Suara.com - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan sebanyak 25 perusahaan mineral, dari keseluruhan 112 perusahaan, telah sepakat untuk melakukan renegosiasi kontrak tambang. Dari 25 perusahaan mineral tersebut, sebanyak tujuh perusahaan sepakat untuk melakukan revisi perjanjian Kontrak Karya dan 18 perusahaan setuju melakukan revisi Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batu Bara (PKP2B).
"Tim renegosiasi sudah melaporkan ada sejumlah kemajuan, sebanyak 25 perusahaan sudah menyepakati renegosiasi," ujarnya seusai rapat koordinasi membahas renegosiasi kontrak tambang di Jakarta, Kamis, (6/3/2014) seperti dilansir Antara.
Hatta mengatakan, renegosiasi kontrak ini mencakup pembayaran royalti, divestasi, pengurangan lahan, pembangunan smelter serta penggunaan konten lokal yang lebih bermanfaat bagi perekonomian nasional.
"Besok ini akan ditandatangani dalam bentuk kesepakatan. Karena saya meminta adanya akselerasi dalam renegosiasi dan yang selesai segera diikat dalam kontrak baru," katanya.
Menteri ESDM Jero Wacik memastikan penandatanganan kesepakatan renegosiasi antara pemerintah dengan 25 perusahaan mineral tersebut akan dilakukan dalam waktu dekat.
Namun, menurut dia, kesepakatan renegosiasi tersebut belum mencakup perusahaan tambang mineral terkemuka yang telah lama beroperasi di Indonesia, seperti PT Freeport Indonesia maupun PT Newmont Nusa Tenggara.
"Itu belum masuk. Tapi sudah ada kemajuan, jadi sudah ada perusahaan besar yang berkehendak mengubah royalti lebih besar. Angkanya nanti diumumkan kalau sudah sepakat," kata Jero.
Sebelumnya, pemerintah melakukan perundingan dengan 37 perusahaan untuk melakukan renegosiasi Kontrak Karya dan 75 perusahaan untuk melakukan renegosiasi Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batu Bara (PKP2B). Dengan adanya 25 perusahaan yang telah sepakat melakukan renegosiasi, maka masih ada 87 perusahaan mineral tambang yang masih belum menyetujui untuk melakukan revisi kontrak pertambangan.
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Jelang Akhir Tahun Realisasi Penyaluran KUR Tembus Rp240 Triliun
-
Jabar Incar PDRB Rp4.000 Triliun dan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
-
BRI Insurance Bidik Potensi Pasar yang Belum Tersentuh Asuransi
-
Cara SIG Lindungi Infrastruktur Vital Perusahaan dari Serangan Hacker
-
Dukung Implementasi SEOJK No. 7/SEOJK.05/2025, AdMedika Perkuat Peran Dewan Penasihat Medis
-
Fakta-fakta RPP Demutualisasi BEI yang Disiapkan Kemenkeu
-
Rincian Pajak UMKM dan Penghapusan Batas Waktu Tarif 0,5 Persen
-
Tips Efisiensi Bisnis dengan Switchgear Digital, Tekan OPEX Hingga 30 Persen
-
Indef: Pedagang Thrifting Informal, Lebih Bahaya Kalau Industri Tekstil yang Formal Hancur
-
Permata Bank Targetkan Raup Rp 100 Miliar dari GJAW 2025