Suara.com - Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) berharap presiden Indonesia yang baru untuk melanjutkan proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir di Serpong, Tangerang Selatan, Jawa Barat.
"Proposal dan 'blue print' sudah kami bikin. Teknologi itu aman. Tinggal pemerintah yang baru nanti mau melanjutkan atau tidak?" kata Kepala Batan Djarot Sulistio Wisnubroto.
Batan telah menetapkan pembangunan reaktor daya eksperimen atau PLTN berskala kecil yang berkapasitas 10 megawatt di Serpong. "Namun kalau ternyata presiden baru punya pilihan tempat lain, silakan," ujarnya.
Dalam cetak biru yang diajukan kepada pemerintah itu, Batan juga menjelaskan bahwa reaktor nuklir tidak hanya untuk energi listrik, melainkan juga untuk kegiatan industri lain, seperti pemeriksaan kilang minyak dan kegiatan desalinasi atau mengubah air laut menjadi air tawar sehingga aman untuk dikonsumsi.
Karena itu, Batan sangat berharap presiden mendatang harus memiliki pemahaman bahwa energi menjadi tulang punggung kemajuan kesejahteraan bangsa.
"Pemerintah yang akan datang harus punya visi itu. Minyak dan gas serta batu bara ada batasnya, sedangkan energi nuklir belum termanfaatkan secara maksimal," kata Djarot.
Ia menyebutkan bahwa Indonesia menyimpan potensi produksi uranium sebanyak 60 ribu hingga 70 ribu ton yang tersebar di Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Sulawesi Barat, dan Papua.
"Namun untuk sementara ini kita beli uranium karena lebih murah. Kita mencoba meniru Cina yang membeli batu bara ke kita, padahal mereka punya banyak batu bara," katanya.
Uranium yang didatangkan Indonesia itu berasal dari Rusia, Prancis, Kazakhstan, dan Afrika Selatan. "Tantangan kita selama ini ada di lapangan. Masyarakat masih takut (terkena radiasi)," kata Djarot.
Dari segi sumber daya alam dan sumber daya manusia bidang energi nuklir di Indonesia tidak kalah dengan negara-negara lainnya. "Kita punya Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir. Sekitar 90 persen lulusannya terserap di industri," ujarnya.
Demikian pula dari segi infrastruktur, Indonesia jauh lebih siap mengembangkan energi nuklir dibandingkan dengan negara lain. Selain Batan yang sudah berusia 55 tahun dan Undang-Undang Nuklir, Indonesia juga memiliki Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten).
Berita Terkait
-
PLTN Siap Dibangun, 5 Negara Berebut Investasi Tenaga Nuklir di Indonesia
-
Korea Utara Ubah Strategi Militer: Jumlah Nuklir Ditingkatkan
-
Ketika Bumi tak Lagi Menarik, AS dan China Kini Rebutan Lahan di Bulan
-
CEK FAKTA: Heboh Video Indonesia Pamer Nuklir, Asli atau Tipuan AI?
-
Eksklusif: Jawaban Tegas Dubes Iran Soal Serangan Israel dan Ambisi Nuklir
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
-
KPK Bongkar Peringkat Koruptor: Eselon dan DPR Kejar-kejaran, Swasta Nomor Berapa?
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgub Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
Terkini
-
Pengguna Nasabah Melonjak, Bank Jago Salurkan Kredit Tembus Rp 14,8 Triliun
-
Satgas PKH Segel Kawasan Konsesi Nikel PT Tonia Mitra Sejahtera
-
28 Juta Warga RI Kesulitan Akses Air Bersih, BUMN Gotong Royong Ikut Bantu
-
BSI Manfaatkan Potensi Green Zakat untuk Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi
-
Emas Antam Anjlok, Tapi Harganya Masih Tinggi Rp 2.088.000 per Gram
-
Gedung DPR Nepal Hangus Dibakar, Nilai Bangunannya Mencapai Rp 717 Miliar
-
IHSG Masih Menguat Jumat Pagi, Saham-saham Perbankan Tetap Berjaya
-
Pinjol Ilegal Merajalela? KPPU Panggil 97 Perusahaan dan OJK
-
Menkeu Baru Mau Guyur Rp200 Triliun ke Perbankan, Ternyata Bisa Tambah Lapangan Kerja
-
Pertamina Bakal Izinkan Pertashop Jual Pertalite