Suara.com - Menteri Perhubungan EE Mangindaan menandatangani Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 16 Tahun 2014 tentang Tarif Batas Atas Angkutan Penumpang Laut kelas Ekonomi pada 22 April 2014 dan telah diundangkan pada 23 April 2014. Dengan demikian, tarif kelas ekonomi penumpang kapal laut rata-rata akan naik rata-rata sebesar 20%, terhitung 15 Mei 2014.
"Penyesuaian tarif ini dilakukan untuk menutupi kenaikan biaya operasional akibat kenaikan harga BBM dan kurs dolar Amerika. Selain itu, penyesuaian tarif kelas ekonomi untuk kapal Pelni terakhir dilakukan pada 2007, artinya sudah lebih dari enam tahun lebih tidak mengalami penyesuaian. Bahkan, pada 2009, sempat diturunkan sebesar 10%,” kata Direktur Utama PT Pelni (Persero) Syahril Japarin, dalam siaran pers yang diterima suara.com, Senin (12/5/2014).
Peraturan Menteri Perhubungan No 16/2014, pasal 1 berbunyi, "Tarif batas atas angkutan penumpang laut dalam negeri kelas ekonomi untuk penumpang dewasa serta trayek yang dilalui, ditetapkan sebagaimana tercantum dalam lampiran peraturan ini." Lampiran mencantumkan 1.368 trayek beserta tarif yang dilalui kapal Pelni. Tarif yang tercantum sudah termasuk biaya makan dan minum, hiburan, dan rekreasi serta penyediaan air mandi.
Dengan rata-rata penyesuaian tarif sebesar 20%, maka tarif untuk rute pendek seperti dari Tanjung Priok - Belawan Medan, berubah dari sebelumnya sebesar Rp 346.000 menjadi Rp 408.000 atau hanya naik sebesar Rp 62.000 (17 persen). Untuk rute terjauh seperti Tanjung Priok - Biak (via Surabaya, Makassar, Ambon, Sorong) dari Rp 1.123.000 menjadi Rp 1.263.000.
Saat ini, PT Pelni (Persero) mengoperasikan 24 kapal penumpang. Sebanyak 18 kapal penumpang mendapatkan subsidi atau public service obligation (PSO) dari Pemerintah yang tahun ini Pelni mendapatkan sebesar 872 miliyar rupiah. Setelah dilakukan penyesuaian ini, perusahaan akan semakin fokus untuk meningkatkan kualitas layanan dan fasilitas di atas kapal.
Perusahaan selalu mengutamakan kenyamanan dan keamanan penumpang selama pelayaran menggunakan kapal Pelni.
"Penyesuaian tarif ekonomi akan mengurangi beban operasional perusahaan yang selama ini cukup dibebani akibat kenaikan harga BBM subsidi tahun lalu dan kurs mata uang rupiah terhadap dolar AS, yang sudah di atas Rp 11.000. Penyesuaian tarif ini sudah kami sosialisasikan ke seluruh kantor cabang Pelni dan mitra agen penjualanan tiket yag di seluruh wilayah Indonesia,” jelas Syahril.
Berita Terkait
-
Kapal Dorolonda Milik PT Pelni Mendadak Terbakar di Tanjung Priok: Ada Korban dan Apa Pemicunya?
-
Layanan Kapal untuk Arus Balik Mulai 4 April, Pelni Siagakan KM Kelud dan Gunung Dempo, Ini Rutenya!
-
Warga Ngeluh Pipa Air Bocor Meski Tarif Naik, DPRD DKI ke PAM Jaya: Jangan Puas Diri, Kepuasan Konsumen Dijaga
-
Rp 1,5 T Harga Kapal Baru Pelni, Rata-Rata Armada Kini Berusia di Atas 30 Tahun
-
KPK Ungkap Kasus Korupsi PT Pelni: Asuransi Fiktif Rugikan Negara Belasan Miliar
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
-
Pengusaha Sebut Ketidakpastian Penetapan UMP Bikin Investor Asing Kabur
Terkini
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
Menkeu Purbaya Puji Bahlil: Cepat Ambil Keputusan, Saya Ikut
-
Pengusaha Kakao Lokal Minta Insentif ke Pemerintah, Suku Bunga Bisa Tembus 12%
-
7 Kontroversi Bandara Morowali: Diresmikan Jokowi, Punya 'Kedaulatan' Sendiri?
-
Pengusaha Sebut Ketidakpastian Penetapan UMP Bikin Investor Asing Kabur
-
ESDM: Tahun Depan SPBU Swasta Bisa Impor BBM Sendiri Tanpa Bantuan Pertamina
-
Pemerintah Tak Perlu Buru-buru soal Tudingan Impor Beras Ilegal di Sabang
-
Dua Program Flagship Prabowo Bayangi Keseimbangan APBN 2026 dan Stabilitas Fiskal
-
10 Ide Jualan Pinggir Jalan Paling Laris dengan Modal Kecil
-
Kunci "3M" dari Bank Indonesia Agar Gen Z Jadi Miliarder Masa Depan