Suara.com - Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) menandatangani perjanjian pembiayaan senilai 350 juta dolar Amerika untuk Proyek Pembangunan Pembangkit Listrik Geothermal Sarulla, Sumatera Utara, sebesar 320 megawatt.
Situs resmi ADB, Senin (31/3/2014) menyebutkan, proyek energi terbarukan ini akan menyediakan energi listrik yang lebih bersih kepada Indonesia, yang saat ini masih didominasi oleh pembangkit listrik berbahan bakar batu bara dan minyak bumi.
“Proyek ini diharapkan dapat menurunkan 1,3 juta ton emisi karbon dioksida setiap tahunnya setelah proyek selesai pada tahun 2018 mendatang,” tulis ADB.
Pembangkit listrik geothermal menghasilkan emisi gas rumah kaca kurang dari 10 persen dibandingkan dengan pembangkit listrik berbahan bakar fosil.
“Tenaga geothermal menyentuh sumber daya asli Indonesia yang melimpah, yang bisa menyediakan energi bersih yang berkelanjutan dan aman, dan pada saat yang sama menurunkan emisi karbon secara signifikan,” kata Spesialis Senior Investasi di ADB’s Private Sector Operations Department, Jackie B. Surtani, seperti dilansir laman Setkab.go.id, Selasa (1/4/2014).
Saat ini Indonesia masih menggunakan batu bara dan minyak bumi untuk menghasilkan 65 persen listrik di Indonesia dan mendorong pertumbuhan ekonominya. Pemerintah sendiri telah berkomitmen untuk meningkatkan komposisi energi terbarukan di dalam suplai energi utama Indonesia, dari 5 persen pada tahun 2010 menjadi 25 persen pada tahun 2025. Selain itu, pemerintah juga bertekad untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 26 persen pada tahun 2020.
Menurut siaran pers ADB itu, Pembangkit Listrik Geothermal Sarulla akan dibangun dan dilaksanakan melalui kontrak perjanjian energi selama 30 tahun dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN), kontrak operasi bersama selama 30 tahun bersama Pertamina Geothermal Energy, dan jaminan selama 20 tahun dari Kementerian Keuangan.
Berita Terkait
-
Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!
-
Petrindo Akuisisi GDI, Siapkan Rp 10 Triliun untuk Bangun Pembangkit Listrik 680 MW di Halmahera
-
Kejar Target 80 GW PLTS Desa, Bahlil Kirim Tim ke India Pelajari Listrik Murah 3 Sen/KWh
-
RI Resmi Punya Pembangkit Listrik Paling Canggih Se-Asia Tenggara
-
Sejarah Baru! Energi Surya dan Angin Kalahkan Batu Bara di Tahun 2025
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
Terkini
-
Kebiasaan Mager Bisa Jadi Beban Ekonomi
-
Jurus Korporasi Besar Jamin Keberlanjutan UMKM Lewat Pinjaman Nol Persen!
-
Purbaya Sepakat sama Jokowi Proyek Whoosh Bukan Cari Laba, Tapi Perlu Dikembangkan Lagi
-
Dorong Pembiayaan Syariah Indonesia, Eximbank dan ICD Perkuat Kerja Sama Strategis
-
Respon Bahlil Setelah Dedi Mulyadi Cabut 26 Izin Pertambangan di Bogor
-
Buruh IHT Lega, Gempuran PHK Diprediksi Bisa Diredam Lewat Kebijakan Menkeu Purbaya
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
IHSG Merosot Lagi Hari Ini, Investor Masih Tunggu Pertemuan AS-China
-
Ada Demo Ribut-ribut di Agustus, Menkeu Purbaya Pesimistis Kondisi Ekonomi Kuartal III
-
Bahlil Blak-blakan Hilirisasi Indonesia Beda dari China dan Korea, Ini Penyebabnya