Suara.com - Rencana Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) menaturalisasi maksimal sepuluh pebasket muda asal Afrika untuk memperkuat Tim Nasional Basket Indonesia menuai perbincangan dikalangan pebasket tanah air. Salah satunya Adhi Pratama Prasetyo Putra.
Pemain Pelita Jaya Basketball itu menyarankan Perbasi lebih baik fokus untuk menggodok potensi-potensi pebasket muda Indonesia, ketimbang menaturalisasi atlet Afrika untuk memperkuat timnas.
Menurutnya, mendatangkan atlet Afrika ke Indonesia dengan segala kebutuhannya akan mengeluarkan biaya yang tidak sedikit. Sementara di Indonesia sendiri masih banyak pebasket-pebasket muda potensial.
"Lebih baik kita yang (asli) pemain Indonesia, yang kira-kira pemain muda potensial diberangkatkan ke Amerika Serikat sekalian. Yang dapat ilmu orang Indonesia juga, untuk apa sibuk-sibuk cari atlet Afrika (dan) disuruh tinggal disini, belum biayanya segala macam," ungkap Adhi Pratama Prasetyo Putra kepada Suara.com.
Lebih lanjut, Adhi menilai, jika Perbasi benar-benar ingin memajukan iklim bola basket di Indonesia, lebih baik dana besar yang dipersiapkan untuk mendatangkan atlet Afrika ke Indonesia dialokasikan untuk pengembangan para pebasket muda tanah air.
"Lebih baik atlet Indonesia yang umurnya 15 tahun ke bawah, di training camp di Amerika Serikat, dikuliahkan, disekolahkan, dan dibiayai, habis itu dibawa ke tanah air," kata center Pelita Jaya Basketball itu.
Keinginan Perbasi untuk mewarganegarakan atlet basket Afrika usia dibawah 15 tahun tercetus lantaran Indonesia resmi ditunjuk menjadi tuan rumah Piala Dunia Basket 2023 bersama Jepang dan Filipina.
Perbasi tak ingin Indonesia hanya jadi penonton di negeri sendiri. Karenanya, walau tak mudah, Indonesia ditargetkan lolos kualifikasi Piala Dunia Basket 2023 yang akan dilangsungkan pada 2021 mendatang.
Baca Juga: Puluhan Ribu DPS Ganda dan Invalid Ditemukan di Bondowoso
Berita Terkait
-
Kemenangan Dianulir FIFA, Status Kelolosan Malaysia ke Piala Asia 2027 di Ujung Tanduk!
-
Menyedihkan! Timnas Basket Putri Indonesia Gagal ke Final SEA Games 2025
-
Hancurkan Vietnam, Timnas Basket Indonesia Dipastikan Lolos ke Semifinal SEA Games 2025
-
Prediksi Ranking FIFA Malaysia Usai Kena Sanksi, di Bawah Timnas Indonesia?
-
Hadapi Filipina di Semifinal, Handoyo Tekankan Mental dan Pertahanan Timnas Basket Putri Indonesia
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Persembahkan 3 Medali SEA Games, Ayustina Delia Priatna Kini Bidik Asian Games 2026
-
Pergelangan Kaki Bermasalah, Sabar/Reza Kandas pada Semifinal BWF World Tour Finals 2025
-
Indonesia Lampaui Target Medali di SEA Games 2025, Ulangi Rekor 30 Tahun Silam dengan Gagah
-
Indonesia Cetak Sejarah Baru di SEA Games 2025
-
Pesona Kierana Alexandra, Atlet 17 Tahun Pembawa Bendera Indonesia di Penutupan SEA Games 2025
-
Sejarah Apa yang Diukir Kontingen Indonesia usai Runner-up SEA Games 2025?
-
Kontingen Indonesia Kemas 91 Emas di SEA Games 2025 Sukses Lewati Target Awal
-
Jangan Puas Runner Up di SEA Games 2025, Masih Ada Asian Games 2026 dan Olimpiade 2028
-
Klasemen Akhir SEA Games 2025, Kontingen Indonesia Juara 2
-
Tetes Air Mata SEA Games 2025, Mereka Tak Terlihat Hanya Karena Tak Bawa Pulang Medali