Suara.com - Wakil Presiden (Wapres) Boediono yang hari ini bersaksi di Pengadilan Tipikor dalam kasus Bank Century dengan terdakwa mantan Deputi IV Gubernur Bank Indonesia (BI) Budi Mulya, mengakui ada unsur pertimbangan dari Eropa pada saat melakukan analisis dampak sistemik Bank Century, sebelum akhirnya pemerintah mengucurkan bailout.
Hal itu dikatakan Boediono, ketika jaksa melontarkan pertanyaan apakah benar analisis dampak sistemik (Century) saat itu menggunakan "MoU Eropa". Meski tidak menjawab secara tegas dan jelas, Boediono mengiyakan pertanyaan itu.
"Iya, itu disebut. Ada (bank) apa itu namanya dari Eropa. (Tapi) Dalam konteks Indonesia, kita kemudian punya sendiri ukuran-ukuran analisa sistemik itu," ungkapnya, Jumat (9/5/2014), di Pengadilan Tipikor, Jakarta.
Sementara itu kemudian, ketika jaksa menanyakan lagi soal penggunaan (tim) ahli dalam pembahasan dan perumusan psikologi pasar (terkait dampak Century), Boediono mengakui secara khusus tidak ada.
"Tidak perlu ahli dari luar, banyak yang bekerja. Saya sendiri, Direktur, serta Deputi Gubernur (BI). Saya yakin (kita punya) tim ahli yang luar biasa. Kalau kita cari di luar BI, agak sulit. Apalagi kalau dicari dari luar Indonesia," paparnya.
Berita Terkait
-
Boediono Kembali Umpamakan Kasus Century Seperti Kebakaran
-
Boediono: Sejak Awal BI Sudah Siapkan Langkah Hukum untuk Century
-
Boediono Hadiri Sidang, Wakil Ketua KPK: Yang Penting Jujur dan Utuh
-
Penjualan Bank Mutiara Terganjal Kasus Hukum Century
-
Dana Bailout Bank Century Melonjak, Ini Penjelasan Boediono
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
Terkini
-
23 Juta Peserta BPJS Kesehatan Nunggak Iuran, Bakal Dapat Pemutihan Semua?
-
4 Fakta Jusuf Kalla Geram, Tuding Rekayasa Mafia Tanah GMTD Lippo Group
-
Saham PJHB ARA Hari Pertama, Dana IPO Mau Dipakai Apa Saja?
-
PGN Mulai Bangun Proyek Injeksi Biomethane di Pagardewa
-
Qlola by BRI Bawa Revolusi Baru Pengelolaan Keuangan Digital, Raih Anugerah Inovasi Indonesia 2025
-
ReforMiner Institute: Gas Bumi, Kunci Ketahanan Energi dan Penghematan Subsidi!
-
Isi Pertemuan Prabowo, Dasco, dan Menkeu Purbaya Rabu Tadi Malam
-
Survei BI: Harga Properti Stagnan, Penjualan Rumah Kelas Menengah Turun
-
Bank Mandiri Wujudkan Komitmen Sosial Bagi 60.000 Warga Indonesia: 27 Tahun Sinergi Majukan Negeri
-
Sejarah Baru Hilirisasi Industri Petrokimia