Suara.com - Pengamat ekonomi dari EC Think, Aviliani mengatakan, kebijakan pemerintah yang mencabut subsidi dengan penyesuaian tarif listrik bagi sektor industri menengah dan besar merupakan langkah tepat dan tidak akan menyebabkan inflasi naik.
"Sektor industri merupakan bidang yang orientasinya mencari keuntungan sehingga tak layak mendapatkan subsidi dari negara," katanya.
Di sisi lain, kebijakan itu juga tidak akan membuat inflasi melonjak tajam seperti yang dicemaskan sebagian pihak. "Dampak inflasinya tidak akan sebesar seperti kenaikan BBM," kata Aviliani.
Ia mengatakan, dari beberapa kajian dampak inflasi kenaikan tarif listrik industri diprediksi tidak separah yang diklaim kalangan pengusaha karena bobot tarif listrik hanya enam persen dari total biaya produksi.
“Salah satunya yang pernah dipaparkan oleh PT Mandiri Sekuritas yang menyebutkan bahwa dampak tidak langsung dari kenaikan tarif listrik industri sulit diukur, sehingga perlu hati-hati menilai dampak kenaikan tarif listrik terhadap kenaikan harga-harga barang umumnya,” kata Aviliani.
Badan Pusat Statistik memaparkan proporsi biaya energi industri skala sedang dan besar terhadap total biaya produksi sangat beragam mulai 3 persen-29,3 persen.
Sedangkan Bank Indonesia telah juga memperhitungkan pengaruh kenaikan TDL terhadap inflasi tahun ini dimana diperkirakan tidak akan berdampak besar terhadap angka inflasi.
Meski demikian, Aviliani tidak menafikan adanya kemungkinan kenaikan inflasi. Tapi itu bukan disebabkan oleh kenaikan TTL semata, melainkan adanya kebijakan lain, salah satunya kebijakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang menaikan tarif premi asuransi sejak awal tahun ini.
Momentum kenaikan TTL ini hanya menjadi faktor pendorong bagi pengusaha untuk menaikkan barang sehingga ada kenaikan inflasi, setelah sebelumnya mereka "terpukul" karena naiknya premi asuransi.
"Jadi yang awalnya kita kira inflasi hanya lima persen, mungkin bisa menjadi 5,5 persen," ujarnya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Ekonomi RI Tumbuh 5,04 Persen, Menko Airlangga: Jauh Lebih Baik!
-
Citibank Pastikan Kinerja Keuangan di Kuartal III 2025 Tetap Solid
-
Alasan Indonesia Belum Jadi Raja Batu Bara Asia, Padahal Pasokan dan Ekspor Tinggi
-
APINDO: Isu Utama Bukan hanya UMP Tapi Penciptaan Lapangan Kerja Formal
-
Rupiah Merana! Dihantam Dolar AS dan Ketidakpastian The Fed
-
Rencana Kenaikan UMP, APINDO: Harus Berkeadilan!
-
Waduh, Vietnam Jadi Pesaing Berat Indonesia untuk Dapatkan Calon Investor
-
Cara Dapat BLT Kesra Rp900 Ribu: Syarat, Penerima, Cara Daftar dan Jadwal Cair
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Jamin Keaslian Data! Peruri Dorong Hilirisasi Ijazah Digital