni adalah pengumpulan dana untuk membantu operasional pelayanan kesehatan di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, tempat UB mengirimkan tim medis.
“Para dokter yang melakukan pendampingan, melayani untuk kebutuhan pelayanan kesehatan di Agam. Oleh karena itu, Ikatan Alumni mengumpulkan dana untuk juga dapat membantu mereka. Karena kita perlu fokus, harus berjalan bersama-sama dengan Universitas,” ucapnya.
Di sisi lain, Widodo menilai kegiatan yang digelar IKA UB memiliki arti penting bagi penguatan hubungan antara kampus dan alumni. Selain bidang kemanusiaan, kerja sama juga diarahkan pada pengembangan institusi ke depan.
“Yang pertama adalah kita ingin merangkul alumni bekerja sama di bidang kemanusiaan yang tadi disebutkan. Yang kedua adalah merangkul alumni untuk meningkatkan Dana Abadi Pendidikan di Universitas Brawijaya,” ujar Widodo.
Berita Terkait
-
Prabowo Panggil Menteri ke Hambalang, Ada Target Soal Pembangunan Hunian Korban Bencana
-
Pemulihan Bencana Sumatra Butuh Rp51 Triliun, AHY: Fokus Utama Pulihkan Jalan dan Jembatan
-
Harga Diri Bangsa vs Air Mata Korban Bencana Sumatera, Sosok Ini Sebut Donasi Asing Tak Penting
-
Pakar UIKA Dukung Anies Desak Status Bencana Nasional untuk Aceh dan Sumatera
-
Mampukah Dana Siap Pakai dalam APBN ala Prabowo Bisa Pulihkan Sumatera?
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar