News / Nasional
Jum'at, 26 Desember 2025 | 13:19 WIB
Suasana ibadah umat Katolik di daerah yang menerapkan syariat Islam, berlangsung khidmat di Kota Banda Aceh. Suasana ini terlihat di Gereja Katolik Hati Kudus (GKHK) dalam ibadah misa malam Natal, Rabu malam 24 Desember 2025. [Suara.com/Iskandar]
Baca 10 detik
  • Umat Katolik di Banda Aceh merayakan Misa Natal sederhana pada Rabu (24/12) karena solidaritas bagi korban bencana.
  • Perayaan Natal di GKHK berlangsung khidmat dan diarahkan menjadi momen pengumpulan dana untuk membantu sesama terdampak musibah.
  • Umat Katolik di Aceh mengevaluasi peran sosial mereka, didorong untuk peduli dan keluar dari zona nyaman demi masyarakat sekitar.

Dalam doanya ia berharap perayaan natal ini harus bisa berdamai dengan lingkungan. Sebab, musibah ini merupakan teguran baginya.

Ia bahkan bercerita, banjir bandang ini harus bisa menjadi pesan untuk umat melakukan introspeksi diri, terutama sebagai umat Katolik yang hidup sebagai minoritas di Aceh.

“Kami diajak untuk berani keluar dari zona nyaman dan menunjukkan peran positif sebagai pemuda Katolik di tengah masyarakat,” kata Kevin.

Suasana ibadah umat Katolik di daerah yang menerapkan syariat Islam, berlangsung khidmat di Kota Banda Aceh. Suasana ini terlihat di Gereja Katolik Hati Kudus (GKHK) dalam ibadah misa malam Natal, Rabu malam 24 Desember 2025. [Suara.com/Iskandar]

Meskipun merayakan Natal, Gereja Katolik tetap mengedepankan kepedulian sosial, khususnya bagi masyarakat yang terdampak bencana. Karena itu, perayaan Natal dibuat sederhana dan umat diajak untuk berbagi apa yang mereka miliki.

Sementara itu, Pastor GKHK Banda Aceh, Budi Alen A Y Ratag, menjelaskan tema Natal tahun ini sejalan dengan tema yang diusung Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), yakni tentang kehadiran Allah di tengah keluarga.

“Secara khusus kami menambahkan makna bahwa Allah juga hadir di tengah saudara-saudari kita yang mengalami musibah, mereka yang terpinggirkan dan menderita,” kata sang pastor. [Iskandar]

Load More