Suara.com - Kebijakan penggunaan biodisel berdampak positif karena mampu menghemat devisa 592 juta dolar Amerika atau sekitar Rp6,7 triliun. Karena itu, pemerintah bertekad terus melakukan langkah sesuai Paket Kebijakan Stabilisasi dan Pertumbuhan Ekonomi yang terbit September 2013.
"Meningkatnya konsumsi bahan bakar minyak (BBM) dan berfluktuasinya harga minyak dunia membuat pemerintah semakin kuat mendorong kebijakan mandatori penggunaan bahan bakar nabati (BBN)," kata Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa kepada pers di Kantor Wapres Jakarta, Rabu (16/4/2014).
Menurut Hatta, adanya kebijakan itu juga berhasil menurunkan impor solar dalam jangka waktu enam bulan sejak kebijakan itu mulai berjalan.
Kata dia, penghematan devisa negara itu diperoleh melalui optimalisasi pemanfaatan Bahan Bakar Nabati (BBN) jenis biodiesel sebagai campuran 10 persen minyak Solar. Hatta menambahkan dalam tahun 2014 target penggunaan biodiesel oleh Pertamina akan mencapai 3,4 juta Kiloliter (KL), sedangkan untuk non Pertamina targetnya sebesar 400 ribu KL.
Menteri Energi dan Smber Daya Mineral Jero Wacik mengatakan, penghematan ini berlangsung sejak terbitnya Peraturan Menteri ESDM Nomor 25 Tahun 2013 tentang tentang perubahan atas Peraturan Menteri ESDM Nomor 23 Tahun 2008 tentang penyediaan, pemanfaatan dan tata niaga BBN (Biofuel) sebagai bahan bakar lain.
"Sejak September 2013 hingga Februari 2014, terjadi penghematan devisa negara sebesar 592 juta dolar Amerika karena berkurangnya impor Solar. Ini setara dengan penghematan impor solar rata-rata per bulan sebesar 126.761 KL," katanya.
Pemanfaatan biodiesel tidak hanya berdampak positif pada kondisi moneter namun juga memberi kontribusi pada usaha penurunan emisi gas rumah kaca sebab biodiesel adalah bahan bakar yang lebih ramah lingkungan dengan tingkat emisi rendah dan mudah terurai.
Berdasarkan perhitungan selama tahun 2013 saja, pemanfaatan biodiesel memberikan pengurangan emisi gas rumah kaca sebesar 1.54 juta ton CO2.
Pemerintah berharap, melalui program wajib pemanfaatan biodiesel dan bioetanol, target penurunan gas rumah kaca pada 2020 untuk sektor energi sebesar 38 juta ton CO2 sudah tercapai pada 2017. Hatta mengatakan, peluang untuk meningatkan lagi pemanfaatan BBN juga masih terbuka lebar. (Antara)
Berita Terkait
-
Wedding Dream Rasyid Rajasa dan Tamara Kalla, Sesi Foto SBY-JK Bikin Salfok Netizen
-
Anak-Cucu Nikah, Beda Kekayaan Hatta Rajasa dan Jusuf Kalla: Bak Langit Bumi
-
Karier Mentereng Rasyid Rajasa, Putra Hatta Rajasa yang Nikahi Kerabat Jusuf Kalla
-
5 Potret Pertunangan Rasyid Rajasa dan Tamara Kalla, Mewah dan Elegan!
-
Cucu JK Jadi Menantu Hatta Rajasa? Intip Sosok Tamara Kalla, Calon Istri Rasyid Rajasa!
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
LPS : Program Penjaminan Polis, Instrumen Penting Tingkatkan Kepercayaan Publik
-
Kebutuhan Asuransi Makin Penting, Allianz Life Syariah Raup 120 Ribu Nasabah
-
Stockbit Error Sejak Pagi, Publik Ancam Pindah Platform Hingga Lapor YLKI
-
HIPMI Soroti Dugaan Tekanan Kelompok Kepentingan di Industri Tekstil
-
Rupiah Loyo di Tengah Kuatnya Dolar AS, RUU Redenominasi Jadi Sorotan
-
IHSG Masih Menghijau Pagi Ini di Awal Sesi, Rawan Aksi Profit Taking
-
Ratusan Eksportir Sawit Diduga Nakal, Kibuli Negara Dengan Modus Pintar
-
Ekonom Sebut Moratorium Cukai Rokok Lebih Untung Bagi Negara Dibanding Kenaikan
-
Waduh, Kesadaran Masyarakat Indonesia Melek Keuangan Syariah, Masih Kecil!
-
Bursa Kripto Domestik Siapkan Solusi untuk Transaksi Jumbo