Suara.com - Indonesia siap melakukan ekspor produk ayam olahan ke Jepang untuk mengisi permintaan pasar negara tersebut yang selama ini dipenuhi dari Thailand, Cina dan Brasil.
Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Syukur Iwantoro di Jakarta, Rabu (23/7/2014), mengatakan bahwa ekspor produk ayam olahan tersebut sebagai upaya membuka kembali pasar Jepang setelah beberapa tahun lalu tertutup akibat maraknya flu burung.
"Pertengahan tahun ini kita akan mencoba masuk ke Jepang untuk daging unggas beku dan olahan. Untuk tahap pertama, daging ayam olahan," katanya.
Syukur mengatakan bahwa saat ini produksi daging unggas di dalam negeri melimpah, bahkan melebihi kebutuhan. Namun, karena pasar ekspor tertutup sehingga menumpuk di pasar lokal.
Kondisi tersebut, kata dia, menjadikan harga jual ternak ayam rendah, terutama di tingkat peternak, sehingga tidak menarik minat pelaku usaha untuk berinvestasi di peternakan ayam.
Oleh karena itu, menurut dia, upaya memasuki pasar Jepang diharapkan mampu mengurangi suplai di dalam negeri yang pada akhirnya mengangkat harga jual produk ternak unggas.
Dirjen menyatakan bahwa saat ini sudah ada tiga industri ayam olahan dalam negeri yang siap melakukan ekspor produknya ke Jepang, yakni Sierad, Japfa, dan Charoen Pokphan.
"Pada tanggal 23 Agustus nanti Jepang akan mengirimkan tim untuk melakukan audit terhadap perusahaan-perusahaan tersebut guna memastikan telah memenuhi standar internasional," katanya.
Setelah sukses dengan ekspor produk ayam olahan, kata Syukur, nantinya Indonesia siap melakukan hal serupa dengan daging ayam beku. (Antara)
Berita Terkait
-
Pemerintah Tetapkan SOP Ketat Cegah Masuknya Zat Radioaktif di Tanjung Priok
-
Purbaya Siapkan Rp 2 Triliun dari LPEI untuk Pembiayaan Ekspor Industri Tekstil dan Furnitur
-
Pemerintah Mulai Pangkas Kuota Ekspor Gas Secara Bertahap
-
Tarif Ekspor Indonesia ke AS 'Dipangkas' dari 32% ke 19%, Ini Daftar Produk Kebagian 'Durian Runtuh'
-
Modal Dedaunan, UMKM Ini Tembus Pasar Eropa dan Rusia dengan Teknik Ecoprint
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Berapa Harga Mobil Bekas Toyota Yaris 2011? Kini Sudah di Bawah 90 Juta, Segini Pajaknya
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
Pilihan
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
Terkini
-
Kekayaan Ridwan Kamil dan Atalia Praratya yang Dikabarkan Cerai
-
Merger BUMN Karya Tuntas Awal 2026, BP BUMN Ungkap Update Terkini
-
Target Harga BUMI di Tengah Aksi Jual Saham Jelang Tahun Baru
-
HET Beras Mau Dihapus
-
Dana Jaminan Reklamasi 2025 Tembus Rp35 Triliun, Syarat Wajib Sebelum Operasi!
-
Harga Beras Bakal Makin Murah, Stoknya Melimpah di 2026
-
DJP Blokir 33 Rekening Bank hingga Sita Tanah 10 Hektare ke Konglomerat Penunggak Pajak
-
Emiten TRON Perkuat Bisnis Kendaraan Listrik, Jajaki Pengadaan 2.000 Unit EV
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
DJP Kemenkeu Kantongi Rp 3,6 Triliun dari Konglomerat Penunggak Pajak