Suara.com - Sekretaris Jenderal Kementerian Kominfo, Mira Tayyiba, mengajak semua pemangku kepentingan dari pemerintah, industri dan kelompok masyarakat untuk berkolaborasi dalam menunjukkan kepemimpinan di sektor digital menyusul Digital Economy Working Group (DEWG) di G20 Indonesia.
"Mari kita gunakan kesempatan Presidensi G20 Indonesia tidak hanya untuk memperlihatkan kepemimpinan Indonesia di sektor digital ke komunitas global, tetapi juga menggunakan momentum ini untuk mengkonsolidasi isu digital di ranah nasional," kata Mira dikutip dari siaran pers, Kamis (10/2/2022).
Mira juga menyatakan bahwa sektor digital dalam Presidensi G20 Indonesia memiliki keterkaitan erat dengan semua isu yang dibahas dalam Sherpa Track, Finance Track, Working Group dan Engagement Group.
Mira, selaku Chair DEWG G20 menjelaskan bahwa DEWG mengangkat tiga isu prioritas, yaitu Konektivitas dan Pemulihan Pasca-COVID-19 (Connectivity and Post COVID-19 Recovery), Talenta dan Literasi Digital (Digital Skills and Literacy), dan Arus Data Lintas Batas Negara yang Terpercaya (Cross Border Data Flow and Data Free Flow with Trust).
Lebih lanjut, ia mencontohkan pemanfaatan teknologi dan ruang digital selama pandemi COVID-19. Menurutnya, dalam beberapa tahun terakhir, masyarakat Indonesia didorong belajar untuk adaptif, menyesuaikan dengan keharusan pembatasan mobilitas dan interaksi fisik.
Mengenai pertumbuhan ekonomi digital, terutama Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Mira menyatakan ada peningkatan pemanfaatan platform digital untuk kegiatan ekonomi. Tak hanya itu, Kementerian Kominfo juga mencatat adanya penambahan startup digital unicorn selama pandemi.
Meskipun Indonesia adaptif dengan teknologi digital, Mira mengakui masih terdapat kelompok masyarakat yang belum memiliki kesempatan dalam menggunakan layanan digital. Untuk itu, ia mengajak semua pihak untuk berkolaborasi membahas isu digitalisasi dan keberpihakan kepada semua elemen masyarakat dalam mengoptimalkan pemanfaatan teknologi digital.
"Kami sangat memperhatikan isu ini, karena jika tidak kita respon secara cepat dan tepat, kesenjangan justru akan melebar atau yang disebut dengan digital paradox. (Teknologi) digital yang seharusnya dapat meminimalisir gap, membuat kita bisa selalu terhubung, tetapi ternyata selama pandemi karena intensitas sangat tinggi, bagi yang tidak memiliki (akses digital) justru akan terisolir," jelasnya.
Kementerian Kominfo pun senantiasa mengingatkan agar dari sisi hilir pengguna dan hulu penyedia layanan agar terus mengembangkan model bisnis. Menurut Mira, hal itu diperlukan untuk mendorong pemulihan dan menghadapi tantangan kemunculan platform digital.
Melalui DEWG, Indonesia berupaya mengikis dan mengurangi berbagai kesenjangan di sektor digital. Hal itu dilaksanakan dengan memegang prinsip transformasi digital Indonesia yang sejalan dengan kepentingan global.
"Jadi kita mengangkat inklusivitas, produktivitas, empowering dan juga sustainability. Bukan saja semua pihak harus bisa memanfaatkan teknologi digital, tapi juga bisa menciptakan nilai dari pemanfaatan tersebut secara berkelanjutan," tegasnya. [Antara]
Berita Terkait
-
Viral Kuota Internet 50 GB Gratis Jelang Hari Kemerdekaan, Begini Penjelasan Resminya
-
Wamen Nezar Patria Sebut Pentingnya Digitalisasi buat Pengembangan Wilayah, Kenapa?
-
Tuntutan Berat untuk Eks Pegawai Kominfo: Denda Miliaran dan Penjara hingga 9 Tahun di Depan Mata
-
Diperiksa di Bui, Plate Lempar Tanggung Jawab Proyek PDNS ke Bawahan yang Jadi Tersangka
-
Masih Penasaran Video Andini Permata? Salah Klik, Data Pribadi Ludes Disikat Hacker
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Cara Cepat Dapat Jungle Egg di Grow a Garden, Rahasia Temukan Pet Tiger!
-
Cara Berlangganan ChatGPT Plus dengan Mudah, Berapa Harganya?
-
Mending Beli iPhone 16e atau iPhone 15? Ini Penjelasan Lengkapnya
-
Mending Beli iPhone 14 atau iPhone 15? Ini Penjelasan Lengkapnya
-
Cara Mengubah Ukuran Font di iPhone dengan Mudah
-
8 Prompt Gemini AI Edit Foto Aesthetic Terbaru, Pasti Tampil Kece Ala Model
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 28 September 2025: Hujan di Jabodetabek & Jabar, Jatim Berawan
-
iPhone 17 Pro Anti Air dan Tahan Banting Tidak? Ini Keunggulannya
-
10 Link Twibbon HUT TNI Terbaru, Download Langsung Pasang di Foto
-
30 Kode Redeem Mobile Legends 28 September 2025: Klaim Skin Epic, Diamond dan Emote Gratis!