Suara.com - Suku bunga dasar kredit KPR BTN sebesar 11,5 persen (akhir Mei 2014) atau lebih tinggi dibandingkan bank-bank nasional lain menjadi salah satu indikator bank tersebut tidak efisien.
Pengamat Perbankan Reagy Sukmana mengatakan kondisi BTN yang tidak sehat membuat bank ini memiliki suku bunga lebih tinggi dibandingkan bank-bank lainnya.
"Dana pihak ketiga dari BTN adalah dana mahal. Dana itu diambil karena BTN membutuhkan likuiditas, belum lagi rasio kredit bermasalah (NPL) BTN yang tinggi," ujar dia.
Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) Kredit Pemilikan Rumah atau KPR bank-bank lain seperti Bank Central Asia (BCA) hanya 10,5 persen, BRI 10,25 persen, Bank Mandiri 11 persen, dan BNI 11,1 persen. Baik BRI, BNI, maupun Bank Mandiri belum menaikkan suku bunga dasar kreditnya sejak Desember 2013, kecuali BCA yang menaikkan SBDK pada Januari 2014, dari 9,5 persen menjadi 10,5 persen dan BTN dari 11 persen menjadi 11,5 persen pada Februari 2014.
Reagy menilai, BTN akan sulit menurunkan suku bunga karena jika dilihat dari laporan keuangannya, BTN memiliki kredit macet yang cukup tinggi dan dana pihak ketiga yang mencapai kisaran Rp90 triliun didominasi dana mahal, sehingga biaya dana (cost of fund) tinggi membuat bank ini mengalami inefisiensi.
Hal itu terjadi karena besarnya porsi dana mahal (deposito) BTN dibandingkan dana murah (tabungan dan giro). Ketika ditanya kemungkinan turunnya SBDK BTN, Reagy mengaku pesimistis.
"Porsi deposito dari dana pihak ketiganya cukup besar, rasanya mustahil (SBDK) akan turun," katanya.
Ditambahkan Reagy, belum lagi fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan/FLPP untuk rumah tapak yang akan dihapuskan oleh pemerintah mulai tahun depan. Hal ini diyakini akan memukul BTN. "Sudah pasti akan menggerus pangsa pasar BTN," jelasnya.
Dia pesimistis BTN dapat bersaing dengan bank lainnya jika kondisinya masih seperti sekarang ini. "Bank kita banyak dan banyak yang menawarkan suku bunga KPR yang lebih rendah dari BTN," lanjutnya.
Menurut Reagy, guna menyelesaikan masalah backlog perumahan pun, BTN pasti akan kesulitan mengingat keterbatasan permodalan dan likuiditasnya. Reagy berharap agar pemerintahan baru nanti segera menjalankan konsolidasi perbankan.
Dengan konsolidasi, BTN akan mampu mendapatkan dana murah dari Bank Mandiri yang berlimpah ruah, sehingga bisa membuat BTN mampu memberikan SBDK yang lebih murah. (Antara)
Berita Terkait
-
Aset Kripto Masuk Jurang Merah, Tekanan Jual Bitcoin Sentuh Level Terendah 6 Bulan
-
Rupiah Lesu Lawan Dolar AS, Karena The Fed Galau Soal Suku Bunga Acuan
-
Bunga Acuan Sudah Turun 5 Kali, BI Minta Perbankan Cepat Turunkan Bunga
-
Jangan Panik! BI Bongkar Semua Trik Intervensi Rahasia untuk Stabilkan Rupiah
-
Bank Indonesia Putuskan Tahan Suku Bunga, Ini Alasannya
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Perkuat Tulang Punggung Ekonomi, BRI Salurkan KUR untuk UMKM
-
Data Neraca Transaksi Berjalan Positif, Bagaimana Nasib Dolar AS di Pasar Domestik?
-
Sepakat dengan Purbaya, Mendag Tegaskan Bayar Pajak Tak Bisa Jadikan Impor Pakaian Bekas Legal
-
3 Senjata Cerdas Investasi Rp100 Ribu per Hari untuk Pensiun Mapan Anak Muda
-
Viral BBM Bobibos, Kementerian ESDM Jelaskan Langkah Agar Bisa Dijual Bebas
-
Emiten TRON Fokus Garap Bisnis Infrastruktur Kendaraan Listrik
-
Apa Benar Emiten Properti DADA Berkantor Dekat Warung Kelontong? Manajemen Beri Pembelaan
-
Lowongan Kerja OJK PCAM 9 dan MLE: Kualifikasi, Syarat dan Cara Pendaftaran
-
Menkeu Purbaya: Mana Pemain Saham Gorengan yang Sudah Ditangkap?
-
Harga Bitcoin Terus Merosot Hingga di Bawah USD 90.000, Begini Prospeknya