- Pemerintah menyiapkan anggaran belasan triliun rupiah tahun 2026 untuk menyelesaikan persoalan struktural guru keagamaan.
- Permasalahan meliputi kesejahteraan, sertifikasi, status kepegawaian, dan jalur karier yang telah lama membelit guru.
- Kementerian Agama mendorong penataan ulang rekrutmen guru agama demi menyelaraskan standar mutu pendidikan nasional.
Suara.com - Pemerintah menyiapkan alokasi anggaran hingga belasan triliun rupiah pada tahun 2026 guna menyelesaikan berbagai persoalan mendasar yang selama ini membelit guru keagamaan. Langkah tersebut dipandang sebagai investasi strategis pembangunan sumber daya manusia, bukan semata-mata beban fiskal negara.
Wakil Menteri Agama Romo Muhammad Syafii menegaskan bahwa problem yang dihadapi guru keagamaan bersifat struktural dan telah berlangsung lama. Mulai dari ketimpangan kesejahteraan, lambannya proses sertifikasi, status kepegawaian yang belum pasti, hingga terbatasnya jalur karier profesional.
“Masalah yang dihadapi bersifat struktural dan menahun. Ketimpangan kesejahteraan, keterlambatan sertifikasi, status kepegawaian yang tidak pasti, serta keterbatasan jalur karir profesional. Jika ini dibiarkan maka mutu pendidikan keagamaan akan stagnan,” ujar Romo Syafii saat menutup Rapat Kerja Nasional Kementerian Agama Tahun 2025 di Tangerang, seperti dikutip dari Antara, Rabu.
Menurutnya, tahun anggaran 2026 menjadi momentum krusial untuk menuntaskan krisis tersebut. Sejumlah kebutuhan mendesak telah diidentifikasi, mulai dari pembiayaan Pendidikan Profesi Guru (PPG), pembayaran Tunjangan Profesi Guru (TPG), pemberian insentif bagi guru non-ASN madrasah, hingga impasing dan pengangkatan guru non-ASN madrasah menjadi PPPK.
Secara rinci, kebutuhan anggaran tersebut meliputi Rp225,6 miliar untuk pendidikan profesi guru, Rp13,52 triliun untuk tunjangan profesi guru, Rp649,5 miliar untuk insentif guru non-ASN madrasah, serta anggaran impasing bagi puluhan ribu guru non-ASN pascapengangkatan PPPK.
“Angka-angka ini bukan beban fiskal. Melainkan investasi strategi sumber daya manusia Indonesia. Tanpa pemenuhan kebutuhan ini guru akan terus berada dalam kondisi yang rentan,” kata dia.
Romo Syafii juga memaparkan kondisi faktual guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di sekolah umum. Berdasarkan data Education Management Information System (EMIS) Kementerian Agama tahun 2025, jumlah guru PAI mencapai 250.151 orang. Dari angka tersebut, lebih dari 151 ribu guru diangkat oleh pemerintah daerah, sementara yang diangkat langsung oleh Kementerian Agama baru sekitar 7.076 orang.
“Komposisi ini menunjukkan bahwa pengangkatan guru agama sangat terfragmentasi. Jika dibiarkan hal ini berpotensi merekam rekrutmen yang tidak terkendali. Dan belum tentu menjamin kualitas,” ujarnya.
Ke depan, Kementerian Agama mendorong penataan ulang kebijakan rekrutmen guru agama agar selaras dengan arah pembangunan nasional. Penataan tersebut dinilai penting untuk menjaga standar mutu pendidikan keagamaan secara berkelanjutan dan merata di seluruh daerah.
Baca Juga: Dari Camilan Sehari-hari, Lahir Kesempatan Belajar untuk Anak Yatim Piatu
“Karena itu ke depan diperlukan resentralisasi kebijakan rekritmen guru agama dalam kerangka RPJPN (Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional). Selaras dengan revisi undang-undang pemerintahan daerah dan undang-undang sistem pendidikan nasional. Resentralisasi ini bukan birokratisasi melainkan penyeragaman standar mutu nasional,” katanya.
Tag
Berita Terkait
-
Dari Camilan Sehari-hari, Lahir Kesempatan Belajar untuk Anak Yatim Piatu
-
Uya Kuya Selesaikan Tesis Hanya dalam Waktu 3 Bulan, Masuk Akal?
-
Kami (Bukan) Sarjana Kertas: Satir Pendidikan dan Perjuangan Anak Muda
-
Implementasi Pendidikan Gratis Pemprov Papua Tengah, SMKN 3 Mimika Kembalikan Seluruh Biaya
-
Kebahagiaan Orangtua Siswa SMK di Nabire Berkat Program Pendidikan Gratis
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
Terkini
-
DPR Apresiasi Peta Jalan Penyelesaian Pelanggaran HAM Berat, Negara Diminta Buka Tabir Kebenaran
-
WALHI Kritik Rencana Prabowo Tanam Sawit dan Tebu di Papua: Tak Punya Hati dan Empati!
-
7 Fakta Ganjil Kebakaran Ruko Terra Drone: Izin Lolos Tanpa Tangga Darurat?
-
Fakta Baru Kebakaran Ruko Terra Drone: Pemilik Lepas Tangan, Perawatan Rutin Nihil
-
5 Momen Dasco Jadi 'The Crisis Manager' di Tahun 2025
-
Dampak Banjir dan Longsor Sumut Kian Parah, 360 Orang Meninggal dan Puluhan Ribu Mengungsi
-
Perpol Jabatan Sipil Polri Jadi Bola Panas, Komisi Reformasi Turun Tangan Bahas Polemik
-
KPK Pastikan Perceraian Atalia-RK Tak Hambat Kasus BJB, Sita Aset Tetap Bisa Jalan
-
Prabowo Ingin Papua Ditanami Sawit, Demi Hemat Impor BBM Rp 520 Triliun?
-
Isi Amplop Terkuak! Kubu Roy Suryo Yakin 99 Persen Itu Ijazah Palsu Jokowi: Ada Foto Pria Berkumis