Suara.com - Pengembang lebih senang membangun apartemen dibandingkan rumah tapak karena permintaan yang tinggi. Pengamat perumahan dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Jehansyah Siregar mengatakan, permintaan terhadap apartemen semakin besar karena adanya perubahan gaya hidup di kalangan kelas menangah.
Menurut dia, pembangunan apartemen dengan harga mulai dari Rp300 juta akan cepat dijual. Ini karena warga kelas menengah sudah mulai terbiasa untuk tinggal di apartemen dibandingkan dengan rumah tapak.
“Biasanya, mereka yang memburu apartemen adalah keluarga muda dari kelas menengah. Membeli apartemen sudah menjadi strata tittle selain itu orang yang tinggal di apartemen tidak lagi hanya mengontrak tetapi juga bisa memiliki. Coba kalau kita lihat sekarang ini, apartemen yang dijual dengan harga Rp300 juta pasti laris kayak kacang goreng, ini menandakan sudah adanya perubahan budaya di masyarakat kita,” kata Jehansyah melalui sambungan telepon kepada suara.com, Senin (12/5/2014).
Selain itu, apartemen juga menjadi salah satu bentuk investasi yang paling diburu. Menurut dia, investor biasanya mulai memburu apartemen ketika pengembang baru berencana untuk melakukan pembangunan.
“Tidak jarang, para investor ini membeli tiga hingga empat apartemen, jauh sebelum bangunannya jadi. Terkadang ini membuat orang yang ingin membeli apartemen untuk dijadikan tempat tinggal semakin kesulitan,” jelasnya.
Kata dia, pengembang juga lebih senang menjual apartemennya kepada investor karena proses penjualan biasanya dengan uang tunai (hard cash). Sedangkan pembeli perorangan biasanya lebih banyak menggunakan kredit pembelian apartemen (KPA) dari bank.
Menurut Jehansyah, pemerintah seharusnya memberikan insentif kepada pembeli perorangan sehingga bisa dengan mudah membeli apartemen. Misalnya, mempermudah syarat pengajuan KPA ke bank hingga memberikan tenor yang lebih panjang lagi.
Berita Terkait
-
Terbongkar! Detik-detik Penggerebekan Aborsi Ilegal di Apartemen Jaktim
-
Cerita Polisi Bongkar Kedok Klinik Aborsi di Apartemen Basura Jaktim, Janin Dibuang di Wastafel
-
Tinggal di Apartemen? Ini 7 Hewan Peliharaan yang Cocok untuk Anda
-
Update Tragedi Kebakaran Hong Kong: 125 WNI Selamat, Kemlu Masih Cari 5 Orang yang Hilang
-
Nggak Cuma soal Ngekos Bareng! 5 Alasan Kenapa Co-living Jadi Pilihan Anak Muda di Kota Besar
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
Operasional KRL Diperpanjang Hingga Jam 1 Pagi di Malam Tahun Baru, Intip Jadwalnya
-
Layanan Pulih 100 Persen, BSI Pastikan Operasional dan Transaksi Nasabah di Aceh Kembali Normal
-
Kejahatan Siber Serang Industri Pasar Modal, OJK Minta Jaga Data Pribadi
-
BRI Peduli Bantu Pulihkan Psikologis Anak-Anak Korban Bencana Aceh-Sumatra
-
LPDB Koperasi Akselerasi Penyelesaian Dana Bergulir di Provinsi Bali
-
Dongkrak Produksi Minyak di Papua, SKK Migas dan Petrogas Mulai Injeksi Kimia di Lapangan Walio
-
Menperin Minta Insentif Otomotif ke Menkeu
-
Barcelona dan BRI Kolaborasi, Bayar Cicilan di BRImo Bisa Ketemu Lamine Yamal
-
IHSG Menutup 2025 di Level Tertinggi, OJK Buka Rahasia Pasar Modal RI yang Solid
-
Catatan Akhir Tahun, Aktivitas Industri Manufaktur RI Melambat