Suara.com - Sejumlah ekonom menilai, siapa pun calon presiden-calon wakil presiden yang menang dalam pemilu presiden nanti akan menghadapi tantangan yang berat di sektor perekonomian. Salah satunya adalah subsidi bahan bakar minyak yang semakin menggerogoti Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Ekonom dari Bank Central Asia, David Sumual mengatakan, presiden terpilih harus bisa menyelesaikan subsidi BBM yang sudah mengambil porsi 20 persen dari APBN. Kata dia, Indonesia merupakan salah satu negara di Asia dengan harga BBM paling murah.
Kata dia, pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono sudah melakukan sejumlah cara untuk mengurangi subsidi BBM, namun gagal melakukan perubahan yang radikal.
“Di hari pertamanya, presiden terpilih juga bukan hanya memikirkan subsidi BBM tetapi juga keterbatasan dana untuk kementerian dan lembaga pemerintah karena dana yang ada dipakai untuk meningkatkan subsidi BBM,” kata Sumual.
Ekonom dari LIPI, Latif Adam mengatakan, presiden terpilih juga tidak punya waktu untuk “bulan madu” karena ada banyak permasalahan yang harus dihadapi.
“Awalnya, perekonomian Indonesia masih terlihat baik, dengan pertumbuhan 6 persen dalam beberapa tahun terakhir. Namun, pemerintah yang baru harus melakukan kebijakan yang drastis untuk mencegah dampak negatif dari pembengkakan subsidi BBM,” ujarnya.
Melonjaknya dana di APBN untuk subsidi BBM membuat pembangunan infrastruktur tersendat. Bank Dunia menyebut, lambannya pembangunan infrastruktur telah memangkas 1 persen pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Masalah lain yang tidak kalah penting adalah korupsi. Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi mengatakan, korupsi telah memberikan dampak buruk bagi perekonomian Indonesia dengan munculnya biaya tinggi. Praktik korupsi paling banyak ditemukan di sektor birokrasi.
Selain itu, pemerintahan yang baru juga harus bisa menarik masuk investor asing. Jangan sampai kasus penolakan perusahaan telepon pintar BlackBerry yang menolak membangun pabrik di Indonesia kembali terulang.
Padahal, Indonesia merupakan pangsa pasar terbesar BlackBerry. Perusahaan asal Kanada itu akhirnya memutuskan membangun pabrik di Malaysia, yang kondis politik dan ekonominya tidak lebih baik dibandingkan Indonesia. (AFP/CNA)
Berita Terkait
-
Menkeu Purbaya Ungkap Harga Asli Pertalite dan Gas LPG 3 Kg Tanpa Subsidi, Anda Cuma Bayar Segini!
-
Siap-siap Dana Perjalanan Bengkak, Anggaran Subsidi BBM Menipis di 2026
-
Prabowo Masih Anggarkan Subsidi Listrik hingga BBM di 2026
-
Di Balik Angka Pertumbuhan 5 Persen: Prabowo Ungkap Realitas Pahit Petani, Nelayan, dan Guru
-
Pidato Kenegaraan: Prabowo Umumkan Ekonomi Tumbuh Pesat dan Investasi Rekor di Awal Pemerintahan
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Bank Mandiri Serap 63 Persen Dana Rp 55 Triliun dari Menkeu Purbaya
-
IHSG Hari Ini: Asing Lepas Rp 472 M, Stimulus 31 Triliun Bakal Jadi Penopang?
-
Bank Indonesia Buka Suara Disebut Jual Cadangan Emas 11 Ton
-
Harga Emas Hari Ini Naik Semua! Antam Tembus Rp 2.356.000, Emas UBS Meroket!
-
Marak Apartemen Kosong, Begini Caranya Biar Investasi Properti Tetap Cuan
-
Staycation Jadi Mesin Pertumbuhan Sektor Hospitality
-
Update Nominal Dana Bantuan KJP Plus per Jenjang, Kapan Bisa Dicairkan?
-
Viral Peras Pabrik Chandra Asri, Ketua Kadin Cilegon Dituntut 5 Tahun Penjara
-
SBY Minta Masyarakat Sadar, Indonesia Bukan Negeri Kaya Minyak!
-
Catat Laba Bersih Rp389 M, KB Bank Perkuat Struktur Manajemen Lewat Pengangkatan Widodo Suryadi