Suara.com - Kilang Tangguh, Papua Barat yang dioperasikan BP Berau Ltd, mulai memasok gas alam cair ke terminal penerima dan regasifikasi terapung milik PT PGN LNG Indonesia di perairan Lampung.
Pelaksana Tugas Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) J Widjonarko mengatakan, pada 1 Juli 2014, pihaknya telah memberikan persetujuan pengiriman kargo LNG perdana tersebut.
"Kami telah memberikan persetujuan penandatanganan atas Master FOB LNG Sale and Purchase Agreement dan Confirmation Notice antara Tangguh LNG dan PGN LNG Indonesia untuk penjualan satu kargo LNG ke Floating Storage and Regasification Unit (FSRU) Lampung," katanya.
Menurut dia, pengiriman perdana tersebut merupakan bagian dari rencana lima kargo Tangguh yang akan dipasok ke FSRU Lampung pada 2014.
Kargo perdana itu memiliki volume 3.320.000 MMBTU dan akan digunakan untuk komisioning FSRU Lampung.
Pengiriman LNG ke FSRU Lampung pada 2015 direncanakan sebanyak 14 kargo.
Gas dari FSRU Lampung selanjutnya akan dipasok untuk memenuhi kebutuhan sektor kelistrikan dan industri di Jawa bagian barat yang terkoneksi melalui pipa South Sumatera West Java (SSWJ).
Ke depan, pemanfaatan gas dari FSRU Lampung juga akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan di Sumatera.
"Ini adalah bentuk komitmen industri hulu migas untuk memenuhi kebutuhan gas domestik," kata Widjonarko.
Selain FSRU, Tangguh juga sudah memasok dua kargo ke PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) pada 2014 dari rencana empat kargo melalui mekanisme pertukaran (swap) dengan Kilang Arun, Aceh.
Pada 2014, alokasi gas bumi domestik telah mencapai 54 persen dari total produksi yang ada dan sisanya diekspor. (Antara)
Berita Terkait
-
Kontrak Buta LNG Rp 192 Triliun: KPK Jebloskan 2 Mantan Direktur Pertamina
-
Permintaan LNG Global Meningkat, Jadi Potensi Bisnis Terminal Receiving LNG
-
Jualan Gas PGN Melonjak di 2023, Tapi Laba Menurun 14,7 Persen
-
Melongok Potensi Bisnis Emiten LNG di Tahun Politik
-
Diperiksa KPK Selama 5 Jam, Dahlan Iskan Beberkan yang Ditanya Penyidik
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Pakar Ingatkan Risiko Harga Emas, Saham, hingga Kripto Anjlok Tahun Depan!
-
DPR Tegaskan RUU P2SK Penting untuk Mengatur Tata Kelola Perdagangan Aset Kripto
-
Mengapa Rupiah Loyo di 2025?
-
Dukungan LPDB Perkuat Layanan Koperasi Jasa Keselamatan Radiasi dan Lingkungan
-
LPDB Koperasi Dukung Koperasi Kelola Tambang, Dorong Keadilan Ekonomi bagi Penambang Rakyat
-
Profil Agustina Wilujeng: Punya Kekayaan Miliaran, Namanya Muncul di Kasus Chromebook
-
RUPSLB BRI 2025 Sahkan RKAP 2026 dan Perubahan Anggaran Dasar
-
Pemerintah Jamin UMP Tak Bakal Turun Meski Ekonomi Daerah Loyo
-
Mengapa Perusahaan Rela Dijual ke Publik? Memahami Gegap Gempita Hajatan IPO
-
KEK Mandalika Kembali Dikembangkan, Mau Bangun Marina